Skor total merupakan petunjuk tinggi rendahnya intensi berwirausaha yang dimiliki oleh seseorang. Semakin tinggi skor yang dicapai seseorang berarti semakin tinggi intensi
berwirausaha individu tersebut, begitu sebaliknya.
2. Self-Efficacy
Pada penelitian ini yang dimaksud dengan self-efficacy adalah keyakinan yang ada dalam diri seseorang bahwa individu tersebut memiliki keyakinan kuat untuk berwirausaha
sehingga dapat mencapai keberhasilan dalam berwirausaha seperti yang diharapkan. Self-efficacy diukur dengan skala berdasarkan aspek-aspek yang mendukung self-
efficacy antara lain outcome expectancy, efficacy expectancy, dan outcome value. Outcome expectancy, yaitu suatu perkiraan atau kemungkinan bahwa tingkah laku atau tindakan
tertentu akan menyebabkan akibat yang khusus. Aspek outcome expectancy akan diukur dengan menggunakan dua indikator yaitu perkiraan hasil yang akan dicapai dan pengharapan
yang realistis. Efficacy expectancy merupakan suatu keyakinan bahwa seseorang akan berhasil dalam bertindak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Indikator dari aspek efficacy
expectancy yaitu keyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki. Sedangkan outcome value merupakan nilai yang mempunyai arti konsekuensi-konsekuensi yang akan terjadi bila suatu
perilaku dilakukan oleh individu. Outcome value diukur dengan indikator yaitu konsekuensi dari suatu perilaku.
Skor total merupakan petunjuk tinggi rendahnya self-efficacy yang dimiliki oleh seseorang. Semakin tinggi skor yang dicapai seseorang berarti semakin tinggi self-efficacy
individu tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3. Kreatifitas
Adalah kemampuan seseorang untuk berfikir dan menciptakan sebuah pemikiran baru yang original, mampu untuk menyelesaikan masalah dengan metode baru yang tidak
konvensional dan bisa mengembangkan ide-ide uniknya tersebut. Variabel ini akan diukur dengan menggunakan alat tes kreatifitas yang mengacu pada indikator yang dikemukakan
oleh Guilford yaitu fluency, originality, flexibility, dan elaboration. Kreatifitas seseorang dapat dilihat melalui tinggi rendahnya hasil skor tes kreatifitas.
Semakin tinggi nilai individu pada alat tes kreatifitas, maka semakin tinggi kreatifitas seseorang, dan sebaliknya semakin rendah nilai individu pada tes kreatifitas, maka individu
tersebut memiliki kreatifitas yang rendah.
C. Subjek Penelitian
Dalam setiap penelitian yang dilakukan, masalah populasi dan sampel yang digunakan merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah
seluruh objek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi dapat didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2013. Akan tetapi mengingat peneliti mampu menjangkau seluruh populasi,
maka peneliti menjadikan populasi sebagai subjek penelitian. Keseluruhan populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 123 orang,
mereka merupakan mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Kewirausahaan di Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara. Alasan peneliti memilih subjek ini karena
salah satu faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha adalah faktor demografi dan faktor lingkungan, dimana pada keduanya ada unsur informasi dan latar belakang pendidikan
sebagai hal yang meningkatkan intensi berwirausah pada individu.
Universitas Sumatera Utara
Karena penelitian ini memungkinkan untuk diteliti secara keseluruhan. Maka dari itu, peneliti dalam hal ini menggunakan keseluruhan populasi sebagai subjek penelitiannya.
Adapun kriteria populasi yang digunakan adalah : a. Berstatus mahasiswa aktif
b. Sedang mengambil mata kuliah Kewirausahaan
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah skala dan alat tes.
Skala Psikologi
Skala adalah suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur aspek afektif yang merupakan konstruk atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek
kepribadian individu Azwar, 2005. Menurut Azwar 2005 karakteristik dari skala psikologi yaitu: a stimulusnya berupa
pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan; b dikarenakan
atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi
selalu banyak berisi aitem-aitem; c respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan
sungguh- sungguh. Ada beberapa model penskalaan yang sering digunakan. Model skala yang digunakan
dalam penelitin ini adalah model Likert untuk skala intensi berwirausaha dan self-efficacy. Prosedur penskalaan model Likert ini didasari oleh dua asumsi Azwar, 2005 :
Universitas Sumatera Utara
a. Setiap pernyataan yang ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan yang mendukung favorable atau pernyataan yang tidak mendukung unfavorable.
b. Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh responden
yang mempunyai sikap negatif. Selain itu metode skala psikologis digunakan dalam penelitian atas dasar
pertimbangan: a. Metode skala psikologis merupakan metode yang praktis.
b. Dalam waktu yang relatif singkat dapat dikumpulkan data yang banyak. c. Metode skala psikologis merupakan metode yang dapat menghemat tenaga dan
ekonomis. Data dikumpulkan melalui alat ukur angket yang diadaptasi dari skala pengukuran
yang telah dikembangkan dan digunakan sebelumnya dalam berbagai penelitian untuk variabel penelitian yang sama. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen self-
report.
Tes Pengukuran Kreatifitas Figural
Khusus untuk pengukuran kreatifitas, peneliti menggunakan alat tes pengukuran kreatifitas figural yang dikemukakan oleh Guilford 1971 yang meliputi : fluency, flexibility,
originality, dan elaboration. Tes ini merupakan bagian dari Torrance Test of Creative Thinking TTOCT yang disusun oleh Torrance tahun 1966.
Maka dari itu, penelitian ini akan menggunakan dua skala dan satu alat tes, yaitu skala intensi berwirausaha, skala self-efficacy dan Tes Pengukuran Kreatifitas Figural.
Universitas Sumatera Utara
1. Skala Intensi Berwirausaha