61 dan memanfaatkan waktu luang saya menjadi guru piano dan juga les
privat piano, saya menjadi memiliki gaji sendiri.Dan kebetulan gaji seorang guru piano apalagi piano klasik tidaklah sedikit, bahkan
dapat mencukupi uang jajan dan uang kuliah saya.Akhirnya saya menjadi mandiri dan bahkan bisa membantu perekonomian
keluarga.
” Artinya semakin tinggi tingkat kecerdasan semakin tinggi pula tingkat
kemandiriannya.Karena semakin tinggi tingkat kecerdasan seorang remaja perempuan, maka semakin besar kesadaran mereka untuk memulai kreatifitas dan
kegiatan yang menghasilkan, tanpa harus masih bergantung pada orang tua.Sehingga mereka cenderung bebas menentukan jadwal mereka sendiri.
4.7.2 Pola Asuh Orang Tua
Penelitian yang dilakukan oleh Gilmore 1974 pada subyek anak cerdas dan kurang cerdas menunjukkan bahwa anak yang cerdas lebih berperilaku
mandiri dibandingkan dengan anak yang kurang cerdas Williams 1976 berpendapat bahwa orang yang paling dekat atau paling sering berhubungan
dengan anak di dalam keluarga pada umumnya adalah ibu, sehingga sikap ibu merupakan faktor yang penting dalam perkembangan anak. Seperti informan Dini
yang menyatakan kedekatan dan dukungan dari ibunya sehingga ikut mendorong Dini untuk menjadi remaja yang cerdas.
“Orang yang paling mendukung karir dan kuliah saya adalah ibu saya.Beliau yang mendukung saya untuk menjadi perempuan yang
mandiri sejak dini dan menginspirasi remaja seusia saya.Beliau selalu member saya kekuatan disaat saya sedang kelelahan antara
perkuliahan dan pekerjaan saya sehingga semakin membuat saya yakin dalam menjalankan keduanya.
”
4.7.3 Tingkat Pendidikan Orang Tua
Tingkat pendidikan ibu akan mempengaruhi sikap dan tingkah lakunya dalam menghadapi anak-anaknya dalam Watson, 1967. Conger 1991
Universitas Sumatera Utara
62 menyatakan bahwa perlakuan yang diberikan oleh orang tua berpengaruh terhadap
kemandirian anak-anaknya.Dalam penelitian Widjaja 1986 ditemukan bahwa faktor pendidikan ibu atau ayah berperan dalam pembentukan kemandirian pada
anak. Tetapi dalam sebuah keluarga tentunya peran yang paling menonjol dalam mengasuh anak-anak adalah ibu, maka dalam hal ini makin tinggi tingkat
pendidikan ibu, maka ia akan lebih mendorong kemandirian anak. Karena seorang ibu tahu bahwa anak yang dididik dengan perhatian yang tinggi akan membuat
anak tersebut menjadi tidak bisa berdiri sendiri, sedangkan anak yang dididik dengan kemandirian yang tinggi pada akhirnya akan membuat anak tersebut dapat
menjadi seseorang yang tidak suka tergantung dengan orang lain di masa Ia dewasa.
Seperti halnya dalam penelitian ini, para informan dididik dengan kemandirian yang baik oleh orang tuanya, sehingga para informan dapat
memutuskan untuk mencari jati dirinya sendiri dengan belajar mandiri dengan cara menghasilkan duit sendiri dan belajar untuk tidak menyusahkan orang
tuanya. Tetapi hal ini bukan berarti membuat mereka lepas dari tanggung jawabnya sebagai anak dan sebagai mahasiswi pada umumnya untuk terus
berbakti dan tidak melupakan tugas utama mereka.
4.7.4 Jumlah Anak Dalam Keluarga
Jumlah anak dalam keluarga juga termasuk faktor yang mempengaruhi kemandirian. Anak Sulung atau anak yang paling besar umumnya lebih mandiri
dibandingkan saudaranya yang lain. Hal ini dikarenakan perhatian orang tua terhadapnya sedikit berpaling kepada saudaranya yang lain ketika Ia akhirnya
memiliki beberapa orang saudara kandung. Tetapi bukan berarti orang tua yang
Universitas Sumatera Utara
63 bijak akan dapat dengan baik memberikan perhatian dan kasih sayang yang sama
rata kepada anak-anaknya. Pengaruh dari urutan kelahiran ini, sebenaraya lebih pada perbedaan
perlakuan orang tua dan saudara yang diterima oleh masing-masing anak, demikian pula harapan-harapan yang diberikan terhadap mereka Hurlock, 1999.
Posisi kelahiran sebagai anak pertama memungkinkan baginya untuk mempunyai hubungan dengan orang tua yang lebih dekat dibandingkan saudara-
saudara yang lahir kemudian Hurlock Susilowati, 1988. Penyebab dari kondisi ini dapat dijelaskan dengan teori Adler 1993 tentang urutan kelahiran birth
order, bahwa anak tertua dengan posisi bertahan, anak nomor dua dan seterusnya dengan tuntutan untuk dapat menduduki posisi kakaknya, sedangkan anak bungsu
dihadapkan pada masalah bagaimana ia memperoleh perhatian orang tua disaat peluangnya lebih kecil dibandingkan dengan kakak-kakaknya. Sebagai akibatnya,
bagi anak sulung yang berhasil menyesuaikan dirinya sebagai kakak, ia akan tumbuh sebagai pribadi yang mandiri, sedangkan apabila gagal akan cenderung
tumbuh menjadi pribadi yang kurang mandiri.
4.7.5 Jenis Kelamin