6. Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal.
7. Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik
seperti business palnning. Contoh usaha kecil:
1. Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja.
2. Pedagang di pasar grosir agen dan pedagang pengumpul lainnya.
3. Pengerajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan
rotan, industri alat-alat rumah tangga industri pakaian jadi, dll. Koperasi berskala kecil.
c. Usaha Menengah
Merupakan usaha produktif milik warga negara Indonesia, yang berbentuk badan usaha perorangan, badan usaha tidak berbadan hukum, atau badan
usaha berbadan hukum termasuk koperasi, bukan merupakan anak atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung atau
tidak langsung dengan usaha besar.
2.4. Perbankan Konvensional dan Perbankan Syariah
2.4.1. Perbankan Konvensional
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Bank Syariah Bab 1 pasal 1 butir 4 Bank Konvensional adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarakan jenisnya terdiri dari Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank
Umum Konvensional merupakan bank konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat
adalah bank konvensional yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
Universitas Sumatera Utara
dalam lalu lintas pembayaran. Para ahli perbankan di negara-negara maju mendefinisikan Bank Umum Konvensional sebagai institusi keuangan yang
berorientasi laba. Untuk memperoleh laba tersebut Bank Umum Konvensional melaksanakan fungsi intermediasi.
Keuntungan utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan prinsip konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada
penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga ini dikenal dengan istilah spread based. Apabila suatu bank
mengalami suatu kerugian dari selisih bunga, dimana suku bunga simpanan lebih besar dari suku bunga kredit, maka istilah ini dikenal dengan nama
negatif spread Kasmir, 2008:26. Kasmir 2008 mengatakan dalam bukunya bahwa mayoritas bank yang
berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Hal ini tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia
dimana asal mula bank di Indonesia dibawa oleh Kolonial Belanda. Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya, bank
yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode, yaitu: 1.
Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula harga untuk produk
pinjamannya kredit juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah spare based. Apabila
suku bunga simpanan lebih tinggi dari suku bunga pinjaman maka
Universitas Sumatera Utara
dikenal dengan nama negative spread, hal ini telah terjadi diakhir tahun 1998 dan sepanjang tahun 1999.
2. Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat menggunakan atau
menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu. Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based.
Fungsi dan peranan bank konvensional dalam perekonomian menunjukkan betapa pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern,
diantaranya : 1.
Penciptaan uang. Uang yang diciptakan bank konvensional adalah uang giral yaitu alat pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan
kliring. 2.
Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang
berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang sangat dikenal adalah kliring, transfer uang penerimaan setoran-
setoran, pemberian fasilitas, pembayaran tunai, kredit, fasilitas- fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman.
3. Penghimpunan dana dan simpanan.
4. Mendukung kelancaran transaksi internasional. Bank yang
beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi, kepentingan pihak-pihak yang melakukan
interaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat dan murah.
Universitas Sumatera Utara
5. Penyimpanan barang-barang dan surat-surat berharga. Penyimpanan
barang-barang berharga adalah salah satu jasa yang paling awal yang ditawarkan bank umum. Perkembangan yang semakin pesat
menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.
2.4.2. Perbankan Syariah