b. Enam persen 6 dari upah tenaga kerja maks Rp 4.725.000 untuk tenaga
kerja berkeluarga. c.
Dasar perhitungan persentase iuran dari upah setinggi-tingginya Rp 4.725.000,-
c. JKK Jaminan Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan risiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya.Untuk menanggulangi
hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya risiko- risiko sosial seperti kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik
maupun mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja. Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab pengusaha sehingga
pengusaha memiliki kewajiban untuk membayar iuran jaminan kecelakaan kerja yang berkisar antara 0,24 - 1,74 sesuai kelompok jenis usaha Jamsostek.
d. JK Jaminan Kematian
Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian diperlukan
sebagai upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang. Pengusaha wajib menanggung iuran Program Jaminan
Kematian sebesar 0,3 dengan jaminan kematian yang diberikan adalah Rp 21.000.000,- terdiri dari Rp 14.200.000,- santunan kematian dan Rp 2 juta biaya
pemakaman dan santunan berkala. Program ini memberikan manfaat kepada keluarga tenaga kerja seperti:
Universitas Sumatera Utara
a. Santunan Kematian: Rp 14.200.000,-
b. Biaya Pemakaman: Rp 2.000.000,-
c.
Santunan Berkala: Rp 200.000,- bulan selama 24 bulan Jamsostek. Pembayaran iuran dapat dilakukan secara bulanan atau setiap tiga bulan dengan
menyetorkan langsung kepada Badan Penyelenggara atau melalui Penanggung Jawab WadahKelompok secara lunas.
c. Perlindungan Teknis
Perlindungan teknis, yaitu perlindungan tenaga kerja dalam bentuk keamanan dan keselamatan kerja. Perlindungan teknis akan keamanan dari keselamatan kerja
yang dimaksud disini adalah perlindungan akan pelaksanaan kerja yang aman mulai dari penyediaan APD, Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja, SOP Standard
Operasional Procedure, JSA Job Safety Analysis dan sebagainya yang dilakukan, diupayakan, dan diperbuat, terutama agar tenaga kerja tahu bagaimana prosedur kerja
yang baik, terlindungi dari bahaya kerja di lingkungan kerja yang tidak dan serta menjaga hasil produksi agar tetap aman sehingga pekerja dapat bekerja dengan
nyaman, aman, sehingga meningkatkan efektivitas, efesiensi dan produktivitas kerja. Selain itu untuk melindungi setiap orang yang berada di tempat kerja non
pekerja dan juga masyarakat umum dari resiko penularan dan penyebaran bahaya dan resiko bahaya kerja Khakim, 2009.
2.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja