5.4.1. Perhitungan Nilai ISBB
Existing
Nilai ISBB Existing adalah nilai ISBB yang dirasakan oleh setiap pekerja, yang disesuaikan dengan pakaian kerja pekerja. Nilai koreksi ISBB
berdasarkan ACGIH 1996, adalah sebagai berikut:
Tabel 5.25. Faktor Koreksi ISBB Tipe Pakaian
Koreksi ISBB
o
C
Seragam kerja musim panas Summer work uniform
Pakaian tertutup katun Cotton Overalls
-2 Seragam musim dingin
winter work uniform -4
Pembatas air berpori water barrier permeable
-6
Sumber : Ken Parson
Berdasarkan faktor koreksi dari ISBB tersebut maka ISBB rata-rata yang diterima pekerja tidak terpengaruh karena seragam kerja adalah seragam musim
panas, sehingga ISBB rata-rata tetap 29,21
o
C.
5.4.3. Perhitungan Proporsi
Work-Idle
Perhitungan proporsi work dan idle dilakukan dengan menggunakan data activity
sampling yang dilakukan pada 5 pekerja. Perhitungan proporsi work dan idle
dilakukan dalam 2 hari pengukuran. Seluruh operator dilantai produksi bekerja dari pukul 08.01 WIB sampai dengan 16.00 WIB dengan jam istirahat dari
pukul 12.01 sampai 13.00. Berdasarkan jam kerja tersebut, jumlah populasi penelitian adalah jumlah waktu kerja permenitnya, tanpa memperhitungkan waktu
istirahat. Jumlah satuan menit dari pukul 08.01-12.00 dan 13.01-16.00 adalah 420
Universitas Sumatera Utara
populasi waktu penelitian. Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi tersebut, maka digunakan teknik pengambilan sampel dengan rumus slovin.
n ≥
dimana, N = Jumlah populasi 420 e = galat digunakan 5
dengan persamaan diatas maka dapat dihitung jumlah sampel pada pengamatan activity sampling
ini adalah:
2
05 ,
420 1
420 +
≥ n
n ≥ 204,87 atau n ≥ 205
Maka jumlah sampel pada pengamatan ini adalah 205 sampel. Berikut adalah data rekapitulasi work dan idle pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.27.
Tabel 5.27. Akurasi Work dan Idle Pekerja Stasiun Pengeringan
Operator 1 Operator 4
Hari Work
Idle Total
Hari Work
Idle Total
1 120
85 205
1 128
77 205
2 160
45 205
2 121
84 205
Operator 2 Operator 5
Hari Work
Idle Total
Hari Work
Idle Total
1 132
73 205
1 166
39 205
2 130
75 205
2 155
50 205
Total
262 148
410
Total
321 89
410
Operator 3 Hari
Work Idle
Total
1 175
30 205
2 176
29 205
Total
351 59
410
Dari data diatas dihitung proporsi work-idle pada setiap pekerja, proporsi work-idle
dapat dilihat pada Tabel 5.28.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.28. Proporsi Work dan Idle Pekerja pada Stasiun Pengeringan
Operator 1 Operator 4
Hari Work
Idle Hari
Work Idle
1 59
41 1
62 38
2 78
22 2
59 41
Rata-rata
68 32
Rata-rata
61 39
Operator 2 Operator 5
Hari Work
Idle Hari
Work Idle
1 64
36 1
81 19
2 63
37 2
76 24
Rata-rata
64 36
Rata-rata
78 22
Operator 3 Hari
Work Idle
1 85
15 2
86 14
Rata-rata
86 14
Berdasarkan SNI 16-7063-2004, terlihat bahwa terdapat kelemahan pada standar tersebut. Kelemahan yang dimaksud adalah nilai proporsi work-idle yang
ada hanya terbatas pada keempat pasangan work-idle pada suatu activity sampling, belum tentu tepat bernilai proporsi tersebut. Oleh sebab itu, dibuat persamaan
garis yang bisa digunakan untuk menentukan nilai ambang ISBB secara tepat, sesuai proporsi work-idle. Karena beban kerja seluruh operator berat maka yang
dicari persamaan garisnya untuk pekerja dengan beban berat, persamaan yang diperoleh dapat dilihat pada Gambar 5.16.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.16. Persamaan Garis dari Standar Nilai Ambang Batas ISBB
Pada persamaan garis diatas, terlihat bahwa terdapat persamaan garis biru yang memiliki kesamaan dengan persamaan garis dari persamaan garis standar
bewarna hitam. Kesamaan dapat terlihat dari kedua garis saling menyinggung dan memiliki nilai power R
2
adalah 1. Persamaan tersebut memiliki tipe polinomial, dengan orde 3. Dengan diperoleh persamaan garis ini maka persamaan dapat
diketahui nilai ambang ISBB secara tepat pada proporsi work-idle pekerja tertentu.
