Dampak Dismenore TINJAUAN PUSTAKA

dipahami merupakan kondisi medis yang nyata yang berkaitan dengan menstruasi dan kondisi patologis dalam ginekologi William, 2005. Penyebab dismenore pada wanita terdiri dari dismenore primer dan dismenore sekunder. Yang paling umum terjadi ialah dismenore primer Zukri et al, 2009. Dismenore primer dilaporkan sebagai keluhan ginekologis paling umum dan paling sering menyebabkan ketidakhadiran seseorang remaja ataupun dewasa dari kerja, sekolah ataupun aktivitas lainnya French, 2005. Permasalahan dismenore juga berdampak pada penurunan kualitas hidup akibat tidak masuk sekolah maupun bekerja Polat et al, 2009. Menurut Bobak et al 2004, wanita Amerika kehilangan 1,7 juta hari kerja setiap bulan akibat dismenore. Hal ini berdampak pada kerugian ekonomi pada wanita usia subur Loto et al, 2008 serta berdampak pada kerugian ekonomi nasional karena terjadinya penurunan kualitas hidup Polat et al, 2009. Banyak penelitian dilakukan untuk mengetahui prevalensi terjadinya dismenore primer. Lebih dari 50 wanita disetiap negara yang menstruasi mengalami dismenore primer Hudson, 2007. Penelitian cross-sectional yang dilakukan Santina et al 2012 pada siswi di Libanon menunjukkan, dari 389 orang siswi pada usia 13-19 tahun, terdapat 16141,4 yang sering tidak masuk sekolah yang disebabkan oleh karena timbulnya masalah menstruasi dan 28974,3 mengalami dismenore. Survey yang dilakukan pada 2262 wanita di India menunjukkan lebih dari 50 mengalami dismenore dan sebanyak 34 nya mengalami dismenore tingkat sedang hingga berat Patel et al, 2006. Di Indonesia sendiri angka kejadian dismenore sebesar 64.25 yang terdiri dari 54,89 dismenore primer dan 9,36 dismenore sekunder. Di Surabaya di dapatkan 1,07 - 1,31 dari jumlah penderita dismenore datang kebagian kebidanan Harunriyanto, 2008. Berbagai faktor telah diidentifikasi sebagai faktor resiko terjadinya dismenore primer. Usia merupakan salah satu faktor resiko kejadian dismenore primer Zukri et al, 2009. Rentang usia 15 hingga 25 tahun dimana terjadi perubahan dari remaja ke dewasa muda merupakan puncak kejadian dismenore primer dan akan menurun seiring dengan pertambahan usia Nathan, 2005. Faktor risiko lain yang terkait dengan kejadian dismenore ialah berat badan Zukri et al, 2009. Studi yang dilakukan Loto et al 2008 menunjukkan terdapat hubungan antara dismenore dengan nilai indeks masa tubuh IMT yang rendah. Menarche dini merupakan salah satu faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian dismenore primer Zukri et al, 2009. Menarche pada usia 11 tahun atau bahkan lebih muda lagi memiliki risiko mengalami dismenore lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang menarche pada usia di atas 11 tahun Zukri et al, 2009. Lama menstruasi juga diidentifikasi merupakan salah satu faktor risiko dismenore primer. Menurut Novia dan Puspitasari 2008 semakin lama menstruasi terjadi, maka semakin sering uterus berkontraksi sehingga semakin banyak pula prostaglandin yang dikeluarkan, akibat produksi prostaglandin yang berlebihan maka akan timbul rasa nyeri. Tingginya anggka kejadian dismenore primer pada usia remaja hingga dewasa muda membuat peneliti tertarik untuk meneliti hubungan lamanya menstruasi dengan tingkat keparahan dismenore primer pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2012.

1.2 Rumusan Masalah

Berbagai penelitian yang menunjukkan tinggi nya angka kejadian dismenore primer dari tahun ke tahun. Di Indonesia sendiri angka kejadian dismenore sebesar 64.25 yang terdiri dari 54,89 dismenore primer dan 9,36 dismenore sekunder. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui “Apakah ada hubungan lamanya menstruasi dengan tingkat keparahan dismenore primer pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2012? ” 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan lamanya menstruasi dengan tingkat keparahan dismenore primer pada menstruasi.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat keparahan dismenore primer pada mahasiswi Fakultas Kedokteran USU angkatan 2012. 2. Mengidentifikasi lamanya mentruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran USU angkatan 2012 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti Dengan penelitian ini dapat menambah pengetahuan,wawasan dan pengalaman dalam menyusun dan melakukan penelitian ilmiah. Serta dapat memberi informasi mengenai hubungan lamanya menstruasi dengan tingkat keparahan dismenore primer pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2012.

1.4.2 Bagi Mahasiwi

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswi mengenai dismenore dan gejala-gejala pada dismenore primer.

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai hubungan lamanya menstruasi dengan tingkat keparahan dismenore primer pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2012.