BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Telah dilakukan penelitian pada tenaga kerja bagian produksi PT. Wijaya Karya Beton mengenai pelaksanaan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja, maka
peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
6.1.1. Pelaksanaan Perlindungan Ekonomis
1. Pelaksanaan perlindungan ekonomis dalam bentuk gaji pokok, bonus, dan
tunjangan hari raya, yang diberikan pihak manajemen PT. Wika Beton kepada pekerja bagian produksi, jumlahnya telah mengikuti acuan yang ditetapkan
Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 mengenai perlindungan upah, bentuk upah, dan asas pengupahan juga Keputusan Gubernur Sumut dan
Keputusan Walikota Medan mengenai penetapan UMSP dan UMSK. 2.
Pelaksanaan perlindungan ekonomis berupa upahgaji lembur yang diberikan pihak manajemen PT. Wika Beton kepada pekerja bagian produksi, jumlahnya
masih sangat kecil dibandingkan upahgaji lembur yang ditetapkan dalam Undang - Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 mengenai pembayaran
upahgaji lembur.
6.1.2. Pelaksanaan Perlindungan Sosial
1. PT. Wika Beton telah menjalankan kewajiban melaksanakan Perlindungan sosial
berupa Jamsostek bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan berdasarkan hubungan kerja yang diatur dalam Pasal 4 Ayat 1 Undang-Undang No. 3 Tahun
1992 tentang penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Universitas Sumatera Utara
2. Pihak manajemen PT. Wika Beton mengikutsertakan seluruh pekerja bagian
produksi dalam program Jamsostek lengkap yang terdiri dari Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, Jaminan Kematian JK, Jaminan Hari Tua JHT, dan
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK. 3.
Pihak manajemen PT. Wika Beton minim melakukan sosialisasi terkait pelaksanaan program Jamsostek, sehingga banyak pekerja yang belum mengerti
apa saja kelebihan yang bisa didapatkan sebagai anggota peserta Jamsostek, dan besar kompensasi yang diterima dari masing-masing program lengkap Jamsostek
sehingga masih banyak pekerja yang belum memaksimalkan penggunaan kepesertaan Jamsostek.
6.1.3. Pelaksanaan Perlindungan Teknis 1. Pelatihan
Pihak manajemen PT. Wika Beton telah menyelengarakan pelatihan dengan baik sesuai dengan ketetapan Undang-Undang. Secara keseluruhan pekerja pernah
mendapatkan pelatihan tentang cara bekerja yang baik agar terhindar dari bahaya dan kecelakaan kerja dalam menjalankan pekerjaannya. Untuk pelatihan tanggap darurat
hanya perwakilan pekerja pada setiap masing-masing sektor kerja saja yang diikutkan dalam pelatihan tanggap darurat. Peserta yang dipilih nantinya diharapkan dapat
membimbing pekerja yang lain menuju titik aman apabila terjadi keadaan darurat.
2. SOP Standard Operasional Procedure
Pelaksanaan SOP pada masing-masing sektor kerja belum berjalan dengan baik, setelah dilakukan penelitian pada masing-masing sektor kerja masih banyak pekerja
yang belum melaksanakan SOP yang telah ditetapkan, yaitu :
Universitas Sumatera Utara