Kategorisasi Variabel Self-Efficacy Kategorisasi Variabel Kreatifitas Pengaruh antara Self-Efficacy terhadap Intensi Berwirausaha

Tabel 4.18 Kategorisasi Intensi Berwirausaha Rentang Nilai Kategori Jumlah N Persentase X 46.67 Rendah 4 3.25 46.67 ≤ X 73.33 Sedang 94 76.42 X ≥ 73.33 Tinggi 25 20.33 Total 123 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebanyak 94 subjek penelitian memiliki intensi berwirausaha pada kategori sedang, 4 subjek penelitian pada kategori rendah dan sebanyak 25 subjek penelitian memiliki intensi pada kategori tinggi.

2. Kategorisasi Variabel Self-Efficacy

Norma kategorisasi self-eeficacy yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 4.19 Norma Kategorisasi Self-Efficacy Rentang Nilai Kategorisasi X µ - 1.0 SD Rendah µ - 1.0 SD ≤ X µ + 1.0 SD Sedang X ≥ µ + 1.0 SD Tinggi Berdasarkan nilai rata-rata hipotetik self-efficacy adalah sebesar 90 dengan standar deviasi sebesar 20. Sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20 Kategorisasi Data Self-Efficacy Rentang Nilai Kategori Jumlah N Persentase X 70 Rendah 3 2.44 70 ≤ X 110 Sedang 96 78.05 X ≥ 110 Tinggi 24 19.51 Total 123 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 3 subjek penelitian menunjukkan bahwa self-efficacy pada kategori rendah, sebanyak 96 subjek penelitian menunjukkan self-efficacy pada kategori sedang dan sebanyak 24 subjek penelitian menunjukkan self-efficacy pada kategori tinggi.

3. Kategorisasi Variabel Kreatifitas

Norma kategorisasi kreatifitas yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 4.21 Norma Kategorisasi Kreatifitas Rentang Nilai Kategorisasi X µ - 1.0 SD Rendah µ - 1.0 SD ≤ X µ + 1.0 SD Sedang X ≥ µ + 1.0 SD Tinggi Universitas Sumatera Utara Berdasarkan nilai rata-rata empirik kreatifitas kerja adalah sebesar 51.68 dengan standar deviasi sebesar 9.858. Sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 4.22 Kategorisasi Data Kreatifitas Rentang Nilai Kategori Jumlah N Persentase X 41.822 Rendah 17 13.82 41.822 ≤ X 61.538 Sedang 83 67.48 X ≥ 61.538 Tinggi 23 18.70 Total 123 100 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa sebanyak 17 subjek penelitian memiliki kreatifitas pada kategori rendah, 83 subjek penelitian memiliki kreatifitas pada kategori sedang dan 23 subjek penelitian memiliki kreatifitas pada kategori tinggi.

F. Pembahasan

1. Pengaruh antara Self-Efficacy terhadap Intensi Berwirausaha

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa self-efficacy berpengaruh positif terhadap intensi berwirausaha mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Hal tersebut menjawab hipotesis pertama bahwa semakin positif self-efficacy pada diri mahasiswa, maka semakin tinggi tingkat intensi berwirausaha mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah self- efficacy mahasiswa pada dirinya, maka semakin rendah tingkat intensi berwirausaha mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Menurut Alwisol 2007, self-efficacy adalah tingkah laku seseorang dalam situasi tertentu tergantung kepada keterkaitan antara lingkungan dengan kondisi kognitif, khususnya faktor kognitif yang berhubungan dengan keyakinannya bahwa dia mampu atau tidak mampu melakukan tindakan yang memuaskan. Melihat seseorang itu memiliki self-efficacy yang tinggi, maka individu tersebut harus memiliki aspek-aspek self- efficacy, diantaranya 1 outcome expectancy, yaitu suatu perkiraan atau kemungkinan bahwa tingkah laku atau tindakan tertentu akan menyebabkan akibat yang khusus, 2 efficacy expectancy, yang sangat penting sebagai mediator sosial kognitif dalam melakukan suatu tindakan, 3 outcome value, merupakan nilai yang mempunyai arti konsekuensi-konsekuensi yang akan terjadi bila suatu perilaku dilakukan oleh individu Bandura dalam Smet, 1994. Hubungan antara self-efficacy dan intensi berwirausaha dapat dijelaskan dari kesamaan dimensi yang ada pada self-efficacy dan intensi berwirausaha. Individu dengan self-efficacy yang tinggi menunjukkan adanya keinginan untuk menyelesikan tugas- tugasnya, memiliki kepercayaan pada kemampuannya, fokus dengan apa yang dilakukannya dan mampu menghadapi resiko Indarti, 2008. Individu yang memiliki minat berwirausaha yang tinggi juga memiliki kesediaan untuk bekerja keras, memiliki kepercayaan pada kemampuannya, selalu memiliki tendensi perilaku berwirausaha dan siap mempertaruhkan modal yang memiliki resiko Alma, 2011. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hapsa 2013 bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kreatifitas dengan minat berwirausaha pada mahasiswa. Begitu juga hasil penelitian Wulandari 2013, menyatakan bahwa terdapat hubungan antara self-efficacy dengan minat berwirausaha. Berdasarkan pengertian diatas maka tampak bahwa pengaruh self-efficacy terhadap intensi berwirausaha lebih ditekan dari bagaimana seseorang menjadikan berwirausaha Universitas Sumatera Utara sebagai sebuah tantangan berdasar pada diri mereka sendiri. Dalam hal ini juga dinilai bagaimana keyakinan seorang individu pada diri mereka sendiri dalam memulai berwirausaha. Ini sejalan dengan data penelitian yang menunjukkan bahwa self-efficacy mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara memiliki pengaruh positif terhadap intensi berwirausaha, yakni variabel intensi berwirausaha dipengaruhi oleh self-efficacy sebesar 96.7 dan sisanya sebesar 3,3 dipengaruhi oleh fakor lain selain self-efficacy. Ini berarti mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara memiliki keyakinan diri untuk berwirausaha Dan pendapat ini diperkuat lagi dengan teori yang dikemukakan oleh Baron dan Byrne 2004, mengatakan bahwa individu yang memiliki self-efficacy tinggi dalam situasi tertentu akan menampilkan tingkah laku, motivasi, dan afeksi yang berbeda dengan individu yang memiliki self-efficacy yang rendah. Maksudnya adalah individu yang memiliki self-efficacy tinggi memiliki motivasi yang tinggi pula terhadap suatu tugas, sehingga akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Semakin tinggi tingkat self-efficacy maka semakin tinggi pula untuk kerja individu dan berlaku sebaliknya. Maka dari itu, individu yang memiliki self-efficacy akan lebih mudah termotivasi sehingga ini membuat individu tersebut memiliki intensi yang tinggi untuk berwirausaha. Hasil ini yang peneliti dapatkan dalam penelitiannya. Data menunjukkan bahwa mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara memiliki self-efficacy yang tinggi dan sangat berpotensi jika intensi ini lebih diasah dan diarahkan agar menjadi sebuah perilaku berwirausaha. Sebab, sebuah usaha berhasil itu berawal dari self-efficacy yang dimiliki individu, dengan adanya ini maka individu memiliki keyakinan pada kemampuannya dalam menyelesaikan tugas Indarti, 2008, dan modal utama seorang Universitas Sumatera Utara wirausaha mencapai keberhasilan adalah ketika dia mampu bertahan dan berani mengambil resiko Meredith, 2002.

2. Pengaruh antara Kreatifitas terhadap Intensi Berwirausaha