Intensi Berwirausaha 1. Pengertian Intensi Berwirausaha

BAB II LANDASAN TEORI

A. Intensi Berwirausaha 1. Pengertian Intensi Berwirausaha

Fishbein dan Ajzein Sarwono, 2002 mengembangkan suatu teori dan metode untuk memperkirakan perilaku dari pengukuran sikap. Teori ini dinamakan reason action karena berusaha mengungkapkan latar belakang atau alasan reason dari suatu tindakan action. Sementara itu, Azwar 2007 memberi penjelasan dengan mencoba melihat anteseden penyebab perilaku yang dilakukan atas kemauan sendiri, teori ini didasarkan pada asumsi- asumsi : 1 Bahwa manusia umumnya melakukan sesuatu dengan cara-cara yang masuk akal. 2 Bahwa manusia mempertimbangkan semua informasi yang ada 3 Bahwa secara eksplisit maupun implisit manusia memperhitungkan implikasi tindakan mereka. Teori tindakan beralasan mengatakan bahwa sikap mempengaruhi perilaku melalui suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan, dan dampaknya terbatas hanya pada tiga hal Azwar, 2007 : 1 Perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tetapi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu. 2 Perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi juga dipengaruhi oleh norma- norma subjektif subjective norms yaitu keyakinan individu mengenai apa yang orang lain inginkan terhadap perbuatan yang dilakukan individu tersebut. 3 Sikap terhadap suatu perilaku bersama norma-norma subjektif membentuk suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu. Universitas Sumatera Utara Cara terbaik untuk meramalkan perilaku seseorang adalah mengetahui intensi orang tersebut. Intensi merupakan prediktor terbaik dari perilaku. Menurut Fishbein dan Ajzen Sarwono, 2002, mengukur sikap terhadap niat sama dengan mengukur perilaku itu sendiri, karena hubungan antara niat dan perilaku adalah yang paling dekat. Setiap perilaku yang bebas, yang ditentukan oleh kemauan sendiri selalu didahului oleh niat intensi. Chaplin 2006 menjelaskan intensi sebagai satu perjuangan untuk mencapai satu tujuan; ciri-ciri yang dapat dibedakan dari proses-proses psikologis yang mencakup referensi atau kaitannya dengan satu objek. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa intensi adalah niat seseorang untuk melakukan perbuatan atau memunculkan suatu perilaku tertentu. Menger Riyanti, 2003 mengatakan bahwa wirausaha adalah orang yang dapat melihat cara-cara ekstrem dan tersusun untuk mengubah sesuatu yang tak bernilai atau bernilai rendah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi misalnya, dari terigu menjadi roti bakar yang lezat. Menurut Riyanti, wirausaha adalah orang yang menciptakan kerja bagi orang lain dengan cara mendirikan, mengembangkan dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri dan bersedia mengambil resiko pribadi dalam menemukan peluang berusaha dan secara kreatif menggunakan potensi-potensi dirinya untuk mengenali produk, mengelola, dan menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya Riyanti, 2003. McClelland As’ad, 2004 berpendapat bahwa seorang entrepreneur adalah seorang yang menerapkan kemampuannya untuk mengatur, menguasai alat-alat produksi dan menghasilkan hasil yang berlebihan yang selanjutnya dijual atau ditukarkan dan memperoleh pendapatan dari usahanya tersebut. Universitas Sumatera Utara Sedangkan menurut As’ad 2004 wiraswasta adalah seseorang yang memiliki kemampuan dan sikap mandiri, kreatif, inovatif, ulet, berpandangan jauh ke depan, pengambilan resiko yang sedang, dan tanpa mengabaikan kepentingan orang lain dalam masyarakat. Ahli lain, Schumpter menyatakan bahwa wirausaha tiudak selalu berarti pedagang atau menajer, tetapi juga seorang unik yang memiliki keberanian dalam mengambil resiko dan memperkenalkan produk-produk inovatif serta teknologi baru ke dalam perekonomian Suryana, 2006. Wirausaha menurut pandangan psikolog Suryana, 2006 adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta senang bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain. Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa berwirausaha adalah usaha untuk menciptakan lapangan kerja baru yaitu dengan cara mengubah sesuatu yang tak bernilai atau bernilai rendah menjadi sesuatu yang bernilai. Dapat disimpulkan bahwa intensi berwirausaha adalah niat yang dimiliki individu untuk menciptakan lapangan kerja baru yaitu dengan cara mengubah sesuatu yang tak bernilai atau bernilai rendah menjadi sesuatu yang bernilai.

2. Faktor-Faktor Determinan Intensi Berwirausaha