1
U T
B S
2 3
4 5
Mesin dryer Mesin dryer
Mesin dryer 15 m
6 m
0,0
Gambar 4.8. Layout Stasiun Proses Pengeringan
Pada Gambar 4.8 dapat dilihat bahwa operator yang bekerja di sekitar Mesin dryer berjumlah 5 orang, oleh sebab itu jumlah titik pengukuran adalah
sebanyak 5 titik.
Berikut ini merupakan koordinat dari titik pengukuran 1 hingga 5, dengan titik 0,0 berada pada bagian kiri bawah layout :
1. Titik pengukuran 1 : 7;3,5 m 2. Titik pengukuran 2 : 4,5;3 m
3. Titik pengukuran 3 : 1;2 m 4. Titik pengukuran 4 : 4,5;0,5 m
5. Titik pengukuran 5 : 7;0,5 m
4.10. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan operator pada stasiun kerja dryer
yakni 5 orang. Pengambilan sampel yang digunakan menggunakan teknik total sampling yang berarti jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah
populasi.
Universitas Sumatera Utara
4.11. Metode Pengolahan Data
Data yang diperoleh diolah dengan dua metode, yaitu. 1. Pendekatan Ergonomi
Data primer di kalkulasikan dan digambarkan secara grafik. Data yang digrafikkan tersebut antara lain kondisi temperatur ruangan T, kelembaban
udara RH, kecepatan angin V, Suhu bola basah, dan suhu bola kering. Rumus yang digunakan dalam menghitung Heat Stress Index HSI :
Heat Stress Index 100
max ×
= E
Ereq
Sedangkan rumus yang digunakan untuk menghitung ISBB adalah: ISBB = 0,7 Tnwb + 0,2 Tg + 0,1 Ta
2. Pendekatan statistik Dalam penelitian ini metode statistik dilakukan dengan cara:
Uji regresi dan korelasi yang dilakukan terhadap: - Ketinggian terhadap temperatur
- Kelembaban udara terhadap temperatur - Kecepatan angin terhadap temperatur
Uji korelasi dihitung dengan menggunakan rumus:
[ ]
[ ]
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
y y
n x
x n
y x
xy n
r
Universitas Sumatera Utara
4.12. Analisis Pemecahan Masalah
Analisis pemecahan masalah menguraikan jawaban dari pertanyaan yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini. Analisis yang dilakukan adalah :
a. Analisis Heat Stress Index HSI b. Analisis Indeks Suhu Bola Basah ISBB.
c. Analisis kondisi aktual lantai produksi dengan ketentuan dari pemerintah. Analisis pemecahan masalah yaitu dengan perancangan lantai produksi
yang sesuai dengan kondisi operator.
4.13. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan analisis dan metode yang diberikan maka penarikan kesimpulan
yaitu layout yang lebih baik agar tidak adanya heat stress yang dialami operator.
Saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya yang ingin mengembangkan penelitian ini dan solusi akhir penelitian yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Heat Loss
5.1.1. Data Temperatur Udara
Pengukuran termal dilakukan pada rentang satu jam untuk setiap titik. Alat-alat yang digunakan dalam pengukuran yaitu 4 in 1 environment meter untuk
mengukur temperatur udara dan kelembaban udara; Anemometer untuk mengukur kecepatan udara; Globe Thermometer untuk mengukur suhu bola basah, suhu bola
kering dan suhu bola. Pengukuran data temperatur udara, kelembaban udara, kecepatan udara,
temperatur kering, temperatur basah, dan temperatur globe di stasiun dryer dilakukan selama 2 hari. Data temperatur udara dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Data Temperatur Udara Waktu
pukul Titik
Temperatur Udara °C Ketinggian m
Rata - rata 0,1
0,6 1,1
1,7 2,5
08.00-09.00
1 33,4
33,6 33,8
33,8 34,1
33,8 09.00-10.00
33,8 34,1
34,3 34,5
34,7 10.00-11.00
34,0 34,2
34,5 34,6
34,7 11.00-12.00
34,2 34,3
34,5 34,8
34,9 12.00-13.00
33,7 33,9
34,1 34,3
34,5 13.00-14.00
33,7 33,8
34,0 34,4
34,5 14.00-15.00
32,8 32,9
32,9 33,1
33,3 15.00-16.00
32,6 32,7
32,8 32,9
33,0
Rata-rata 33,5
33,7 33,8
34,0 34,2
08.00-09.00 2
33,5 33,6
33,8 34,0
34,4 34,0
09.00-10.00 33,8
33,8 34,1
34,4 34,6
10.00-11.00 34,1
34,2 34,5
34,6 34,8
11.00-12.00 34,2
34,3 34,6
34,8 35,1
Universitas Sumatera Utara