3.3.2. Partisipan
Partisipan diambil dari 5 sektor kerja produksi pembuatan beton di PT. Wijaya Karya Beton, setiap sektor kerja peneliti mengambil 7 orang partisipan
berdasarkan metode Quota random sampling sebanyak 35 partisipan. Partisipan adalah orang yang ikut dalam membantu memberikan informasi yang dibutuhkan
peneliti dengan melakukan tanya jawab lewat kuesioner dan wawancara.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis Data
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui penelitian langsung ke objek
penelitian yang masih harus diolah oleh peneliti, berupa hasil wawancara dan observasi dengan pekerja bagian produksi, pihak P2K3, dan pihak manajemen
PT. Wijaya Karya Beton. 2.
Data sekunder, adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari sumber-sumber penelitian sebelumnya, yaitu laporan, catatan, karya tulis ilmiah,
buku, dan refrensi yang di peroleh dari perpustakaan, dan pihak PT. Wijaya Karya Beton.
3.5. Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan :
1. Wawancara interview
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan Tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan
dari objek yang diteliti. Wawancara dilakukan kepada pekerja dan pihak manajemen terkait dari PT. Wijaya Karya Beton untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
Universitas Sumatera Utara
perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja, dan jenis perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan pada pekerja dalam pelaksanaan perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Wijaya Karya Beton, Binjai.Wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam Indepth Interview dengan metode
pendekatan STAR yang merupakan singkatan dari: A.
Situation
B.
Task
C.
Action
D.
Result. Tahap A dan B. Situation or Task, Pada tahap ini peneliti akan menggambarkan
situasi atau kondisi pelaksanaan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja dan membuat tugas yang harus diselesaikan oleh partisipan agar mendapatkan
perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja dari pihak manajemen PT. Wijaya Karya Beton, Binjai.
Tahap C. Action: Tahap ini merupakan tahap terpenting dalam metode
pendekatan ini. Pada tahap ini partisipan akan memberikan respon atau tanggapan terhadap task yang disusun, agar pekerja mendapatkan perlindungan keselamatan dan
kesehatan kerja dari pihak manajemen.
Tahap D. Result: Pada tahap inipeneliti akan menjelaskan apa yang terjadi dan
bagaimana akhirnya dalam pelaksanaan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Wijaya Karya Beton, Binjai. Pada tahap wawancara mendalam ini yang
menjadi fokus penelitian adalah pelaksanaan perlindungan ekonomis, pelaksanaan perlindungan sosial dan perlindungan teknis khususnya pelatihan Partia, 2012.
Universitas Sumatera Utara
2. Observasi Pengamatan Langsung
Pada tahap observasi peneliti melihat, mengamati, dan menganalisis pelaksanaan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerja bagian produksi,
terhadap wawancara yang dilakukan. Teknik observasi yang dilakukan adalah structured of controlled observation, karena peneliti menggunakan daftar isian yang
tersusun, dan didalamnya tercantum aspek-aspek pelaksanaan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Wijaya Karya Beton, Binjai. Dalam
pengamatan ini peneliti sebagai pemeran serta yang artinya status peneliti sebagai pengamat diketahui oleh partisipan. Pada tahap ini yang menjadi fokus penelitian
adalah pelaksanaan perlindungan teknis yaitu SOP dan penggunaan APD.
3.6. Definisi Istilah
1. Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja adalah upaya untuk melindungi setiap tenaga kerja dari resiko bahaya kerja di lingkungan kerja, agar pekerja dapat
terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan bekerja produktif. Dalam perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja terdapat 3 aspek mendasar yaitu :
1. Perlindungan Ekonomis