mempengaruh kualitas audit yang dihasilkan tergantung dari situasi yang dialami oleh seorang auditor dalam melakukan audit.
2.3.2 Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, teori, hasil penelitian terdahulu, serta kerangka pemikiran tentang pengaruh kompetensi, independensi, akuntabilitas,
due profesional care, objektivitas, dan integritas terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi, maka dapat dikembangkan hipotesis
dengan penjelasan sebagai berikut:
2.3.2.1 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit
Kompetensi auditor adalah kemampuan auditor untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya dalam melakukan audit sehingga
auditor dapat melakukan audit dengan teliti, cermat, dan obyektif. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa audit harus dilaksanakan oleh orang yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor. Tingginya pendidikan yang dimiliki oleh seorang auditor, maka akan semakin luas juga pengetahuan yang
dimiliki oleh auditor. Selain itu pengalaman yang banyak akan membuat auditor lebih mudah dalam mendeteksi kesalahan yang terjadi dalam melakukan audit.
Penelitian yang dilakukan oleh Prihartini,dkk 2015 menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Kompetensi
auditor adalah kemampuan auditor untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya dalam melakukan audit dengan teliti, cermat,
intuitif, dan obyektif. Semakin tinggi kompetensi seorang auditor, maka akan menghasilkan kualitas audit yang semakin baik.
Universitas Sumatera Utara
Murtanto dan Gudono 1999 dalam Samsi 2013 melakukan penelitian untuk mengungkap persepsi tentang karakteristik keahlian auditor dari perspektif
manajer partner, seniorsupervisor, dan mahasiswa auditing. Penelitian mereka juga mengklasifikasikan karakteristik tersebut ke dalam lima kategori yaitu 1
komponen pengetahuan, 2 ciri-ciri psikologis, 3 strategi penentuan keputusan, 4 kemampuan berpikir dan 5 analisa tugas.
Berdasarkan penelitian telah memberikan bukti bahwa kompetensi dalam melakukan audit mempunyai dampak signifikan terhadap kualitas audit.
Oleh karena itu dari penjelasan diatas dapat dibuat hipotesis:
H1: Kompetensi berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit. 2.3.2.2 Pengaruh Interaksi Kompetensi dan Etika Auditor terhadap
Kualitas Audit
Kualitas audit yang baik dapat tercapai jika auditor memiliki pengalaman dan pengetahuan yang baik dan dalam melaksanakan audit, auditor berpedoman
pada standar auditing dan kode etik yang relevan. Semakin tinggi pengalaman dan pengetahuan seorang auditor maka kualitas audit yang dihasilkannya akan
semakin tinggi tingkat kesuksesannya. Widagdo et. al, 2002 audit yang berkualitas sangat penting untuk
menjamin bahwa profesi akuntan memenuhi tanggungjawabnya terhadap investor, masyarakat umum dan pemerintah serta pihak-pihak lain yang mengandalkan
laporan keuangan yang telah diaudit dengan menegakkan etika yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Atribut kualitas audit yang salah satu diantaranya adalah standar etika yang tinggi, sedangkan atribut-atribut lainnya terkait dengan kompetensi auditor
Benh et. al 1997 dalam Alim dkk, 2007. Etika auditor yang dimiliki seorang auditor akan berpengaruh kepada
kompetensi dan kualitas audit yang dihasilkannya. Seorang auditor yang memiliki etika yang tinggi akan menghasilkan kualitas audit yang tinggi, sedangkan auditor
yang memiliki etika yang rendah akan menghasilkan kualitas audit yang rendah pula. Sehingga seorang auditor yang memiliki kompetensi dan etika yang tinggi
akan menghasilkan kualitas audit yang tinggi dalam melakukan audit. Oleh karena itu dari penjelasan diatas dapat dibuat hipotesis:
H2: Interaksi Kompetensi dan Etika Auditor berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit.
2.3.2.3 Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit