26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk
memberikan deskripsi tentang pelayanan kefarmasian swamedikasi di apotek pada wilayah kota Medan terhadap penyakit lambung. Menurut Notoatmodjo 2010,
penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat. Metode ini menggunakan
simulasi pasien dimana dengan seseorang yang dilatih untuk mengunjungi apotek dan memerankan skenario tertentu. Tujuannya adalah untuk menguji perilaku
tertentu dari apoteker atau petugas apotek Watson, 2006.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi penelitian
Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu dan ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiono, 2007. Menurut Ikatan Apoteker Indonesia IAI 2015, jumlah apotek di seluruh
kota Medan yaitu 617 apotek. Bila diadakan pengamatan keseluruh apotek di wilayah kota Medan yang terdiri dari 21 kecamatan maka akan terkendala waktu
yang panjang dan dana yang banyak. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, maka populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah apotek-apotek yang ada
di lima kecamatan kota Medan Medan Johor, Medan Maimun, Medan Baru, Medan Kota, Medan Helvetia yang dianggap mewakili seluruh apotek di wilayah
Universitas Sumatera Utara
27
kota Medan. Pemilihan kecamatan tersebut diantaranya yaitu atas dasar jumlah apotek yang terbanyak.
3.2.2 Kriteria inklusi dan eksklusi
Kriteria inklusi sampel penelitian adalah apotek-apotek pada lima kecamatan di kota Medan yang dianggap mewakili seluruh apotek wilayah kota
Medan, sedangkan kriteria eksklusinya yaitu apotek yang dikelola oleh rumah sakit dan klinik.
3.2.3 Sampel penelitian
Sampel penelitian adalah sebagian dan jumlah dari karakteristik yang dimilikioleh populasi Sugiono, 2007. Pada besaran sampel apabila subjek
penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, sedangkan jika jumlah subjeknya besar dapat
diambil 10-15, 20-25 atau lebih tergantung pada kemampuan peneliti Arikunto, 2006. Dari lima kecamatan yang terpilih terdapat 195 apotek yang
dianggap mewakili seluruh apotek di wilayah kota Medan. Selanjutnya dilakukan perhitungan besar sampel dengan rumus Slovin sebagai berikut:
n =
2
e N
+ 1
N
Keterangan: n = jumlah sampel
N = besarnya populasi e = nilai kritis atau batas ketelitian yang diinginkan persen kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampelKhadijah, 2015.
Universitas Sumatera Utara
28
n =
2
0,1 195
+ 1
195
n=
0,1 195
+ 1
195
n=
1,95 +
1 195
n=
2,95 195
n = 66,10 Berdasarkan rumus diatas, dengan tingkat ketepatan 10, didapatkan
jumlah sampel sebanyak 66,10 apotek atau dibulatkan menjadi 70 apotek.
3.3 Metode Pengambilan Sampel 3.3.1 Teknik sampling