Pengaruh Due Professional Care terhadap Kualitas Audit Pengaruh Interaksi Due Professional Care dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit

yang dihasilkan akan semakin tinggi. Sehingga akuntabilitas yang dimiliki auditor dan etika auditor dapat mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkannya. Oleh karena itu dari penjelasan diatas dapat dibuat hipotesis: H6: Interaksi Akuntabilitas dan Etika Auditor berpengaruh positif terhadap Kualitas Auditor.

2.3.2.7 Pengaruh Due Professional Care terhadap Kualitas Audit

Seorang auditor harus memiliki sikap due profesional care, sikap due professional care maksudnya seorang auditor harus memiliki sikap yang cermat dan sungguh-sungguh dalam menjalankan profesinya sebagai auditor agar menghasilkan laporan audit yang berkualitas. Kecermatan dan keseksamaan menuntut auditor untuk berpikir kritis terhadap bukti audit yang ada dengan selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi terhadap bukti audit tersebut, berhati- hati dalam tugas, serta tidak ceroboh dalam melakukan pemeriksaan dan memiliki keteguhan dalam melaksanakan tanggung jawab. Rahman 2009 menguji due professional care terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa due professional care berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Kemahiran profesional dan keyakinan yang memadai atas bukti-bukti yang ditemukan akan sangat membantu auditor dalam menentukan scope dan metodologi yang akan digunakan dalm melaksanakan pekerjaan audit. Oleh karena itu dari penjelasan diatas dapat dibuat hipotesis: H7: Due Professional Care berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit. Universitas Sumatera Utara

2.3.2.8 Pengaruh Interaksi Due Professional Care dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit

Singgih dan Bawono 2010 mendefinisikan due professional care sebagai kecermatan dan keseksamaan dalam penggunaan kemahiran profesional yang menuntut auditor untuk melaksanakan skeptisme profesional. Seorang auditor penting untuk menerapkan due profesional care dalam pekerjaan auditnya. Auditor dituntut untuk selalu berpikir kritis terhadap bukti audit dengan selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi terhadap bukti audit tersebut. Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama memungkinkan auditor untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun kecurangan fraud. Seorang auditor yang cermat dan seksama dan dengan mentaati etika auditor akan mrnghasilkan kualitas audit yang tinggi. Ketika seorang auditor memiliki sikap cermat dalam mengaudit laporan keuangan maka memungkinkan pemeriksa untuk mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa salah saji material atau ketidakakuratan yang signifikan akan mendorong tercapainya kualitas audit. Oleh karena itu dari penjelasan diatas dapat dibuat hipotesis: H8: Interaksi Due Professional Care dan Etika Auditor berpengaruh positif terhadap Kualitas Auditor. 2.3.2.9 Pengaruh Objektivitas terhadap Kualitas Audit Seorang auditor harus bebas dari masalah benturan kepentingan conflict of interest dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material material Universitas Sumatera Utara misstatement yang diketahuinya kepada pihak lain. Dengan mempertahankan objektivitasnya, auditor akan bertindak adil, tidak memihak dalam melaksanakan pekerjaannya tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak lain atau kepentingan pribadi. Hubungan keuangan dengan klien dapat mempengaruhi objektivitas dan dapat mengakibatkan pihak ketiga berkesimpulan bahwa objektivitas auditor tidak dapat dipertahankan. Dengan adanya kepentingan keuangan, seorang auditor jelas berkepentingan dengan laporan hasil pemeriksaan yang di terbitkan Sukriah,dkk, 2009. Auditor yang memiliki objektivitas yang tinggi akan menghasilkan kualitas audit yang tinggi. Oleh karena itu dari penjelasan diatas dapat dibuat hipotesis: H9: Objektivitas berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit 2.3.2.10 Pengaruh Interaksi Objektivitas dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit Objektivitas mengharuskan seorang auditor bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada dibawah pengaruh pihak lain. Semakin tinggi objektivitas yang dimiliki seorang auditor akan menghasilkan kualitas audit yang tinggi. Menurut Sukriah,dkk 2009 unsur-unsur yang dapat menunjang objektivitas antara lain: 1 dapat diandalkan dan dipercaya, 2 tidak merangkap sebagai panitia tender, 3 tidak berangkat tugas dengan mencari kesalahan lain, 4 dapat mempertahankan kriteria dan kebijaksanaan yang resmi, dan 5 dalam bertindak atau mengambil keputusan didasarkan pada pemikiran yang logis. Universitas Sumatera Utara Seorang auditor harus mempunyai sikap objektivitas dalam melakukan pekerjaannya. Untuk menunjang sikap objektivitas yang dimilikinya seorang auditor harus mematuhi Kode Etik yang telah ditetapkan sebagai dasar dalam melakukan audit. Auditor yang menaati etika auditor dengan baik maka akan menghasilkan kualitas audit yang tinggi. Jika auditor tidak menaati etika auditor dengan baik maka akan menghasilkan kualitas auditor yang rendah pula. Maka hubungan sikap objektivitas seorang auditor dengan etika auditor dapat mempengaruhi kualitas audit yang akan dihasilkan auditor tersebut. Oleh karena itu dari penjelasan diatas dapat dibuat hipotesis: H10: Interaksi Objektivitas dan Etika Auditor berpengaruh positif terhadap Kualitas Auditor.

2.3.2.11 Pengaruh Integritas terhadap Kualitas Audit

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI, DUE PROFESSIONAL CARE DANINDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Due Professional Care Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kap Wilayah Surakarta Dan Semarang).

0 3 16

PENGARUH KOMPETENSI, DUE PROFESSIONAL CARE DANINDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Due Professional Care Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kap Wilayah Surakarta Dan Semarang).

0 4 18

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE PROFESSIONAL CARE DAN AKUNTABILITAS TERHADAP Pengaruh Independensi, Kompetensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor Kap Di

0 2 23

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE PROFESSIONAL CARE DAN AKUNTABILITAS TERHADAP Pengaruh Independensi, Kompetensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor Kap Di

0 1 16

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Sudi Empiris Pada Kantor

1 7 11

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Sudi Empiris Pada Kantor

0 2 17

PENGARUH INDEPENDENSI, ETIKA AUDITOR, DUE PROFESSIONAL Pengaruh Independensi, Etika Auditor, Due Professional Care, Akuntabilitas, Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Independensi, Etika Auditor, Due Professional Care, Akuntabilitas, Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 2 9

PENGARUH INDEPENDENSI, ETIKA AUDITOR, DUE PROFESSIONAL Pengaruh Independensi, Etika Auditor, Due Professional Care, Akuntabilitas, Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 3 17

PENGARUH INDEPENDENSI DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT SERTA ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS KAP DI SURABAYA DAN SIDOARJO) - Perbanas Institutional Repository

0 0 20