Tabel 5.7 Distribusi Lama Menstruasi pada Mahasiswi FK USU Angkatan 2012
Lama Menstruasi n
Persentase 3 hari
5 3,0
3 – 7 hari
144 87,3
7 hari 16
9,7
Total 165
100
Berdasarkan tabel 5.7, dapat dilihat bahwa paling banyak responden memiliki lama menstruasi dengan rentang antara 3
– 7 hari sebanyak 87,3 144 orang. Hasil lain yang ialah responden dengan lama menstruasi 3 hari sebanyak
3,0 5 orang adalah yang paling sedikit. Responden dengan lama menstruasi 7 hari sebanyak 9,7 16 orang.
5.2.7 Jarak Antar Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi ialah periode waktu yang diperlukan antar tiap proses perdarahan menstruasi. Siklus menstruasi dikategorikan ke dalam tiga kategori
yaitu 24 hari, 24 – 35 hari, dan 35 hari. Distribusi responden berdasarkan
siklus menstruasi dapat dilihat pada tabel 5.8.
Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Jarak Antar Siklus Menstruasi
Jarak Siklus n
Persentase 24 hari
14 8,5
24 – 35 hari
140 84,8
35 hari 11
6,7
Total 165
100
Dari tabel 5.8, dapat dilihat bahwa responden yang memiliki rentangjarak siklus menstruasi antara 24
– 35 hari merupakan yang paling banyak yaitu 84,8 140 orang. Sedangkan yang paling sedikit adalah responden yang memiliki jarak
siklus menstruasi 35 hari, yaitu 6,7 11 orang.
5.2.8 Frekuensi Ganti Pembalut per Hari
Frekuensi ganti pembalut pada responden dikelompokkan menjadi 3, yaitu 2 kali per hari, 2
– 6 kali per hari, dan 6 kali per hari. Distribusi frekuensi penggantian pembalut pada responden per hari selama menstruasi dapat dilihat
pada tabel 5.9.
Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Penggantian Pembalut per
Hari Frekuensi Penggantian
n Persentase
2 kali 7
4,2
2 – 6 kali
156 94,5
6 kali 2
1,2
Total 165
100
Dari tabel 5.9 dapat kita lihat bahwa rata-rata responden mengganti pembalutnya 2
– 6 kali per hari yaitu sebanyak 94,5 156 orang. Sedangkan responden yang paling sedikit mengganti pembalut 6 kali per hari sebanyak
1,2 2 orang, meskipun tidak jauh berbeda dari responden yang mengganti pembalut 2 kali per hari 4,2 7 orang.
5.3 Analisis Bivariat
Analisis ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hubungan kemaknaan antara variabel independen
dengan variabel dependen diketahui dengan menggunakan uji Chi-Square. Karena uji Chi-Square tidak dapat mengetahui keeratan hubungan dari variabel dependen
dan independen, maka untuk mengetahuinya dilakukan Fisher Exact Test.
5.3.1 Hubungan Lama Menstruasi dengan Tingkat Keparahan Dismenore
Hubungan antara lama menstruasi dengan tingkat keparahan dismenore primer pada responden dapat dilihat pada tabel 5.10.