Pada Tabel 5.26 terlihat bahwa proporsi work-idle dari pekerja 1 Dirman adalah 78-22. Proporsi work tersebut dimasukkan menjadi variabel
x. y = 10,667x
3
- 15,2x
2
- 1,6667x + 31,2 y = 10,667 0,68
3
- 15,20,68
2
- 1,66670,68 + 31,2
Universitas Sumatera Utara
= 26,37
o
C Hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa nilai ambang batas pekerja
1 Dirman adalah 26,37
o
C. Prosedur perhitungan diatas, dilakukan untuk pekerja selanjutnya, untuk mengetahui nilai ISBB dari masing-masing pekerja. Nilai hasil
perhitungan nilai ISBB masing-masing pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.29.
Tabel 5.29. Rekapitulasi Nilai Ambang Batas ISBB Pekerja
Nilai X Nilai Ambang
Batas C
1 0,68
26,37 2
0,64 26,71
3 0,86
25,33 4
0,61 26,97
5 0,78
25,70
Dari rekapitulasi data diatas dapat dibuat grafik hubungan antara nilai ambang batas ISBB dengan proporsi kerja, seperti yang dapat dilihat pada
Gambar 5.17.
Gambar 5.17. Grafik Hubungan Persentase Work dengan Nilai Ambang
Batas ISBB
Universitas Sumatera Utara
Grafik diatas menggambarkan bahwa terdapat peningkatan nilai proporsi persentase work seiring dengan menurunnya nilai ambang batas ISBB.
Nilai ambang batas ISBB yang telah didapatkan dari perhitungan ISBB dibandingkan dengan nilai ISBB sesuai standar. Jika nilai ISBB yang diperoleh
lebih besar dari nilai ambang batas, maka hal tersebut menandakan bahwa kondisi kerja dilantai produksi tidak memenuhi standar yang berlaku. Namun, jika nilai
ISBB lebih kecil dari ambang batas, menandakan bahwa kondisi kerja di lantai produksi telah memenuhi standar. Data perbandingan ISBB dengan ISBB standar
setiap operator dapat dilihat pada Tabel 5.30.
Tabel 5.30. Rekapitulasi Perbandingan ISBB dengan ISBB Ambang Batas Operator
Operator ISBB
C NAB ISBB
C Work
Idle Status
1 29,21
26,37 0,68
0,32 Tidak Memenuhi Standar 2
29,21 26,71
0,64 0,36 Tidak Memenuhi Standar
3 29,21
25,33 0,86
0,14 Tidak Memenuhi Standar 4
29,21 26,97
0,61 0,39 Tidak Memenuhi Standar
5 29,21
25,70 0,78
0,22 Tidak Memenuhi Standar
Diagram yang menunjukkan perbandingan nilai ISBB pekerja dengan ISBB nilai ambang batas masing-masing pekerja.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.18. Diagram Perbandingan Nilai ISBB dengan ISBB Ambang Batas Pekerja
Berdasarkan hasil perbandingan nilai ISBB existing rata-rata pekerja dengan nilai ambang batas ISBB, diperoleh bahwa nilai ISBB exising pekerja
melebihi nilai ambang batas ISBB.
5.5. Perhitungan Akurasi