Heat Stress Index HSI

Tabel 3.1. Aktivitas dan Kecepatan Metabolisme Lanjutan No Aktivitas Satuan Met Wm 2 5 Aktivitas biasa kantor, rumah tangga, sekolah 1.2 70 6 Menyetir mobil 1.4 80 7 Pekerja grafis – tukang jilid 1.5 85 8 Berdiri, aktivitas ringanbelanja, lab, industry ringan 1.6 93 9 Guru, mengajar didepan kelas 1.6 95 10 Kerja rumah tangga cukur, mencuci, berpakaian 1.7 100 11 Berjalan di dataran, 2 kmjam 1.9 110 12 Berdiri, aktivitas sedang menjaga took, rumah tangga 2.0 116 13 Industri bangunan, memasang bata bata 15,3 Kg 2.2 125 14 Berdiri mencuci piring 2.5 145 15 Kerja rumah tangga- mengumpulkan daun di halaman 2.9 170 16 Kerja rumah tangga – mencuci dengan tangan dan menyetrika 2.9 170 17 Besi dan baja- menuang, mencetak 3.0 175 18 Industri – membentuk cetakan 3.1 180 19 Berjalan di dataran, 5 kmjam 3.4 200 20 Kehutanan – memotong dengan gergaji satu tangan 3.5 205 21 Pertanian – membajak dengan kuda 4.0 235 22 Olah raga – meluncur di atas es, 18 kmjam 6.2 360 23 Peranian – menggali dengan cangkul 24 angkatanmenit 6.5 380 24 Olah raga – ski diantara 18 kmjam 7.0 405 25 Kehutanan – bekerja dengan kapak 2 kg, 33 ayunanmenit 8.6 500 26 Olah raga – lari 15 kmjam 9.5 550 Sumber: Neville Stanton Auliciems, Andris and Steven V. Szokolay

3.9. Heat Stress Index HSI

12 12 Naville, Stanton dkk, Op.Cit., hal.62-5 – 62-6. Heat Stress Index HSI merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk membuktikan adanya indikasi heat stress pada pekerja di tempatnya bekerja. Metode ini dikembangkan oleh Belding dan Hact pada tahun 1955. Pada dasarnya, HSI merupakan perbandingan dari penguapan yang dibutuhkan untuk mencapai keseimbangan panas Er eq dari penguapan yang diperoleh dari lingkungan E max . Universitas Sumatera Utara E req = Evaporasi yang dibutuhkan seperti Pelepasan keringat Wm -2 = M-R-C M = Jumlah metabolisme kerja R = Pelepasan radiasi panas per satuan luas Wm -2 C = Pelepasan konveksi panas persatuan luas Wm -2 E max = maximum evaorasi pelepasan keringat Wm -2 = 7,0 v 0,6 56-p a Berpakaian = 11,7 v 0,6 56-p a Tidak Berpakain R = k 1 35-t r ; k 1 = 4,4 jika berpakaian atau 7,3 jika tidak berpakaian C = k 2 v 0,6 35-t a ; k 2 = 4,6 jika berpakaian atau 7,6 jika tidak berpakaian t r = 0,25 – 273 ...............................5       + − × = 235 18 , 4030 956 , 18 Pa ta e Rh p a = Tekanan parsial dari uap air di udara Kp a t r = Mean radiant temperatur o C t a = temperatur udara o C t g = temperatur globe o C v = kecepatan angin ms Berikut adalah arti rentang nilai HSI yang ditunjukkan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Arti Rentang Nilai HSI HSI Efek Paparan Selama 8 jam Pengaruh Terhadap Pekerja -20 Tekanan dingin yang ringan Pemulihan dari paparan panas Tidak terjadi tekanan panas Tidak ada Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Arti Rentang Nilai HSI Lanjutan HSI Efek Paparan Selama 8 jam Pengaruh Terhadap Pekerja 10-30 Terjadi tekanan panas, dari tingkat ringan hingga sedang Sedikit pengaruh pada pekerjaan fisik, memungkinkan penurunan kemampuan kerja 40-60 Terjadi tekanan panas, dari tingkat sangat berat Ancaman kesehatan bagi pekerja yang tidak layak, aklitimasi dibutuhkan 70-90 Terjadi tekanan panas, dari tingkat yang sangat berat Pemilihan selektif pekerja 100 Tekanan panas maksimal harian Dapat ditoleransi apabila fit, aklitimasi pada pekerja muda 100 Waktu paparan terbatas Temperatur inti tubuh meningkat Sumber: Neville Stanton Auliciems, Andris and Steven V. Szokolay

3.10. ISBB Indeks Suhu Bola Basah