Deskripsi responden berdasarkan jabatan auditor Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi Berganda

c. Deskripsi responden berdasarkan jabatan auditor Tabel 4.4

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa 2 orang atau 4,9 memiliki jabatan sebagai manager di kantor, 3 orang atau 7,3 responden memiliki jabatan sebagai auditor senior di kantor, sedangkan 36 orang atau 87,8 responden didominasi memiliki jabatan sebagai auditor junior. 4.2 Hasil Uji Kualitas Data 4.2.1 Hasil Uji Validitas Data Istilah valid memberikan pengertian bahwa alat ukur yang digunakan mampu memberikan nilai yang sesungguhnya dari apa yang diinginkan. Selain itu, validitas mencakup pengertian bahwa skala atau instrument yang digunakan dapat mengukur atau mengungkapkan hal-hal yang seharusnya diukur atau diungkapkan. Idrus 124: 2009. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom df = n-2. Dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Pada penelitian ini sampel untuk pengujian validitas dan reliabilitas berjumlah 41 responden yang merupakan auditor KAP di Kota Medan, maka df = 29 sehingga diperoleh r tabel sebesar 0,3081 α = 5. Kriteria alat ukur dinyatakan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid MANAGER 2 4.9 4.9 4.9 ADUITOR SENIOR 3 7.3 7.3 12.2 AUDITOR JUNIOR 36 87.8 87.8 100.0 Total 41 100.0 100.0 Universitas Sumatera Utara valid jika r hitung r tabel . Berikut adalah tabel yang menjelaskan hasil pengujian validitas pada tiap variabel independen, variabel dependen dan variabel moderasi dalam penelitian ini. Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Kompetensi Butir Pertanyaan Koefisien Korelasi r tabel N=41 Keterangan P1 0,468 0,3081 Valid P2 0,577 0,3081 Valid P3 0,015 0,3081 Tidak Valid P4 0,722 0,3081 Valid P5 0,761 0,3081 Valid P6 0,612 0,3081 Valid P7 -0,081 0,3081 Tidak Valid P8 0,389 0,3081 Valid P9 0,575 0,3081 Valid P10 0,349 0,3081 Valid P11 0,484 0,3081 Valid Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.5 menunjukan bahwa dalam variabel kompetensi terdapat 2 butir pertanyaan yang tidak valid, yaitu butir 3 dan 7. Maka pertanyaan tersebut dihapuskan dan tidak digunakan dalam kuesioner. Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Independensi Butir Pertanyaan Koefisien Korelasi r tabel N=41 Keterangan P1 -0,257 0,3081 Tidak Valid P2 0,564 0,3081 Valid P3 0,719 0,3081 Valid P4 0,705 0,3081 Valid P5 0,907 0,3081 Valid P6 0,863 0,3081 Valid P7 0,477 0,3081 Valid P8 0,495 0,3081 Valid P9 -0,577 0,3081 Tidak Valid Universitas Sumatera Utara P10 0,673 0,3081 Valid P11 0,781 0,3081 Valid Sumber : Data primer yang diolah Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dalam variabel independensi terdapat 2 butir pertanyaan yang tidak valid, yaitu butir 1 dan butir 9. Maka butir pertanyaan tersebut dihapus dan tidak digunakan dalam kuesioner. Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Akuntabilitas Butir Pertanyaan Koefisien Korelasi r tabel N=41 Keterangan P1 0,788 0,3081 Valid P2 0,632 0,3081 Valid P3 0,702 0,3081 Valid P4 0,823 0,3081 Valid P5 0,692 0,3081 Valid Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dalam variabel akuntabilitas keseluruhan butir pertanyaan dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengujian realibilitas dan analisis data selanjutnya. Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Due Professional Care Butir Pertanyaan Koefisien Korelasi r tabel N=41 Keterangan P1 0,508 0,3081 Valid P2 0,789 0,3081 Valid P3 0,754 0,3081 Valid P4 0,566 0,3081 Valid P5 0,752 0,3081 Valid P6 0,584 0,3081 Valid Sumber : Data primer yang diolah Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dalam variabel due professional care keseluruhan butir pertanyaan dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengujian realibilitas dan analisis data selanjutnya. Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Objektivitas Butir Pertanyaan Koefisien Korelasi r tabel N=41 Keterangan P1 0,380 0,3081 Valid P2 0,598 0,3081 Valid P3 0,588 0,3081 Valid P4 0,412 0,3081 Valid P5 0,695 0,3081 Valid P6 0,364 0,3081 Valid P7 0,332 0,3081 Valid P8 0,562 0,3081 Valid Sumber : Data primer yang diolah Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dalam variabel objektivitas keseluruhan butir pertanyaan dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengujian realibilitas dan analisis data selanjutnya. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Integritas Butir Pertanyaan Koefisien Korelasi r tabel N=41 Keterangan P1 0,492 0,3081 Valid P2 0,524 0,3081 Valid P3 0,674 0,3081 Valid P4 0,636 0,3081 Valid P5 0,437 0,3081 Valid P6 0,425 0,3081 Valid P7 0,387 0,3081 Valid P8 0,445 0,3081 Valid P9 0,611 0,3081 Valid P10 0,635 0,3081 Valid P11 0,691 0,3081 Valid P12 0,621 0,3081 Valid Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 menunjukkan bahwa dalam variabel integritas keseluruhan butir pertanyaan dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengujian realibilitas dan analisis data selanjutnya. Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit Butir Pertanyaan Koefisien Korelasi r tabel N=41 Keterangan P1 0,797 0,3081 Valid P2 0,425 0,3081 Valid P3 0,544 0,3081 Valid P4 0,544 0,3081 Valid P5 0,617 0,3081 Valid P6 0,610 0,3081 Valid Sumber : Data primer yang diolah Tabel 4.11 menunjukkan bahwa dalam variabel kualitas audit keseluruhan butir pertanyaan dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengujian realibilitas dan analisis data selanjutnya. Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Etika Auditor Butir Pertanyaan Koefisien Korelasi r tabel N=41 Keterangan P1 0,608 0,3081 Valid P2 0,570 0,3081 Valid P3 0,734 0,3081 Valid P4 0,543 0,3081 Valid Sumber : Data primer yang diolah Tabel 4.12 menunjukkan bahwa dalam variabel etika auditor keseluruhan butir pertanyaan dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengujian realibilitas dan analisis data selanjutnya. Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Data

Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengukur kestabilan responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan kuesioner Lubis, dkk 2007:54 jika data dinyatakan reliable maka data tersebut akan menghasilkan hasil yang sama meskipun diolah berulang-ulang. Reliabilitas suatu konstruk dinyatakan baik jika memiliki Cronbach’s Alpha 0,60. Berikut hasil pengujian reliabilitas pada tiap variabel independen, variabel dependen, dan variabel moderasi dalam penelitian ini. Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel kompetensisebesar 0,708 telah memenuhi kriteria untuk dikatakan reliable, yaitu 0,708 0,60 Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Independensi Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .862 9 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel independensi sebesar 0,862 telah memenuhi kriteria untuk dikatakan reliable, yaitu 0,862 0,60 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .708 9 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Akuntabilitas Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel akuntabilitas sebesar 0,779 telah memenuhi kriteria untuk dikatakan reliable, yaitu 0,779 0,60. Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabilitas Due Professional Care Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .739 6 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel due professional care sebesar 0,739 telah memenuhi kriteria untuk dikatakan reliable, yaitu 0,739 0,60. Tabel 4.17 Hasil Uji Reliabilitas Objektivitas Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.17 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel objektivitas sebesar 0,667 telah memenuhi kriteria untuk dikatakan reliable, yaitu 0,667 0,60. Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .779 5 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .667 9 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18 Hasil Uji Reliabilitas Integritas Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel integritas sebesar 0,737 telah memenuhi kriteria untuk dikatakan reliable, yaitu 0,737 0,60. Tabel 4.19 Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Audit Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .616 6 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel dependen kualitas audit sebesar 0,616 telah memenuhi kriteria untuk dikatakan reliable, yaitu 0,616 0,60. Tabel 4.20 Hasil Uji Reliabilitas Etika Auditor Sumber: Data primer yang diolah Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.20 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel moderasi etika auditor sebesar 0,617 telah memenuhi kriteria untuk dikatakan reliable, yaitu 0,617 0,60. Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .737 12 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .617 4 Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana data sebenarnya. Berikut ini disajikan gambaran data yang terkumpul. Tabel 4.21 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance Kompetensi 41 14 27 41 34.34 4.223 17.830 Independensi 41 22 17 39 23.56 6.062 36.752 Akuntabilitas 41 6 19 25 21.44 1.704 2.902 Due Profesional Care 41 7 23 30 25.32 1.695 2.872 Objektivitas 41 15 25 40 31.71 2.667 7.112 Integritas 41 16 44 60 51.07 3.559 12.670 Kualitas Audit 41 9 21 30 23.85 2.151 4.628 Etika Auditor 41 9 10 19 14.12 2.759 7.610 Valid N listwise 41 Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan data yang disajikan ditabel 4.21 dapat dijelaskan penggambaran mengenai pendeskripsian data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut 1. Variabel Kompetensi memiliki jumlah sampel sebanyak 41, dengan nilai minimum 27,00 nilai maksimum 41,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 34,34. Standard Deviation atau simpangan baku sebesar 4,223 dan variance 17,830, sedangkan rentang nilai Range senilai 14. 2. Variabel Independensi memiliki jumlah sampel sebanyak 41, dengan nilai minimum 17,00 nilai maksimum 39,00 dan mean nilai rata-rata Universitas Sumatera Utara sebesar 23,56. Standard Deviation atau simpangan baku sebesar 6,062 dan variance 36,752, sedangkan rentang nilai Range senilai 22. 3. Variabel Akuntabilitas memiliki jumlah sampel sebanyak 41, dengan nilai minimum 19,00 nilai maksimum 25,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 21,44. Standard Deviation atau simpangan baku sebesar 1,704 dan variance 2,902, sedangkan rentang nilai Range senilai 6. 4. Variabel Due Professional Care memiliki jumlah sampel sebanyak 41, dengan nilai minimum 23,00 nilai maksimum 30,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 25,32. Standard Deviation atau simpangan baku sebesar 1,695 dan variance 2,872, sedangkan rentang nilai Range senilai 7. 5. Variabel Objektivitas memiliki jumlah sampel sebanyak 41, dengan nilai minimum 25,00 nilai maksimum 40,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 31,71. Standard Deviation atau simpangan baku sebesar 2,667 dan variance 7,112, sedangkan rentang nilai Range senilai 15. 6. Variabel Integritas memiliki jumlah sampel sebanyak 41, dengan nilai minimum 44,00 nilai maksimum 60,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 51,07. Standard Deviation atau simpangan baku sebesar 3,559 dan variance 12,670, sedangkan rentang nilai Range senilai 16. 7. Variabel Kualitas Audit memiliki jumlah sampel sebanyak 41, dengan nilai minimum 21,00 nilai maksimum 30,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 23,85. Standard Deviation atau simpangan baku sebesar 2,151 dan variance 4,628, sedangkan rentang nilai Range senilai 9. Universitas Sumatera Utara 8. Variabel Etika Auditor memiliki jumlah sampel sebanyak 41, dengan nilai minimum 10,00 nilai maksimum 19,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 14,12. Standard Deviation atau simpangan baku sebesar 2,759 dan variance 7,610, sedangkan rentang nilai Range senilai 9. 4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak mempunyai distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan uji statistic satu diantaranya seperti uji Kolmogrov- Smirnov K-S. Tabel 4.22 Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.22 diperoleh nilai Asymp.Sig. 2-tailed sebe One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 41 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.59301729 Most Extreme Differences Absolute .129 Positive .129 Negative -.068 Kolmogorov-Smirnov Z .824 Asymp. Sig. 2-tailed .505 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: data primer yang diolah. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S. Dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogrov-Smirnov K-S yaitu nilai value pada kolom Asimp. Sig 2-tailed level of significant α = 5.

