commit to user 81
alamat www.mediaindonesia.com, Media Indonesia membuktikan
keeksistensinya dalam dunia media massa di Indonesia.
3. Struktur Organisasi
Manajemen Media Indonesia termasuk
manajemen yang
mengalami fase pergantian yang tidak sedikit. Pergantian manajemen Media Indonesia tentunya demi kebaikan dan kemajuan perusahaan
tersebut. Adanya kerjasama dengan Surya Paloh menjadikan Media Indonesia terus berkembang hingga saat ini, dengan susunan organisaasi
perusahaan dan redaksi sebagai berikut: Pendiri
: Drs. H. Teuku Yousli Syah, M.Si Alm Direktur Utama
: Rahni Lowhur Schad Direktur Pemberitaan
: Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group : Elman Saragih Ketua, Anna Wijaya
Rahni Lowhur Schad, Djafar Husin Assegaf, Saur Hutabarat, Andi F. Noya,
Djadjat Sudradjat, Toeti Adhitama, Lestari Moerdijat, Bambang Eka Wijaya, Sugeng
Suparwoto, Suryo Pratomo Redaktur Senior
: Saur Hutabarat, Laurens Tato, Elman Saragih
Kepala Divisi Pemberitaan : Usman Kansong
Deputi Kadiv. Pemberitaan : Kleden Suban
commit to user 82
Kadiv. Content Enrichment : Gaudensius Suhandi Ass. KCE
: Yohanes S. Widada Ass. Kp Divisi Pemberitaan : Abdul Khohar, Ade Alawi, Ono Sarwono,
Haryo Prasetyo, Rosmery Christina S. Sekretaris Redaksi
: Teguh Nirwahyudi Ass. Kadiv Foto
: Hariyanto Ass. Kadiv MICOM
: Tjahyo Utomo, Victor JP Nababan Redaktur
: Agus Wahyu Kristianto, Cri Canon Riadewi, Eko Suprihatno, Eko
Rahmawanto, Fitriana Siregar, Gantyo Koespradono, Hapsoro Poetro, Henri
Salomo, Ida Farida, Jaka Budisantosa, Lintang Rowe, Mathias S. Brahmana,
M. Anwar Surachman, Sadyo Kristriarto Redaktur MICOM
: Agustriwibowo, Asnawi Khaddaf, Patna Budi Utami
Redaktur Foto : Agus Mulyawan
Redaktur Periset : Heru Prasetyo
Kood Operator MICOM : Abdul Salam
Operator MICOM : Charles Silaban, Muhammad Syaifullah,
Panji Ari Murti, Wijokongko, Ricky Julian, Alfani Taufik, Surono Abadi
Web Programmer : Abraham
commit to user 83
4. Kebijakan Redaksional
Pada Media Indonesia, pemilik perusahaan menentukan siapa yang menulis editorial. Disana terdapat sebuah tim yang terdiri atas penulis dari
perwakilan pemimpin redaksi Media Indonesia, surat kabar Lampung Post dan stasiun televisi Metro TV. Salah satu tanggung jawab mereka sebagai
redaktur opini adalah memilih komentar-komentar dan analisis-analisis yang dikirim oleh ‘pihak luar’ serta menentukan beberapa surat pembaca
yang akan diterbitkan. Setiap hari ada 30 komentar yang masuk, yang kemudian dipilih berdasarkan aktualitas, relevansi, dan tingkat
kepercayaan kepada penulisnya. Media Indonesia juga memiliki sebuah kelompok tetap pakar, yang secara berkala menulis analisis-analisis dan
komentar-komentar. Sebuah evaluasi atas komentar-komentar yang telah diterbitkan, menurut keterangan kepala rubrik opini, berlangsung dua
minggu sekali oleh sebuah tim dari berbagai rubrik. Bentuk berita yang mengandung opini selain di halaman opini juga
terdapat di halaman rubrik-rubrik yang lain. Di sini pilihan ditentukan oleh masing-masing rubrik. Kepala rubrik opini juga yang memilih surat-surat
pembaca. Media Indonesia menerbitkan dalam rubrik ini lebih sedikit surat-surat tentang pemberitaan atau tema-tema aktual, melainkan
terutama memuat surat-surat yang berisi keluhan. Adanya campur aduk divisi dalam redaksional Media Indonesia
kadang kala menjadi dilema dalam internal perusahaan. Keterlibatan divisi iklan dalam proses redaksional di Media Indonesia terlihat dari adanya
commit to user 84
keikutsertaan karyawan divisi iklan dalam rapat redaksi. Tingkat frekuensi campur tangan divisi iklan terhadap redaksi redaksi tergantung seberapa
penting berita yang akan diterbitkan bagi kepentingan umum. Selain itu, promosi silang juga terjadi di Media Indonesia dan
Metro TV, dimana setiap paginya pada siaran berita Metro TV selalu dibacakan editorial dari Media Indonesia, akan tetapi hal itu tidak disebut
sebagai iklan Keller,2009:79-82.
