3 Faktor Demografi Faktor demografi meliputi gender, umur, latar belakang pendidikan, pekerjaan orang
tua, dan pengalaman kerja yang mempengaruhi intensi kewirausahaan berdasarkan hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan.
Jika dilihat dari faktor kepribadian di atas maka faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha dalam penelitian ini adalah self-efficacy dan pengambilan resiko. Seorang
wirausaha yang berani mengambil resiko adalah mereka yang memiliki tantangan tugas yang tinggi, sehingga pekerjaannya lebih bervariasi dan cara pemecahan tugasnya pun sangat
beragam, maka dari itu seorang wirausaha memerlukan langkah kreatif sehingga memunculkan suatu inovasi baru dibidangnya Hapsa Savira, 2013. Hal inilah yang
mengkaitkan kreatifitas dalam intensi berwirausaha.
B. Self-Efficacy
1. Pengertian Self-Efficacy
Tingkah laku seseorang dalam situasi tertentu tergantung kepada keterkaitan antara lingkungan dengan kondisi kognitif, khususnya faktor kognitif yang berhubungan dengan
keyakinannya bahwa dia mampu atau tidak mampu melakukan tindakan yang memuaskan Alwisol, 2007.
Efikasi menurut Alwisol 2007 adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, benar atau salah, bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai
dengan yang dipersyaratkan. Sedangkan Pervin Smet, 1994 menjelaskan bahwa self-efficacy mengacu pada
kemampuan yang dirasakan untuk membentuk perilaku yang relevan pada tugas atau situasi khusus.
Universitas Sumatera Utara
Baron dan Byrne 2004 mengartikan self-efficacy sebagai keyakinan seseorang akan kemampuan atau kompetensinya atas kinerja tugas yang diberikan, mencapai tujuan, atau
mengatasi sebuah hambatan. Individu yang memiliki self-efficacy tinggi dalam situasi tertentu akan menampilkan
tingkah laku, motivasi, dan afeksi yang berbeda dengan individu yang memiliki self-efficacy yang rendah. Maksudnya adalah individu yang memiliki self-efficacy tinggi memiliki
motivasi yang tinggi pula terhadap suatu tugas, sehingga akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Semakin tinggi tingkat self-efficacy maka
semakin tinggi pula untuk kerja individu dan berlaku sebaliknya Baron dan Byrne, 2004. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa self-efficacy adalah
keyakinan yang ada dalam diri seseorang bahwa individu tersebut mempunyai kemampuan untuk menentukan perilaku yang tepat sehingga dapat mencapai keberhasilan seperti yang
diharapkan.
2. Aspek-Aspek Self-Efficacy
Menurut Bandura Smet, 1994 aspek-aspek self-efficacy adalah: 1 Outcome expectancy, yaitu suatu perkiraan atau kemungkinan bahwa tingkah laku
atau tindakan tertentu akan menyebabkan akibat yang khusus. Mengandung keyakinan sejauh mana perilaku tertentu akan mengungkap konsekuensi tertentu. Hal
ini juga merupakan keyakinan mengenai kemungkinan bahwa tindakan khusus tersebut akan memberikan hasil akhir atau konsekuensi tertentu harapan mengenai
keefektifan arti perilaku tertentu dalam memproduksi hasil-hasil tersebut, atau harapan akan kemungkinan hasil dari perilaku.
2 Efficacy expectancy, yang sangat penting sebagai mediator sosial kognitif dalam melakukan suatu tindakan. Merupakan suatu keyakinan bahwa seseorang akan
Universitas Sumatera Utara
berhasil dalam bertindak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Aspek ini menunjukkan pada harapan seseorang berkaitan dengan kesanggupan menyadari suatu
perilaku yang dikehendaki. Hal ini lebih condong pada keputusan yang akan dilakukan seseorang dengan kemampuan yang dimilikinya dan berkaitan dengan
kesanggupan untuk bertindak spesifik dalam situasi khusus. 3 Outcome value, merupakan nilai yang mempunyai arti konsekuensi-konsekuensi yang
akan terjadi bila suatu perilaku dilakukan oleh individu.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek self-efficacy meliputi outcome expectancy, efficacy expectancy, dan outcome value. Dalam penelitian ini,
peneliti mendasarkan aspek self-efficacy yang dikemukakan oleh Bandura yang meliputi outcome expectancy, efficacy expectancy, dan outcome value untuk mengungkap self-efficacy
yang dimiliki oleh mahasiswa Psikologi dalam hubungannya dengan intensi berwirausaha.
3. Dampak Self-Efficacy