Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Jenis Perlindungan Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja adalah upaya untuk melindungi setiap tenaga kerja dari resiko bahaya kerja di lingkungan kerja agar pekerja dapat terjamin keselamatan serta kesehatannya sehingga dapat bekerja dengan produktif, efektif dan efesien, dan terhindar dari resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Ketentuan secara yuridis akan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja telah diatur dengan baik dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan di Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Pasal yang K eempat huruf c yaitu “Salah satu tujuan pembangunan ketenagakerjaan adalah memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan dan juga pada Pasal 86 A yat 1 yaitu “Setiap pekerja atau buruh berhak memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama juga pasal-pasal lain yang berisi tentang perlindungan hak dan kewajiban tenaga kerja Khakim, 2009. Selain dalam Undang-Undang, asas pemberlakuan ketentuan perlindungan akan keselamatan dan kesehatan kerja juga diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep-100MenVI2004 yang menyebutkan bahwa syarat kerja ya ng diperjanjikan dalam PKWT “Tidak boleh lebih rendah daripada ketentuan dalam peraturan Perundang-Undangan yang berlaku serta Keputusan Universitas Sumatera Utara Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep-220MenX2004 Pasal yang Ke 5 menyebutkan bahwa setiap perjanjian pemborongan pekerjaaan wajib memuat ketentuan yang menjamin terpenuhinya hak-hak pekerjaburuh dalam hubungan kerja sebagaimana diatur dalam peraturan Perundang - Undangan yang berlaku Khakim, 2009.

2.2. Jenis Perlindungan Kerja

Perlindungan kerja yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang dan perlindungan kerja menurut aspek keselamatan dan kesehatan saling berhubungan. Aspek perlindungan kerja yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang mencakup bagian dari perlindungan kerja menurut aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Terdapat 3 jenis perlindungan kerja menurut Khakim 2009 yang mengutip pendapat Soepomo yaitu:

a. Perlindungan Ekonomis

Dokumen yang terkait

Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Bagian Produksi Tulangan Beton Di Pt Wijaya Karya Beton Medan Tahun 2015

2 54 113

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON Hubungan Antara Beban Kerja Fisik Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Tulangan Beton di PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalen

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Beban Kerja Fisik Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Tulangan Beton di PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalengka.

0 2 5

Pelaksanaan Perlindungan Kesetan dan Kesehatan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Di PT. Wijaya Karya Beton, Binjai Tahun 2013

0 0 14

Pelaksanaan Perlindungan Kesetan dan Kesehatan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Di PT. Wijaya Karya Beton, Binjai Tahun 2013

0 0 2

Pelaksanaan Perlindungan Kesetan dan Kesehatan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Di PT. Wijaya Karya Beton, Binjai Tahun 2013

0 0 10

Pelaksanaan Perlindungan Kesetan dan Kesehatan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Di PT. Wijaya Karya Beton, Binjai Tahun 2013

0 0 17

Pelaksanaan Perlindungan Kesetan dan Kesehatan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Di PT. Wijaya Karya Beton, Binjai Tahun 2013

0 0 3

Pelaksanaan Perlindungan Kesetan dan Kesehatan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Di PT. Wijaya Karya Beton, Binjai Tahun 2013

0 0 5

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DALAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT DANLIRIS SUKOHARJO

0 1 90