Lama Menstruasi Analisis Univariat

mahasiswi tingkat pertama di Nigerian University, didapati bahwa setelah melakukan analisis chi-square ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara lama menstruasi yang lebih dari normal dengan dismenore dengan tingkat keparahan dismenore dengan p-value 0,001.Penelitian lain yang berjudul Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Dismenore yang dilakukan Frenita 2013 pada siswi SMK Negeri 10 Medan pada Tahun 2013, yang mendapati bahwa siswi dengan lama menstruasi ≥ 7 hari kemungkinan beresiko mengalami dismenore 1,2 kali lebih besar daripada sisi dengan lama menstruasi 7 hari. Salah satu faktor yang berperan pada peningkatan keparahan derajat dismenore adalah lama menstruasi Novia dan Puspitasari 2008. Menstruasi yang semakin lama menyebabkan makin seringnya uterus berkontraksi, akibatnya semakin banyak pula prostaglandin yang dikeluarkan dan supply darah ke uterus berhenti sementara. Kadar prostaglandin yang berlebihan dan supply darah yang berkurang menyebabkan nyeri pada dismenore primer Novia dan Puspitasari, 2008. Pada penelitian ini lama menstruasi responden dibagi menjadi tiga kategori, yaitu responden yang lama menstruasinya 3 hari, 3 – 7 hari, serta 7 hari. Dari hasil penelitian didapati bahwa responden yang lama menstruasinya 3 hari berjumlah 5 orang 3,0, responden dengan lama menstruasi 3 – 7 hari berjumlah 144 orang 87,3, dan responden dengan lama menstruasi 7 hari berjumlah 16 orang 9,7. Dapat kita simpulkan bahwa rata-rata responden memiliki lama menstruasi yang normal yaitu 3 – 7 hari. Sedangkan untuk tingkat keparahan didapati hasil responden dengan tingkat keparahan Mild berjumlah 90 orang 54,54, responden dengan tingkat keparahan Moderate berjumlah 70 orang 42,42, dan responden dengan tingkat keparahan Severe berjumlah 5 orang 3,03. Setelah dilakukan pengolahan data akhirnya didapati pada responden dengan lama menstruasi 3 hari jumlah responden untuk tingkat keparahan Mild, Moderate, dan Severe masing-masing adalah 2 orang 40, 3 orang 60, 0 orang. Untuk responden dengan lama menstruasi 3 - 7 hari didapati jumlah responden untuk tingkat keparahan Mild, Moderate, dan Severe masing-masing adalah 84 orang 58,33, 57 orang 39,58, dan 3 orang 2,08. Untuk responden dengan lama menstruasi 7 hari didapati jumlah responden untuk tingkat keparahan Mild, Moderate, dan Severe masing-masing adalah 4 orang 25 , 10 orang 62,5, 2 orang 12,5. Dilihat dari presentasinya untuk tingkat keparahan Mild paling tinggi pada responden dengan lama menstruasi 3 – 7 hari hal ini kemungkinan dipengaruhi responden dengan lama menstruasi 3 hari hanya berjumlah 5 orang, yang juga menyebabkan persentase responden dengan tingkat keparahan Moderate lebih tinggi pada responden dengan lama menstruasi 3 hari. Sedangkan untuk tingkat keparahan Severe didapati paling tinggi pada responden dengan lama menstruasi 7 hari. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa semakin lama waktu menstruasi, maka semakin banyak prostaglandin yang dilepaskan yang menyebabkan meningkatnya keparahan dismenore primer. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas, dapat dilihat bahwa tingkat keparahan dismenore pada mahasiswi FK USU Angkatan 2012 ternyata berhubungan dengan berapa lama menstruasi berlangsung pada mahasiswi.