2.1.3 Perilaku Dalam Bentuk Tindakan
Suatu sikap belum optimis terwujud dalam suatu tindakan untuk trewujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor
pendukungsuatu kondisi yang memungkin Notoatmodjo, 2005. Tindakan terdiri dari empat tingkatan, yaitu :
1.
Persepsi Perception
Mengenal dan milih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan
diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.
2.
Respon terpimpin Guided Response
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan
contoh adalah merupakan indicator praktik tingkat dua.
3.
Mekanisme Mechanism
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara optimis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai
praktik tingkat tiga.
4. Adopsi Adoption
Adopsi adalah praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya tanpa mengurangi kebenaran
tindakan tersebut.
2.2 Perilaku Kesehatan
Berdasarkan batasan perilaku dari Skiner, perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang organisme terhadap stimulus atau objek yang berkaitan
Universitas Sumatera Utara
dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan.Dari batasan in, perilaku kesehatan dapat diklafikasikan menjadi
3 kelompok Notoatmodjo, 2007. 1.
Perilaku pemeliharaan kesehatan Health maintenance Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau
menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh sebab itu, perilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari 3 aspek yaitu :
a Perilaku pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta
pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit. b
Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat. Perlu dijelaskan disini, bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan relatif,
maka dari itu orang yang sehat pun perlu dkkiupayakan supaya mencapai tingkat kesehatan yang seoptimal mungkin.
c Perlu gizi makanan dan minuman. Makanan dan minuman dapat
memelihara serta meningkatkan kesehatan seseorang tetapi sebaliknya makanan dan kkkminuman dapat menjadi penyebab menurunnya
kesehatan seseorang, bahkan mendatangkan penyakit. Hal ini sangat tergantung pada perilaku orang terhadap makanan dan minuman tersebut.
2. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan
kesehatan atau sering disebut perilaku pencarian pkkkengobatan health seeking behavior .Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan
seseorang pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan.
Universitas Sumatera Utara
Suchman 1965 memberikan batasan perilaku sakit sebagai tindakan untuk menghilangkan rasa tidak enak discomfort atau rasa sakit sebagai
akibat dari timbulnya gejala tertentu. Suchman menganalisa pola proses pencarian pengobatan dari segi individu maupun pola proses pencarian
pengobatannya, terhadap lima macam reaksi dalam proses mencari pengobatan :
a. Shoping adalah proses mencari alternatif sumber pengobatan yang
menemukan seseorang yang dapat memberikan diagnosa atau pengobatan sesuai dengan harapan si sakit.
b. Figmentation adalah proses pengobatan oleh beberapa fasilitas
kesehatan pada lokasi yang sama. Contoh : Berobat ke dokter, sekaligus ke sinse dan dukun.
c. Procrastination adalah proses penundaan pencarian pengobatan
meskipun gejala penyakitnya sudah dirasakan. d.
Self medication ialah pengobatan sendiri dengan menggunakan berbagai ramuan atau obat-obatan yang dinilainya tepat baginya.
e. Discontinuity adalah penghentian proses pengobatan.
Dalam menentukan reaksitindakan sehubungan dengan gejala penyakit yang dirasakannya, menurut Suchman individu berproses melalui tahap-tahap
berikut ini : tahap pengenalan gejala, tahap asumsi peran sakit, tahap kontak dengan pelayanan kesehatan, tahap ketergantungan ksi sakit, tahap
penyembuhan atau rehabilitasi.
Universitas Sumatera Utara
3. Perilaku kesehatan lingkungan. Bagaimana seseorang merespons
lingkungan,baik lingkungan fisik maupun social budaya dan sebagainya, sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Dengan
perkataan lain, bagaimana seseorang mengelola lingkungannya sehingga tidak mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga atau masyarakatnya.
Untuk berperilaku sehat, masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif dan dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan
contoh acuan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para petugas terutama petugas kesehatan dan diperlukan juga undang-undang kesehatan untuk
memperkuat perilakuk tersebut Notoatmodjo, 2005.
2.3 Pola Pencarian Pengobatan