2. Observasi Pengamatan Langsung
Pada tahap observasi peneliti melihat, mengamati, dan menganalisis pelaksanaan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerja bagian produksi,
terhadap wawancara yang dilakukan. Teknik observasi yang dilakukan adalah structured of controlled observation, karena peneliti menggunakan daftar isian yang
tersusun, dan didalamnya tercantum aspek-aspek pelaksanaan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Wijaya Karya Beton, Binjai. Dalam
pengamatan ini peneliti sebagai pemeran serta yang artinya status peneliti sebagai pengamat diketahui oleh partisipan. Pada tahap ini yang menjadi fokus penelitian
adalah pelaksanaan perlindungan teknis yaitu SOP dan penggunaan APD.
3.6. Definisi Istilah
1. Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja adalah upaya untuk melindungi setiap tenaga kerja dari resiko bahaya kerja di lingkungan kerja, agar pekerja dapat
terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan bekerja produktif. Dalam perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja terdapat 3 aspek mendasar yaitu :
1. Perlindungan Ekonomis
Perlindungan ekonomis adalah perlindungan tenaga kerja dalam bentuk penghasilan yang cukup, termasuk jika tenaga kerja tidak mampu bekerja di luar
kehendaknya.
2. Perlindungan Sosial
Perlindungan akan jaminan sosial yang diberikan dalam bentuk Jamsostek kepada setiap tenaga kerja bagian produksi PT. Wijaya Karya Beton, Medan.
Universitas Sumatera Utara
3. Perlindungan Teknis
Yaitu perlindungan tenaga kerja dalam bentuk keamanan dan keselamatan kerja. Perlindungan teknis akan keamanan dari keselamatan kerja yang dimaksud disini
ditekankan kepada perlindungan fisik adalah perlindungan akan pelaksanaan kerja yang aman mulai dari penyediaan APD, Pelatihan keselamatan dan kesehatan
kerja, SOP Standard Operasional Procedure, JSA Job Safety Analysis sehingga pekerja dapat bekerja dengan nyaman, aman, sehingga meningkatkan
efektivitas, efesiensi dan produktivitas kerja.
3.7. Analisa Data
Dalam penelitian kualitatif analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Dimulai dari memperoleh data,
mengumpulkan data dengan wawancara dan kuesioner, dan pengolahan data secara sistematis, mereduksi data, dan menyajikan data dalam bentuk yang diperlukan dan
menarik kesimpulan Moleong, 2000.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Umum PT. Wijaya Karya Beton
PT. Wijaya Karya Beton Wika Beton adalah suatu Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak dalam bidang konstruksi bangunan beton pracetak.
PT. Wika Beton pada mulanya didirikan oleh perusahaan asing yang berasal dari Belanda pada tanggal 11 Maret 1960 dengan nama Naam La Za Vennotschop
Techisate Handel Maatschappiz En Baunwbedrijk VIS En Co sebagai perusahaan instalatur listrik.
Namun sejak berlakunya nasionalisasi perusahaan asing yang ada di Indonesia, maka sejak saat itu VIS En Co berubah menjadi Perusahan Negara PN
dengan nama Wijaya Karya. Pada tahun 1976 PT. Wika mulai melakukan diverifikasi usaha yang diawali dengan usaha perdagangan dan usaha industri. Usaha
perdagangan meliputi perdagangan material dan peralatan industri konstruksi seperti material dan peralatan listrik, jaringan transmisi dan distribusi, gardu induk dan
sebagainya. Sedangkan jasa konstruksi diawali dengan pembangunan gedung sederhana seperti perumahan susun Perumnas.
Memasuki tahun 1970 langkah diverifikasi usaha lebih dikembangkan lagi dengan pembuatan komponen bangunan beton pracetak, metal works, dan peralatan
kelistrikan. Pada tanggal 20 Desember 1972 dengan adanya kebijaksanaan pemerintah mengenai swastanisasi, status Wika berubah menjadi perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Perseroan Terbatas PT yang seluruh sahamnya dimilki pemerintah. Memasuki tahun 1980 PT. Wika melangkahkan usahanya lebih jauh lagi dengan mengembangkan
industri beton pracetak. Industri ini tumbuh dengan pesat, pada saat ini PT. Wika juga dikenal sebagai produsen tiang beton atau tiang listrik dan tiang pancang beton
terbesar di Indonesia dengan pabrik tersebar diseluruh pelosok Nusantara termasuk Negara tetangga seperti Malaysia.
Pada tahun 1987 diperoleh tender power XVIII Asia Development Bank ADB untuk lokasi Sumatera Utara disekitar Padang Sidempuan dan Sibolga dengan
volume cukup besar sehingga pada tahun ini pula dibangun tiang listrik beton di Padang Sidempuan yang bersifat temporer. Setelah proyek Power XVIII selesai
dengan pertimbangan, tahun 1989 pabrik tiang beton di Padang Sidempuan dipindahkan ke Binjai hingga saat ini disebut Pabrik Produk Beton PPB Sumut.
