Patient assessment Rekomendasi Swamedikasi

9

2.2.1 Patient assessment

Patient assessment merupakan proses komunikasi dua arah yang sistemik antara apoteker dan pasien untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan obat dan pengobatan Depkes, RI., 2006. Pada pelayanan obat tanpa resep diperlukan kegiatan patient assessment agar dapat ditetapkan rekomendasi terapi yang rasional. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan tindakan oleh apoteker sebelum konseling yang dijadikan referensi untuk rekomendasi adalah sejarah pengobatan, obat untuk siapa, umur pasien, penyebab sakit, durasi sakit, lokasi sakit, gejala sakit, pengobatan lain yang sedang digunakan, obat sejenis lainnya yang digunakan, alergi obat, apakah pernah terjadi sakit seperti sebelumnya, gejala lain, dan apakah sudah ke dokter Chua, dkk., 2006. Beberapa metode yang dapat digunakan dalam rangka menggali informasi dari pasien antara lain metode WWHAM Who is the patient?, What are the symptoms?, How long have the symptoms been presents?, Action taken?. Medication being taken?, ASMETHOD Ageappearance, Selfsomeone else, Medication, Extra medication, time symptoms, history, Other accompanying symptoms, Danger symptoms, SITDOWNSIR Sitelocation, Intensityseverity, Tipenature, Duration, Onset, With other symptoms, Annoyed by, Spreadradiation, Incidence, Relieved by, ENCORE Explore, No medication option, Care, Observe, Refer, Explain Blenkinsopp dan Paxton, 2002.

2.2.2 Rekomendasi

Rekomendasi merupakan saran anjuran yang diberikan oleh petugas apotek kepada pasien swamedikasi yaitu dapat berupa rujukan ke dokter ataupun Universitas Sumatera Utara 10 rekomendasi obat. Petugas apotek harus dapat membedakan tingkat keseriusan gejala penyakit yang timbul dan tindakan yang harus diambil sehingga dapat memberikan saran berupa pemberian obat atau rujukan ke dokter. Rekomendasi yang tepat dapat diberikan sesuai dengan patient assessment yang telah ditanyakan oleh petugas apotek. Apoteker dapat memberi rekomendasi rujukan ke dokter jika gejala penyakitnya berat atau parah Blenkinsopp dan Paxton, 2002. Pada penyakit lambung, rujukan ke dokter diperlukan jika: a. Keluhan tetap dirasakan setelah pengobatan selama 2 minggu b. Kesulitan menelan atau nyeri perut yang menetap setelah melakukan terapi c. Nyeri dada yang menekan, yang mungkin menjalar ke pundak, atau lengan kiri hal ini mungkin disebabkan oleh gangguan jantung d. Muntah berdarah atau buang air besar berdarah Ditjen POM, RI., 2014.

2.2.3 Informasi obat