4.1 Pola Penyajian
Berdasarkan Budaya Perusahaan Media Indonesia pada bidang redaksi periode 2002-2005, yakni menjadi koran refrensi bagi
pembaca. Sedangkan pembaca Media Indonesia, berdasarkan segmentasinya, adalah kelas menengah ke atas. Oleh karena itu, Media
Indonesia senantiasa memperhatikan unsur kebutuhan pembaca dengan segmentasi tertentu terkait isu pemberitaan dan pola peliputannya.
Dalam setiap penerbitan yang dilakukan oleh Media Indonesia, Edisi harian selalu diterbitkan hingga 24 halaman, yang terbagi dalam
dua kali masa cetak. Masa cetak pertama, halaman 13-24 dicetak pada pukul 19.00 WIB setiap harinya, dengan rubrik berita meliputi Fokus
Pemberitaan dan berita kolom Humaniora. Sedangkan pada masa cetak kedua, yakni halaman 1-12, dicetak pada pukul 23.30 WIB dengan isi
berita utama
Headline
dan pemberitaan kolom lainnya. Mengenai pola peliputan, meskipun Media Indonesia tidak
memiliki ketentuan tentang jenis informasi yang disajikan pada tiap
commit to user 85
halaman surat kabar, namun Media Indonesia tetap memiliki pola penyajian tertentu untuk setiap edisinya. Berita-berita utama selalu
diletakkan pada halaman luar, yangmana halaman luar itu meliputi halaman 1 halaman muka
cover
dan halaman 12 halaman belakang
backcover
. Pada halaman muka, Media Indonesia menyajikan berita-berita
utama, biasanya diisi dengan sebuah
headline
pemberitaan dengan satu foto sebagai visualisasi headline maupun foto lepas. Seperti surat kabar
pada umumnya, dasar penentuan isu atau topik sebagai
headline
adalah nilai lebih dari sebuah isu berita yang layak muat, dan sudah dibahas
dalam rapat redaksi. Selain
headline
, masih ditambah dengan tiga berita lainnya yang dianggap sebagai bagian isu penting bagi
pembacanya. Dan yang tidak dapat terpisahkan dari ciri khas Media Indonesia yakni penulisan editorialnya. Bahkan disediakan satu
halaman khusus dibagian dalam untuk bedah editorial dalam menampung pendapat pembacanya.
Untuk halaman belakang, selain menampilkan
headline
serta foto sebagai visualisasi
headline
atau foto lepas, juga menampilkan lima berita utama lainnya. Dua berita diantaranya berjudul rubrik
‘Sosok’ yang biasanya berisi profil atau cerita unik dan ringan tentang seorang tokoh tertentu.
Pada halaman dalam, disediakan untuk beberapa topik pemberitaan yang juga menjadi dasar pembagian desk redaksi Media
commit to user 86
Indonesia, yakni Bisnis, Opini, Polkam, Metropolitan, Nusantara, Internasional, Olahraga dan Humaniora. Pada setiap halaman tersebut,
terdapat sebuah headline yang dianggap sebagai berita utama oleh redaktur masing-masing desk.
