Jarak Antar Siklus Menstruasi

adalah 84 orang 58,33, 57 orang 39,58, dan 3 orang 2,08. Untuk responden dengan lama menstruasi 7 hari didapati jumlah responden untuk tingkat keparahan Mild, Moderate, dan Severe masing-masing adalah 4 orang 25 , 10 orang 62,5, 2 orang 12,5. Dilihat dari presentasinya untuk tingkat keparahan Mild paling tinggi pada responden dengan lama menstruasi 3 – 7 hari hal ini kemungkinan dipengaruhi responden dengan lama menstruasi 3 hari hanya berjumlah 5 orang, yang juga menyebabkan persentase responden dengan tingkat keparahan Moderate lebih tinggi pada responden dengan lama menstruasi 3 hari. Sedangkan untuk tingkat keparahan Severe didapati paling tinggi pada responden dengan lama menstruasi 7 hari. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa semakin lama waktu menstruasi, maka semakin banyak prostaglandin yang dilepaskan yang menyebabkan meningkatnya keparahan dismenore primer. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas, dapat dilihat bahwa tingkat keparahan dismenore pada mahasiswi FK USU Angkatan 2012 ternyata berhubungan dengan berapa lama menstruasi berlangsung pada mahasiswi.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada 165 mahasiswi FK USU Angkatan 2012, ialah sebagai berikut: 1. Tingkat keparahan dismenore primer paling banyak berada pada kategori Mild, yaitu 54,54 kemudian diikuti oleh kategori Moderate 42,42, dan kategori Severe 3,03 2. Gambaran lama menstruasi responden umumnya berada pada rentang 3 – 7 hari, sebesar 87,3 3. Gambaran siklus menstruasi responden menunjukkan responden yang memiliki siklus menstruasi 24 – 35 hari merupakan yang paling banyak 84,8. 4. Terdapat hubungan yang bermakna antara lama menstruasi dengan tingkat keparahan dismenore primer

6.2 Saran

Adapun saran yang diberikan peneliti berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian mengenai faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan dismenore primer perlu dilakukan lagi untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang benar-benar berpengaruh terhadap tingkat keparahan dismenore primer sehingga dapat mengurangi dampakbeban yang ditimbulkan oleh dismenore primer. Selain itu, dalam penelitian selanjutnya diharapkan peneliti bisa memperkaya variabel-variabel independennya karena banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya dismenore primer pada wanita.