commit to user 50
I. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yakni deskriptif, yakni memaparkan informasi dalam sajian yang bermakna untuk mendiskripsikan suatu keadaan
atau menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu kejadian terjadi. Selain itu deskriptif juga bisa dikatakan telah terdapat informasi mengenai suatu
permasalahan atau keadaan, akan tetapi informasi tersebut dirasakan belum cukup terperinci, dirasakan lebih memerinci informasi yang sudah ada. Dan
jenis penilitian ini dapat dirumuskan dengan pertanyaan “Bagaimana?”
How
. Untuk mengetahui gambaran mengenai berita Konflik Budaya pada
surat kabar Utusan Malaysia dengan Media Indonesia, digunakan metode kuantitatif yaitu perhitungan yang diukur dengan frekuensi berdasarkan
ketegori yang telah dibuat. Penggunaan metode ini dirasa lebih maksimal karena perhitungan yang dilakukan dapat lebih menonjolkan isi pemberitaan
dari kedua surat kabar tersebut.
2. Teknik Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik penelitian analisis isi
content analysis
. Menurut Berelson Kerlinger, analisis isi merupakan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif,
dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak. Prinsip dari analisis isi berdasarkan definisi diatas adalah Kriyantono,
2007:228 -229.:
commit to user 51
1. Prinsip sistematik
Ada perlakuan prosedur yang sama pada semua isi yang dianalisis. Periset tidak dibenarkan menganalisis hanya pada isi yang sesuai dengan
perhatian dan minatnya, tetapi harus pada keseluruhan isi yang telah ditetapkan untuk diriset.
2. Prinsip objektif
Hasil analisis tergantung pada prosedur riset bukan pada orangnya. Kategori yang sama bila digunakan untuk isi yang sama dengan prosedur
yang sama, maka hasilnya harus sama, walaupun risetnya beda. 3.
Prinsip kuantitatif Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai
jenis isi yang didefinisikan. Diartikan juga sebagai prinsip digunakannya metode deduktif.
4. Prinsip isi yang nyata
Yang diriset dan dianalisis adalah isi yang tersurat tampak bukan makna yang dirasakan periset. Perkara hasil akhir dari analisis nanti menunjukkan
adanya sesuatu yang tersembunyi, hal itu sah-sah saja. Namun semuanya bermula dari analisis terhadap isi yang nampak.
Flournoy menekankan alasan seringnya penggunaan analisis isi dari berbagai penilitian, untuk menetapkan tekanan relatif atau frekuensi dari pelbagai
gejala komunikasi: propaganda, kecenderungan-kecenderungan, gaya-gaya, perubahan-perubahan dalam isi, dan keterbacaan Flournoy, 1989:13.
commit to user 52
3. Obyek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah seluruh penyajian isi berita terkait masalah konflik budaya Indonesia – Malaysia pada surat kabar Utusan
Malaysia dan Media Indonesia selama periode Agustus – Desember 2009.
4. Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga Singarimbun Effendi, 1989:152. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh berita tentang konflik budaya Indonesia – Malaysia yang dimuat oleh surat kabar Utusan Malaysia dan Media Indonesia, sehingga
semua isi pemberitaan terkait dengan konflik budaya tersebut selain menjadi populasi sekaligus menjadi sampel. Sampel berita untuk surat kabar Utusan
Malaysia berjumlah 29 item berita sedangkan untuk surat kabar Media Indonesia berjumlah 31 item berita.
Periode Terbit Edisi Jumlah
Utusan Malaysia
Media Indonesia
Agustus 2009 20
September 2009 17
8 Oktober 2009
5 2
November 2009 3
Desember 2009 4
1
Total 29
31
Tabel 1.1 Jumlah Sampel Pemberitaan Terkait Konflik Budaya Indonesia – Malaysia
Pada Surat Kabar Utusan Malaysia dan Media Indonesia
Sumber: Utusan Malaysia dan Media Indonesia edisi Agustus – Desember 2009
commit to user 53
Penilitian ini mengambil waktu selama lima bulan, yakni dari bulan Agustus – Desember 2009 dengan pertimbangan bahwa pada bulan tersebut
lagi gencar-gencarnya hubungan diplomatik antara Indonesia – Malaysia memanas, diluar dari kasus Ambalat hingga masalah klaim budaya yang
dilakukan oleh Malaysia. Klaim budaya pada bulan ini terfokus pada masalah pengklaiman Tari Pendet, namun seiring jalannya waktu; masalah klaim
budaya yang dahulu tidak jelas keberadaannya ikut terkuak lagi sehingga pada rentan bulan tersebut berbagai jenis kebudayaan lainnya ikut terkaitkan lagi.
5. Teknik Pengumpulan Data