Keselamatan dan Kesehatan Kerja

a. Santunan Kematian: Rp 14.200.000,- b. Biaya Pemakaman: Rp 2.000.000,- c. Santunan Berkala: Rp 200.000,- bulan selama 24 bulan Jamsostek. Pembayaran iuran dapat dilakukan secara bulanan atau setiap tiga bulan dengan menyetorkan langsung kepada Badan Penyelenggara atau melalui Penanggung Jawab WadahKelompok secara lunas.

c. Perlindungan Teknis

Perlindungan teknis, yaitu perlindungan tenaga kerja dalam bentuk keamanan dan keselamatan kerja. Perlindungan teknis akan keamanan dari keselamatan kerja yang dimaksud disini adalah perlindungan akan pelaksanaan kerja yang aman mulai dari penyediaan APD, Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja, SOP Standard Operasional Procedure, JSA Job Safety Analysis dan sebagainya yang dilakukan, diupayakan, dan diperbuat, terutama agar tenaga kerja tahu bagaimana prosedur kerja yang baik, terlindungi dari bahaya kerja di lingkungan kerja yang tidak dan serta menjaga hasil produksi agar tetap aman sehingga pekerja dapat bekerja dengan nyaman, aman, sehingga meningkatkan efektivitas, efesiensi dan produktivitas kerja. Selain itu untuk melindungi setiap orang yang berada di tempat kerja non pekerja dan juga masyarakat umum dari resiko penularan dan penyebaran bahaya dan resiko bahaya kerja Khakim, 2009.

2.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk pada kondisi-kondisi fisiologis- fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Jika sebuah perusahaan melaksanakan tindakan tindakan Universitas Sumatera Utara keselamatan dan kesehatan yang efektif, maka lebih sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang sebagai akibat dari pekerjaan mereka Rivai dan Sagala, 2003. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman dan sehat bebas dari bahaya kecelakaan. Keselamatan kerja merupakan keselamatan yang berhubungan dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, tempat kerja dan kondisi lingkungannya Sabdoadi, 1999. Kesehatan kerja adalah spesialisasi ilmu kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik atau mental maupun sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit dan gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta efek terhadap penyakit-penyakit umum Sunyoto, 2012. Pelaksanaan Kesehatan dan keselamatan kerja yang baik akan menghindarkan tenaga kerja dari bahaya kerja yang beresiko mengakibatkan kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Kecelakaan menurut Sulaksomo di dalam Santoso 2004 adalah suatu kejadian tak diduga dan tidak dikehendaki, yang dapat mengacaukan proses aktivitas yang telah diatur. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu program yang dibuat bagi pekerja atau buruh maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan preventif bagi timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian Universitas Sumatera Utara Sunyoto, 2012. Seorang ahli dalam keselamatan dan kesehatan kerja Willie Hammer mengatakan bahwa program keselamatan dan kesehatan kerja diadakan karena tiga alasan penting, yaitu alasan berdasarkan prikemanusiaan, alasan berdasarkan Undang-Undang, dan alasan ekonomis. a. Alasan berdasarkan prikemanusiaan Pertama-tama para manajer mengadakan pencegahan kecelakaan kerja atas dasar perikemanusiaan yang sesungguhnya, mereka melakukan demikian untuk mengurangi sebanyak-banyaknya rasa sakit, dan pekerja yang menderita luka serta keluarganya sering diberi penjelasan mengenai akibat kecelakaan kerja. b. Alasan berdasarkan Undang-Undang Ada juga alasan yang mengadakan program keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan Undang-Undang. Sekarang di Amerika Serikat terdapat Undang- Undang federal, Undang-Undang Negara bagian dan Undang-Undang kota Praja tentang keselamatan dan kesehatan kerja, dan bagi mereka yang melanggar ketentuan akan dikenakan denda, dan saksi. c. Alasan ekonomis Dengan tingginya biaya akibat kecelakaan bagi perusahaan, akhirnya mereka sadar pentingnya program keselamatan dan kesehatan kerja. Wilson, 2012 Dengan demikian perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja adalah perlindungan yang berkaitan dengan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja, yaitu perlindungan yang bertujuan untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang diakibatkan hubungan kerja dalam lingkungan kerja. Universitas Sumatera Utara Menurut Fathoni 2006, kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Hal ini dikarenakan dalam peristiwa tersebut tidak terdapat unsur kesengajaan atau bentuk perencanaan. Sedangkan kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan kerja perusahaan. 2.3.1.Tujuan dan Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menurut Mangkunegara 2004, tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut : a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis. b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya, seefektif mungkin. c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya. d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai. e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja. f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja. g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja. Manfaat keselamatan dan kesehatan kerja menurut Mangkunegara 2004, adalah sebagai berikut 1. Manfaat ekonomis : a. Berkurangnya kecelakaan dan sakit karena kerja. b. Mencegah hilangnya investasi fisik dan investasi sumber daya manusia. Universitas Sumatera Utara c. Meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja yang nyaman dan aman, serta motivasi kerja yang meningkat. 2. Manfaat psikologis : a. Meningkatkan kepuasan kerja. b. Kepuasan kerja tersebut akan meningkatkan motivasi kerja dan selanjutnya akan meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja. c. Perusahaan akan merasa bangga bahwa telah ikut serta dalam pembangunan nasional. d. Nama baikcitra perusahaan akan meningkat, Arep dan Tanjung, 2004.

2.4. Faktor – Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja

Dokumen yang terkait

Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Bagian Produksi Tulangan Beton Di Pt Wijaya Karya Beton Medan Tahun 2015

2 54 113

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON Hubungan Antara Beban Kerja Fisik Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Tulangan Beton di PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalen

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Beban Kerja Fisik Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Tulangan Beton di PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalengka.

0 2 5

Pelaksanaan Perlindungan Kesetan dan Kesehatan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Di PT. Wijaya Karya Beton, Binjai Tahun 2013

0 0 14

Pelaksanaan Perlindungan Kesetan dan Kesehatan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Di PT. Wijaya Karya Beton, Binjai Tahun 2013

0 0 2

Pelaksanaan Perlindungan Kesetan dan Kesehatan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Di PT. Wijaya Karya Beton, Binjai Tahun 2013

0 0 10

Pelaksanaan Perlindungan Kesetan dan Kesehatan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Di PT. Wijaya Karya Beton, Binjai Tahun 2013

0 0 17

Pelaksanaan Perlindungan Kesetan dan Kesehatan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Di PT. Wijaya Karya Beton, Binjai Tahun 2013

0 0 3

Pelaksanaan Perlindungan Kesetan dan Kesehatan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Di PT. Wijaya Karya Beton, Binjai Tahun 2013

0 0 5

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DALAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT DANLIRIS SUKOHARJO

0 1 90