Kaitan Postmodernisme dan Feminisme Konsumerisme Pada Remaja

28 sebentuk sikap epistemologis skeptic dan ekstrim yang menghancurkan segala sesuatu, filsafat,politik,kritik,dan teori –pada tingkatan dimana nilai-nilai consensus menjadi sesuatu yang paling tidak menarik untuk di bicarakan; inilah sikap postmodernisme. Beberapa kritik tajam terhadap postmodernisme diatas patut menjadi catatan untuk memahami teori social postmodern secara lebih jernih dan koheren.Setidaknya, diperlukan sikap kritis, reflektif dan objektif dalam memandang realitas social dan budaya kontemporer dewasa ini.diperlukan landasan nilai moral dan agama dalam menyikapi realitas social dan kebudayaan yang begitu cepat berubah dewasa ini. Tanpa landasan nilai moral dan agama, maka pembacaan dan penyikapan realitas social dan kebudayaan dewasa ini, hanya akan sampai pada sikap nihilism, fatalism, dan keputusasaan yang justru tidak menyelasaikan persoalan.

2.7 Kaitan Postmodernisme dan Feminisme

Feminis postmodernisme dipakai hanya sebatas sebagai teori masyarakat. Post modernism penting bagi isu teori feminism terutama sebagai “epistimologi oposional” sebagai strategis untuk menanyakan klaim kebenaran atau pengetahuan yang didahului oleh satu teori tertentu Georige Ritzer, Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern, Kencana 2004, Jakarta.

2.8 Konsumerisme Pada Remaja

Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara Universitas Sumatera Utara 29 sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya. Konsumerisme perlu dibedakan dari konsumsi.Dalam banyak hal bisa dikatakan, sejarah manusia adalah sejarah konsumsi dan produksi.Sesudah dengan tangan telanjang kita memakai daun untuk makan, lalu memakai sendok- garpu sumpit guna mengonsumsi makanan.Konsumsi berkait pemakaian barangjasa untuk hidup layak dalam konteks sosio-ekonomis-kultural tertentu.Ia menyangkut kelayakan survival. Sedangkan konsumerisme adalah soal lain lagi. Maka konsumerisme adalah sebuah ideologi global baru. Konsumerisme merupakan paham atau aliran atau ideologi dimana seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Bagi para kapten iklan, konsumerisme seperti tambang emas yang tidak habis digali.Tetapi, bagaimana kita mengartikan praktik konsumerisme? Jika dipadatkan, kira-kira begini: konsumerisme adalah konsumsi yang mengada-ada. Soalnya adalah bagaimana kita tahu suatu konsumsi telah mencapai tahap mengada-ada? Sebagai contoh, artis Syahrini, mengaku terus shopping pakaian, tas, sepatu, dan aksesori lainnya sebagai sesuatu yang dirasa sangat dibutuhkan saat dia tampil di depan publik. Universitas Sumatera Utara 30

2.9 Gaya Hidup Remaja Perempuan Posmo