Dengan perkembangan proyek-proyek konstruksi yang semakin menuntut percepatan waktu, manajemen Divisi Produk Beton DPB melihat ada peluang
produk beton lain yang telah diproduksi dan berhasil dipasarkan, maka pada tahun 1991 dibuat rekayasa Sheet pile beton guna meningkatkan dan memperkuat jaringan
pemasaran, maka pada tahun 1993 manajemen memandang perlu membangun pabrik di Sulawesi Selatan di Kawasan Industri Makasar. Dengan meningkatnya persaingan
produksi beton maka untuk mempertahankan bahkan menguasai pasar, maka pada tahun 1994 manajemen Wika pusat memandang perlu membagi dua wilayah jaringan
pemasaran, yakni Indonesia Bagian Barat oleh DPB I sedangkan bagian timur oleh DPB II.
Universitas Sumatera Utara
Menyadari bahwa usaha produk beton merupakan bidang usaha yang semakin kompetitf, manajemen Wika perlu meningkatkan kemandirian organisasi bidang
usaha produk beton yang selama ini dikelola DPB I dan DPB II, maka dileburlah DPB I dan DPB II menjadi satu badan hukum, statusnya diubah menjadi perusahaan
anak dengan nama PT. Wijaya Karya Beton sesuai dengan Surat Keputusan Direktur PT. Wika nomor SK. 01.01I. Dir.09509 tanggal 24 Desember 1996 dan pada
tanggal 11 Maret 1997 secara resmi Wika Beton dibentuk dihadapan Notaris Imas Fatimah, SH dengan akta pendirian Nomor 44.
4.2. Lokasi Penelitian
PT. Wika Beton berlokasi di jalan raya Medan - Binjai Km 15,5, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Dengan luas wilayah kerja kira-kira 1 Ha.
4.3. Visi dan Misi Perusahaan
4.3.1. Visi :
PT. Wijaya Karya Beton Wika Beton memiliki visi yaitu menjadi perusahaan terbaik dalam industri beton pracetak.
4.3.2. Misi :
a. Memimpin pasar beton pracetak di Indonesia.
b. Memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan dengan kesesuaian mutu,
waktu penyerahan dan harga bersaing atas produk yang dihasilkan. c.
Menerapkan sistem manajemen dan teknologi yang dapat memacu peningkatan efisiensi, konstitensi mutu, kesehatan dan keselamatan kerja yang berwawasan
lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
d. Tumbuh dan berkembang bersama mitra kerja secara sehat dan
berkesinambungan. e.
Mengembangkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai.
4.4. Struktur Organisasi Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Wijaya Karya Beton, Binjai
WIKA PUSAT
MANAJER PABRIK
SEKSI TEKNIK DAN MUTU
SEKSI PERENCANAAN DAN EVALUASI PRODUK
SEKSI PERALATAN
SEKSI KEUANGAN DAN PERSONALIA
SEKSI PRODUKSI
Universitas Sumatera Utara
Adapun tanggung jawab masing-masing fungsi yang terdapat pada PT. Wika Beton adalah sebagai berikut :
1. Pimpinan Pabrik Manajer Pabrik
a. Tercapainya produksi sesuai dengan rencana produksi dan penjualan yang
ditetapkan perusahaan. b.
Terlaksananya proses produksi untuk menghasilkan produk bermutu dengan metode yang efesien dan efektif, serta sesuai dengan standard produk dan
proses yang telah ditetapkan oleh perusahaan. c.
Terlaksananya pengolahan dan pemanfaatan sumber daya yang menjadi tanggung jawabnya secara efektif dan efisien.
d. Terlaksananya upaya peningkatan produksi yang efisien melalui perbaikan
proses produksi secara berkesinambunngan dan merekomendasikan penerapannya kepada unit kerja terkait.
e. Terlaksananya peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam bidang
manajemen dan teknis yang meliputi keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan lingkup tugasnya.
f. Terlaksananya kegiatan administrasi dan keuangan serta personalis.
g. Terlaksananya pembinaan hubungan baik antara pabrik dengan lingkungan
sekitar. h.
Terlaksananya penerapan Sistem Manajemen ISO 9000 : 2000 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3.
Universitas Sumatera Utara
2. Seksi Teknik dan Mutu :
a. Tersusunnya rencana teknik untuk tercapainya sasaran mutu produk sesuai
dengan persyaratan teknis didalam dokumen yang telah disepakati oleh pelanggan dan perusahaan.
b. Tercapainya tingkata efektifitas pemanfaatan sumber daya di pabrik melalui
optimalisasi desain dan metode produksi. c.
Terlaksananya pengujian standard yang dihasilkan gugus kendali mutu di pabrik dan merekomendasikan hasil pengujian tersebut sebagai standar
produk dalam lingkungan pabrik. d.
Tersusunnya rencana pengawasan dan pengujian berupa prosedur, sistem dan pedoman lingkungan pabrik antara lain meliputi, menetapkan kendali
mutu, merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan saat pengendalian, merumuskan kriteria kendali mutu, merumuskan sistem
dokumentasi atau sistem informasi, dan merumuskan alat kendali mutu. e.
Terlaksananya penerapan Sistem Manajemen ISO 9000 : 2000 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3.
f. Terlaksananya penelitian terhadap metode produksi serta rekomendasi
peningkatan sistem produksi agar tercapainya standard kualitas yang diinginkan.
g. Terlaksananya pembinaan bawahan yang meliputi tanggung jawab sesuai
dengan arahan perkembangan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3. Seksi Perencanaan dan Evaluasi Produksi :