Teori Lawrence Green Teori tentang Penggunaan Pelayanan Kesehatan

itu, tindakan pencegahan polio akan lebih banyak dilakukan bila dibandingkan dengan pencegahan pengobatan flu. 3. Manfaat dan rintangan-rintangan yang dirasakan Perceived benafis and barries Apabila individu merasa dirinya rentan untuk penyakit-penyakit yang dianggap gawat serius, ia akan melakukan suatu tindakan tertentu. Tindakan ini tergantung pada manfaat yang dirasakan dan rintangan-rintangan yang ditemukan dalam mengambil tindakan tersebut. Pada umumnya manfaat tindakan lebih menentukan daripada rintangan-rintangan yang mungkin ditemukan di dalam melakukan tindakan tersebut. 4. Isyarat atau tanda-tanda untuk bertindak Cues to action Untuk mendapatkan tingkat penerimaan yang benar tentang kerentanan, kegawatan dan keuntungan tindakan, maka diperlukan isyarat-isyarat yang berupa faktor-faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut misalnya, pesan-pesan pada media masssa, nasihat atau anjuran kawan-kawan atau anggota keluarga lain dari si sakit, dan sebagainya.

2.4.3 Teori Lawrence Green

Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku behavior causes dan faktor diluar perilaku non-behavior Universitas Sumatera Utara causes. Selanjutnya perilaku kitu sendiri ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor. a. Faktor-faktor predisposisi Predisposing factors, yang terwujud dalam pengetahuan, sikap terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut oleh masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan lain sebagainya.Seseorang mau untuk bertindak mencari pelayanan kesehatan diperlukan pengetahuan dan kesadaran seseorang tersebut tentang manfaat bagi kesehatannya sendiri. Disamping itu kadang-kadang kepercayaan, tradisi dan sistem nilai masyarakat juga dapat mendorong atau menghambat seseorang berobat ke pelayanan kesehatan. b. Faktor-faktor pendukung Enabling factors, yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya : air bersih, tempat pembuangan sampah, pembuangan tinja, ketersediaan makanan yang bergizi dan sebagainya. Termasuk juga fasilitas kesehatan Puskesmas, Rumah Sakit, Poliklinik, Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa, Dokter atau Bidan Praktek Swasta dan sebagainya. Untuk berperilaku sehat, masyarakat memerlukan sarana dan prasarana pendukung, misalnya : seseorang individu mau pergi ke pelayanan kesehatan untuk berobat tidak hanya karena dia tahu dan sadar manfaatnya, melainkan individu tersebut dengan mudah harus dapat memperoleh fasilitas atau tempat periksa kesehatannya misalnya : Puskesmas, Polindes, Bidan Praktek, ataupun Rumah Sakit. Fasilitas ini Universitas Sumatera Utara pada hakekatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan, maka faktor-faktor ini disebut faktor pendukung atau faktor pemungkin. c. Faktor-faktor pendorong Reinforcing factors, yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Masyarakat mau untuk pergi langsung ke pelayanan kesehatan, masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif, dan dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan perilaku contoh acuan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, para petugas, terutama petugas kesehatan. Seseorang individu mau untuk bertindakbereaksi diperlukan juga dorongan dari pihak keluarga maupun temannya.

2.5 Pelayanan Kesehatan