Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit

Atribut kualitas audit yang salah satu diantaranya adalah standar etika yang tinggi, sedangkan atribut-atribut lainnya terkait dengan kompetensi auditor Benh et. al 1997 dalam Alim dkk, 2007. Etika auditor yang dimiliki seorang auditor akan berpengaruh kepada kompetensi dan kualitas audit yang dihasilkannya. Seorang auditor yang memiliki etika yang tinggi akan menghasilkan kualitas audit yang tinggi, sedangkan auditor yang memiliki etika yang rendah akan menghasilkan kualitas audit yang rendah pula. Sehingga seorang auditor yang memiliki kompetensi dan etika yang tinggi akan menghasilkan kualitas audit yang tinggi dalam melakukan audit. Oleh karena itu dari penjelasan diatas dapat dibuat hipotesis: H2: Interaksi Kompetensi dan Etika Auditor berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit.

2.3.2.3 Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit

Arens,dkk 2011:74 menyatakan bahwa sikap tidak memihak independensi ini dapat dibentuk dalam dua sudurt pandang, yaitu: a Independensi dalam kenyataan Independence in fact, yang berarti auditor dapat menjaga sikap yang tidak memihak dalam melaksanakan pemeriksaan. b Independensi dalam penampilan Independence in appearance, yang berarti auditor bersikap tidak memihak menurut persepsi pemakai laporan keuangan. Antara independensi dalam sikap mental kenyataan dan independensi dalam penampilan memiliki kaitan yang sangat erat, auditor yang memiliki Universitas Sumatera Utara independensi dalam sikap mental yang baik dengan sendirinya akan menjadi independen dalam persepsi pemakai laporan keuangan. Singgih dan Bawono 2010 dalam penelitiannya menyatakan bahwa independensi secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit. Klien yang mempunyai kondisi keuangan yang kuat dapat memberikan fee audit yang cukup besar dan juga dapat memberikan fasilitas yang baik bagi auditor. Selain itu probabilitas terjadinya kebangkrutan klien yang mempunyai kondisi keuangan baik relatif lebih kecil sehingga auditor kurang memperhatikan hal-hal tersebut. Pada situasi ini auditor menjadi puas diri sehingga kurang teliti dalam melakukan audit Deis dan Giroux, 1992 dalam Indah 2010. Oleh karena itu dari penjelasan diatas dapat dibuat hipotesis: H3: Independensi berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit. 2.3.2.4 Pengaruh Interaksi Independensi dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit Dalam melakukan audit, seorang auditor harus memiliki sikap independensi yang berarti auditor tidak mudah dipengaruhi dalam mempertimbangkan fakta-fakta, tidak memihak dalam menyatakan pendapatnya sehingga adanya sikap independensi akan menghasilkan kualitas audit yang baik. Penelitian Deid dan Giroux 1992 dalam Alim,dkk 2007 mengatakan bahwa pada konflik kekuatan, klien dapat menekan auditor untuk melawan standar profesional dan dalam ukuran yang besaran kondisi keuangan klien yang sehat dapat digunakan sebagai alat untuk menekan auditor dengan cara melakukan pergantian auditor. Hal ini dapat membuat auditor tidak akan dapat bertahan Universitas Sumatera Utara dengan tekanan klien tersebut sehingga menyebabkan independensi mereka melemah. Posisi auditor juga sangat dilematis dimana mereka dituntut untuk memenuhi keinginan klien namun disatu sisi tindakan auditor dapat melanggar standar profesi sebagai acuan kerja mereka. Hipotesis dalam penelitian mereka terdapat argumen bahwa kemampuan auditor untuk dapat bertahan dibawah tekanan klien mereka tergantung dari kesepakatan ekonomi, lingkungan tertentu, dan perilaku di dalamnya mencakup etika profesional. Dari penjelasan diatas yang memberikan bukti bahwa etika auditor dalam melakukan audit mempunyai dampak signifikan terhadap kualitas audit. Oleh karena itu dari penjelasan diatas dapat dibuat hipotesis: H4: Interaksi Independensi dan Etika Auditor berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit.

2.3.2.5 Pengaruh Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI, DUE PROFESSIONAL CARE DANINDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Due Professional Care Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kap Wilayah Surakarta Dan Semarang).

0 3 16

PENGARUH KOMPETENSI, DUE PROFESSIONAL CARE DANINDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Due Professional Care Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kap Wilayah Surakarta Dan Semarang).

0 4 18

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE PROFESSIONAL CARE DAN AKUNTABILITAS TERHADAP Pengaruh Independensi, Kompetensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor Kap Di

0 2 23

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE PROFESSIONAL CARE DAN AKUNTABILITAS TERHADAP Pengaruh Independensi, Kompetensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor Kap Di

0 1 16

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Sudi Empiris Pada Kantor

1 7 11

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Sudi Empiris Pada Kantor

0 2 17

PENGARUH INDEPENDENSI, ETIKA AUDITOR, DUE PROFESSIONAL Pengaruh Independensi, Etika Auditor, Due Professional Care, Akuntabilitas, Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Independensi, Etika Auditor, Due Professional Care, Akuntabilitas, Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 2 9

PENGARUH INDEPENDENSI, ETIKA AUDITOR, DUE PROFESSIONAL Pengaruh Independensi, Etika Auditor, Due Professional Care, Akuntabilitas, Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 3 17

PENGARUH INDEPENDENSI DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT SERTA ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS KAP DI SURABAYA DAN SIDOARJO) - Perbanas Institutional Repository

0 0 20