4.3.2 Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen dalam satu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan variabel independen lainnya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance yang tidak kurang dari 0,1 dan nilai VIF Variance Inflation Factor yang tidak melebihi 10. Berikut hasil perhitungan multikolinearitas. Tabel 4.23 Hasil Uji Multikolinearitas Sumber: Data primer yang diolah Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Constant Kompetensi .545 1.835 Independensi .641 1.560 Akuntabilitas .587 1.705 Due Profesional Care .421 2.376 Objektivitas .338 2.955 Integritas .459 2.177 Etika Auditor .737 1.357 a. Dependent Variable: Kualitas Audit Sumber: Data primer yang diolah Universitas Sumatera Utara Tabel 4.23 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1. Untuk Kompetensi memiliki nilai tolerance 0,545; Independensi memiliki nilai tolerance 0,641; Akuntabilitas memiliki nilai tolerance 0,587; Due Professional Care memiliki nilai tolerance 0,421; Objektivitas memiliki nilai tolerance 0,338; Integritas memiliki nilai tolerance 0,459; dan Etika Auditor memiliki nilai tolerance 0,737. Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu Kompetensi memiliki VIF 1,835; Independensi memiliki VIF 1,560; Akuntabilitas memiliki VIF 1,705; Due Professional Care memiliki VIF 2,376; Objektivitas memiliki VIF 2,955; Integritas memiliki VIF 2,177; dan Etika Auditor memiliki VIF 1,357.