Media Indonesia memiliki kebijakan fokus untuk masing- masing desk. Fokus biasanya berisi pendalaman akan isu-isu khusus
yang dianggap memenuhi keingintahuan para pembacanya. Setiap desk mendapat jatah membuat fokus pemberitaan masing-masing sekali
dalam seminggu, dengan rincian sebagai berikut: pada hari Senin untuk desk Polkam, Selasa untuk Metropolitan, Rabu untuk Olahraga,
Kamis untuk Ekonomi, Jumat untuk Internasional dan Sabtu untuk Humaniora. Fokus pemberitaan diletakkan pada masa cetak kedua
untuk halaman 1-12 Media Indonesia. Untuk hari Minggu, Media Indonesia memiliki pola liputan
tersendiri dimana edisi Minggu biasanya memuat sajian informasi yang bersifat ringan dan penuh dengan artikel-artikel menarik seperti
musik, film, profil, kuliner, gaya hidup dan sebagainya.
5. Profil Pembaca
Pada setiap Surat Kabar tentunya memiliki segmentasi pembaca yang berbeda-beda. Segmentasi pembaca tentu akan diperoleh berdasarkan
hasil survey oleh surat kabar itu sendiri. Maka dari itu, berdasarkan hasil survey
oleh Media
Indoensia, maka
akan disajikan
profil
commit to user 87
pembacapengakses surat kabar harian Media Indonesia berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, pekerjaan dan jumlah pengeluaran,
sebagai berikut:
No. Jenis Kelamin
Persentase 1
Laki-Laki 87
2 Perempuan
37
No. Tingkat
Pendidikan Persentase
1 Lulusan SLTA
10 2
D1-D3 15
3 Sarjana 1
51 4
Sarjana 2 19
5 Sarjana 3
5
Jumlah 100
No. Tingkat Usia
Persentase 1
17 - 24 12
2 25 - 34
45 3
35 - 44 29
4 45 - 55
12 5
55 2
Jumlah 100
Tabel 2.4 Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2.5 Persentase Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 2.6 Persentase Berdasarkan Tingkat Usia
commit to user 88
No. Jenis Pekerjaan
Persentase 1
PNS 13
2 Pegawai BUMN
14 3
Ekspatriat 2
4 TNI - Polri
1 5
Pengusaha 4
6 Mahasiswa
11 7
Pegawai Swasta 52
8 Lainnya
3
Jumlah 100
No. Angka Nominal Rp.
Persentase 1
1.000.000 19
2 1.000.000 - 1.500.000
13 3
1.500.000 - 2.000.000 13
4 2.000.000 - 2.500.000
11 5
2.500.000 - 3.000.000 7
6 3.000.000 - 3.500.000
7 7
3.500.000 30
Jumlah 100
Tabel 2.7 Persentase Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Tabel 2.8 Persentase Berdasarkan Tingkat Pengeluaran
Sumber: Media Indonesia Online
commit to user
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
Polemik antar negara memang sudah sering terjadi, baik itu secara berkala ataupun secara terus-menerus. Tidak terkecuali dengan hubungan negara
serumpun melayu antara Malaysia dan Indonesia. Polemik yang muncul dalam hubungan bilateral kedua negara ini terus berulang, dari satu episode ke episode
lain. Awalnya dimulai dari kasus pelecehan terhadap integritas bangsa Indonesia pada jaman Presiden Soekarno, hingga adanya kasus ambalat, TKI, dan saat ini
yang lagi banyak diperbincangkan yakni klaim sepihak Malaysia terhadap karya seni milik bangsa Indonesia. Yang membuat hal ini menjadi lebih menarik lagi,
adalah klaim ini tidak hanya dilakukan atas nama pemerintah kerajaan tetapi juga pihak swasta di Malaysia.
Kesewenang-wenangan pihak Malaysia terhadap Indonesia sudah membuat seluruh penduduk Indonesia seakan-akan kebakarang jenggot dalam
menanggapai polemik yang tidak ada titik penyelesaiannya ini. Kasus Ambalat yang berkepanjangan hingga klaim budaya sudah membuat bangsa Indonesia
jenuh dan geram akan ulah negara tetangga tersebut. Melihat dari permasalahan budaya, klaim sepihak ini dilandaskan pada argumen bahwa kepemilikan karya
seni yang ada di Indonesia juga bisa digunakan oleh Malaysia, mengingat penduduk Malaysia banyak berasal dari keturunan orang Indonesia yang merantau
dan menetap di Malaysia. Konflik pun tak terhindarkan yangmana membuat
89