10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sosiologi
Sosiologi berasal dari kata Latin socius yang berarti “kawan” dan kata
Yunani logos yang berarti “kata” atau “berbicara”, jadi sosiologi adalah “berbicara mengenai masyarakat” Comte dalam Soekanto, 2007: 4. Sosiologi
adalah ilmu empirik yang mempelajari gejala masyarakat atau social action, untuk dapat merasakan pola pikiran dan tindakan berupa aturan atau hukum yang terjadi
di dalamnya Hadi, 2005: 11. Tinjauan atau pandangan dari ilmu-ilmu sosial termasuk dalam hal ini,
sosiologi akan mencari hukum-hukum alam yang bersifat general. Hukum alam ini berlaku kapan saja di mana saja, ilmu yang terkait pada nilai dan kebudayaan
di lingkungannya.Seperti diketahui bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala masyarakat dan sosial action di dalam masyarakat
untuk merumuskan hukum-hukum yang terdapat di dalamnya.Mempelajari seni ditinjau dari sudut pandang sosiologi dapat pula menghubungkan seni itu dengan
kehidupan masyarakat dan faktor-faktor spesifiknya yang meliputi geografi, ekonomi, pendidikan, agama, dan adat istiadat Hadi, 1991: 5.
Berdasarkan definisi diatas, sosiologi merupakan disiplin ilmu tentang kehidupan masyarakat yang objek kajiannya mencakup fakta sosial, definisi
sosial, dan perilaku sosial yang menunjukkan hubungan interaksi sosial dalam suatu masyarakat. Pengertian masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling
berinteraksi, memiliki adat istiadat, norma-norma, hukum, serta aturan yang
Universitas Sumatera Utara
11 mengatur semua pola tingkah laku terjadi kontinuitas dalam waktu, dan diikat
dengan rasa identitas yang kuat mengikat warganya, Koentjaraningrat dalam Kurniawan, 2012: 5.
2.2 Remaja
“Remaja” kata itu mengandung aneka kesan. Ada orang yang mengatakan bahwa remaja merupakan kelompok yang biasa saja, tidak berbeda dengan
kelompok manusia yang lain. Sementara pihak lain menganggap remaja adalah kelompok orang yangidentik dengan perilaku pemberontak, sumber konflik,
senang mengikuti mode dan tidak memiliki pemikiran yang panjang ketika memutuskan untuk berperilaku. Dari beragam persepsi tentang remaja tersebut,
sebetulnya siapakah remaja itu? Berikut ini, akan dijelaskan mengenai pengertian remaja, aspek-aspek perkembangan remaja, dan tugas perkembangan remaja.
Remaja Adolesence berasal
dari kata
latin adolescere kata bendanya,adolensecentia yang berarti remaja, yang berarti pula tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Menurut Santrock 2003:26 adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya
dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun =
masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.
Periode remaja merupakan sebuah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Disatu sisi, mereka sudah terlepas dari masa kanak-kanak namun
belum bisadikatagorikan sebagai masa dewasa. Menurut dalam Willis 2005: 23 mengungkapkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
12 “Remaja adalah usia transisi. Seorang individu, telah
meninggalkan usia kanak-kanak yang lemah dan kebergantungan, akan tetapi belum mampu ke usia yang kuat dan penuh tanggung
jawab, baik terhadap dirinya maupun terhadap masyarakat. Banyaknya masa transisi ini bergantung kepada keadaan dan
tingkat sosial masyarakat dimana ia hidup. Semakin maju masyarakat semakin panjang usia remaja. Karena ia harus
mempersiapkan diri untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat yang banyak syarat dan tuntutannya”.
Dalam penelitian ini remaja dimaksud adalah remaja yang memutuskan bekerja sambil juga tidak lupa menjalankan perannya sebagai mahasiswa.Banyak
remaja yang melakukan hal seperti ini, dengan alasan ingin belajar hidup lebih mandiri.Hidup mandiri bukan berarti ingin lepas tanggung jawab dengan orang
tua, tetapi ingin juga belajar hidup dengan menggunakan hasil jerih payah sendiri.Para remaja yang memilih bekerja sambil kuliah tidak hanya dapat belajar
hidup mandiri, tetapi dapat juga lebih dapat menghargai jerih payahnya sendiri.Misalnya hal kecil yang sudah dapat mereka lakukan adalah bisa
memenuhi kebutuhan mereka sendiri dan tidak lagi membebani orang tua untuk selalu memenuhi semua keperluan mereka.
Tidak semua remaja yang memutuskan bekerja dapat mengganggu tanggung jawabnya sebagai mahasiswa.Disini remaja yang berhasil menjalankan
kegiatan seperti ini ditantang untuk selalu bisa membagi waktunya dengan baik agar kedua hal tersebut tidak ada yang sia-sia. Para remaja yang memutuskan
bekerja inipun dapat dengan bebas memilih pekerjaan yang nantinya tidak akan
Universitas Sumatera Utara
13 mengganggu jadwal perkuliahan juga. Jenis pekerjaan yang dapat mereka pilih
adalah jenis pekerjaan yang jam kerjanya bisa disesuaikan. Banyak pandangan negatif dari orang-orang yang menyebutkan bahwa
remaja yang memutuskan bekerja sambil kuliah akhirnya akan ada salah satu yang di korbankan. Anggapan tersebut bisa dibenarkan apabila ditujukan pada remaja
yang memang tidak memiliki niat yang kuat untuk menjalankan dengan baik keduanya. Tetapi pada remaja yang memang berniat untuk menjalankan dengan
baik bekerja maupun kuliah tidak akan setuju dengan pandangan tersebut.
2.3 Pekerjaan