4.3.3 Hasil Uji Heterokedastisitas

Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Sumber: Data primer yang diolah Gambar Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang ada menyebar secara acak, tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, nodel regresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas.

4.4 Hasil Uji Regresi Berganda

Untuk mengetahui pengaruh variabel kompetensi, independensi, akuntabilitas, due professional care, objektivitas dan integritas terhadap kualitas audit dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh data sebagai berikut Universitas Sumatera Utara Tabel 4.24 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.209 5.667 .213 .832 Kompetensi .021 .090 .042 .235 .816 Independensi .121 .058 .341 2.077 .045 Akuntabilitas .016 .211 .013 .075 .941 Due Profesional Care .256 .255 .202 1.002 .323 Objektivitas .086 .174 .107 .496 .623 Integritas .186 .117 .308 1.589 .121 a. Dependent Variable: Kualitas Audit Sumber: Data primer yang diolah Model Regresi yang terbentuk adalah sebagi berikut: Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 +b 6 X 6 +e Y = 1,209 + 0,021X 1 + 0,121X 2 + 0,016X 3 + 0,256X 4 + 0,086X 5 + 0,186X 6 + e Dimana : Y = Kualitas Audit X 1 = Kompetensi X 2 = Independensi X 3 = Akuntabilitas X 4 = Due Professional Care X 5 = Objektivitas X 6 = Integritas e = Error Tingkat Kesalahan Universitas Sumatera Utara Model regresi berganda diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Hasil persamaan regresi, nilai konstanta sebesar 1,209, artinya Kompetensi X 1 , Independensi X 2 , Akuntabilitas X 3 , Due Professional Care X 4 , Objektivitas X 5 , dan Integritas X 6 dianggap konstan maka tingkat Kualitas Auditor konstan sebesar 1,209. 2. Koefisien regresi variabel kompetensi X 1 sebesar 0,021 artinya kompetensi mengalami kenaikan sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan terhadap kualitas audit sebesar 0,021 dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap. 3. Koefisien regresi variabel independensi X 2 sebesar 0,121 artinya independensi mengalami kenaikan sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan terhadap kualitas audit sebesar 0,121 dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap. 4. Koefisien regresi variabel akuntabilitas X 3 sebesar 0,016 artinya akuntabilitas mengalami kenaikan sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan terhadap kualitas audit sebesar 0,016 dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap. 5. Koefisien regresi variabel due professional care X 4 sebesar 0,256 artinya due professional care mengalami kenaikan sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan terhadap kualitas audit sebesar 0,256 dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap. 6. Koefisien regresi variabel objektivitas X 5 sebesar 0,086 artinya objektivitas mengalami kenaikan sebesar 1 akan menyebabkan Universitas Sumatera Utara peningkatan terhadap kualitas audit sebesar 0,086 dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap. 7. Koefisien regresi variabel integritas X 6 sebesar 0,186 artinya integritas mengalami kenaikan sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan terhadap kualitas audit sebesar 0,186 dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap. 4.5 Hasil Uji Hipotesis 4.5.1 Hasil Uji F Simultan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI, DUE PROFESSIONAL CARE DANINDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Due Professional Care Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kap Wilayah Surakarta Dan Semarang).

0 3 16

PENGARUH KOMPETENSI, DUE PROFESSIONAL CARE DANINDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Due Professional Care Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kap Wilayah Surakarta Dan Semarang).

0 4 18

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE PROFESSIONAL CARE DAN AKUNTABILITAS TERHADAP Pengaruh Independensi, Kompetensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor Kap Di

0 2 23

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE PROFESSIONAL CARE DAN AKUNTABILITAS TERHADAP Pengaruh Independensi, Kompetensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor Kap Di

0 1 16

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Sudi Empiris Pada Kantor

1 7 11

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Sudi Empiris Pada Kantor

0 2 17

PENGARUH INDEPENDENSI, ETIKA AUDITOR, DUE PROFESSIONAL Pengaruh Independensi, Etika Auditor, Due Professional Care, Akuntabilitas, Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Independensi, Etika Auditor, Due Professional Care, Akuntabilitas, Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 2 9

PENGARUH INDEPENDENSI, ETIKA AUDITOR, DUE PROFESSIONAL Pengaruh Independensi, Etika Auditor, Due Professional Care, Akuntabilitas, Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 3 17

PENGARUH INDEPENDENSI DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT SERTA ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS KAP DI SURABAYA DAN SIDOARJO) - Perbanas Institutional Repository

0 0 20