Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah

69 berpengaruh terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah, dimana semakin tinggi penerimaan retribusi daerah akan berpengaruh positif terhadap tingkat kemandirian daerah. Kemandirian keuangan daerah menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam membiayai kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang telah membayar pajak dan retribusi sebagai sumber yang diperlukan daerah Halim, 2007:232. Pernyataan Halim tersebut sudah sangat jelas bahwa retribusi daerah merupakan hal yang mempengaruhi tingkat kemandirian daerah. Bedasarkan uji statistik t, pengaruh retribusi daerah terhadap tingkat kemandirian sesuai dengan teori dimana t hitung t tabel 3,869 1,99897, dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05. Dari uji hasil uji t tersebut dapat disimpulkan bahwa secara parsial retribusi daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemandirian daerah pada KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara.

4.4.3 Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah

Menurut Manurung 2004 pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kegiatan ekonomi suatu daerah yang meningkat, dengan meningkatnya kegiatan ekonomi akan berdampak terhadap tingkat kemakmuran serta kemandirian daerah. Dengan adanya kegiatan ekonomi daerah yang meningkat maka pendapatan asli daerah PAD juga akan Universitas Sumatera Utara 70 meningkat yang pada akhirnya dengan meningkatnya PAD maka kemandirian keuangan daerah juga akan meningkat karena PAD merupakan indikator untuk mengukur tingkat kemandirian keuangan daerah. Berdasarkan pengujian statistik dengan uji t menunjukkan variabel pertumbuhan ekonomi nilai t hitung t tabel 0,426 1,99897 dan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 0,672 0,05, yang berarti secara parsial pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah pada KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara. Hasil pengujian ini tidak sesuai dengan teori yang diyakini. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis awal yang meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah. Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wilujeng 2014 yang berkesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak mempunyai pengaruh pada tingkat kemandirian keuangan daerah dan hasil pengujian yang dilakukan Wilujeng juga bertentangan dengan teori yang diyakini sebelumnya. Wilujeng melakukan pengamatan pada satu kabupaten yaitu kabupaten Klaten pada tahun pengamatan 2003 – 2012, berbeda dengan penelitian ini yang memiliki sampel sebanyak 22 KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara mulai dari tahun 2011-2013 yang diharapkan memberikan hasil yang berbeda dan lebih kongkrit namun tetap memberikan hasil yang sama. Universitas Sumatera Utara 71 Hal ini disebabkan karena pertumbuhan ekonomi kabupatenkota merupakan kenaikanpenurunan Produk Domestik Bruto PDRB oleh suatu wilayah, PDRB merupakan total nilai tambah kotor bruto yang dihitung dari jumlah gajiupah, keuntungan-keuntungan perusahaan, sewa lahan, bunga, penyusutan dan pajak-pajak tidak langsung neto. Oleh karena itu kemungkinan sekali yang meningkat pendapatannya hanya pada kelompok tertentu saja sedangkan yang lainnya tetap atau menurun. Pertumbuhan ekonomi yang tertinggi adalah kabupaten Deli Serdang sebesar 12,79 pada tahun 2013 dengan tingkat kemandirian keuangan daerahnya sebesar 18,57 pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel tabulasi data di lampiran. Apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi yang terendah yaitu Kota Medan sebesar 4,3 pada tahun 2013 dengan tingkat kemandirian keuangan daerahnya sebesar 58,22. Pertumbuhan ekonomi Kota Medan jauh lebih rendah dibandingkan Kabupaten Deli Serdang namun, memiliki tingkat kemandirian keuangan daerah yang jauh lebih tinggi daripada kabupaten Deli Serdang. Dengan demikian alasan yang menyebabkan variabel ini tidak berpengaruh adalah pemerintah daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi belum tentu memiliki tingkat kemandirian keuangan daerah yang tinggi, sehingga banyak pemerintah daerah yang pertumbuhan ekonominya tinggi ternyata tingkat kemandirian keuangan daerahnya masih dibawa rata-rata. Namun ada juga pemerintahan daerah dengan Universitas Sumatera Utara 72 tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah memiliki tingkat kemandirian keuangan daerah di atas rata-rata. Universitas Sumatera Utara 73 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan