Analisa Bentuk dan Suasana

81 3. Lapangan Basket 2 14 x 26 m 2 728 m 2 NAD 4. Lapangan Bulu Tangkis 3 6 x 13,3 m 2 239.4 m 2 NAD 5. Parkir Sepeda Motor 367 1 m 2 367 m 2 NAD Mobil 142 12,5 m 2 1775 m 2 NAD Bus 15 60 m 2 900 m 2 NAD Jumlah 4714.18 m 2 Sirkulasi 30 1414.254 m 2 Total 6128.434 m 2 Keterangan : NAD : Neufert Architects Data TSS : Time Savers Standarts BPDS : Building Planning and Design Standart SR : Studi Ruang AS : Asumsi

4.2.3. Analisa Bentuk dan Suasana

Analisa bentuk bangunan adalah suatu penganalisaan terhadap karakter maupun visualisasi yang akan ditampilkan pada bangunan. Bentuk merupakan penghubung ruang dalam dengan lingkungan luar bangunan. Bentuk terdiri atas elemen-elemen seperti ukuran, warna, tekstur, posisi, orientasi, dan massa. Semua elemen ini bertujuan untuk mewujudkan citra dan tampilan bentuk bangunan. Pemilihan bentuk dasar bangunan dipertimbangkan terhadap faktor-faktor:  Kesesuaian bentuk site  Orientasi bangunan Universitas Sumatra Utara 82  Konstruksi bangunan  Efisiensi ruang  Ekonomi bangunan  Kesan atau tampilan yang ingin dicapai Jenis bentuk yang dapat diterapkan dalam rancangan, sebagai berikut : a. Segitiga, bentuk yang dapat menunjukkan stabilitas. Apabila terletak pada salah satu sisinya, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika diletakkkan berdiri pada salah satu sudutnya, dapat menjadi seimbang bila terletak dalam posisi yang tepat pada suatu keseimbangan, atau menjadi tidak stabil dan cenderung jatuh ke salah satu sisinya. b. Bujur sangkar, bentuk yang menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Bentuk ini merupakan bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah tertentu. Bentuk-bentuk segi empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar. Seperti segitiga, bujur sangkar bila berdiri pada salah satu sisinya tampak stabil dan dinamis bila berdiri pada salah satu sudutnya. c. Lingkaran, bentuk yang terpusat. Berarah ke dalam dan pada umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya. Penempatan sebuah lingkaran pada suatu bidang akan memperkuat sifat dasarnya sebagai poros. Menempatkan garis lurus atau bentuk-bentuk bersudut lainnya atau unsur menurut arah kelilingnya, dapat menimbulkan perasaan gerak putar yang kuat. Kriteria tampilan bentuk bangunan sebagai berikut : a. Landmark, menciptakan tampilan baru dalam lingkungan tapak. b. Filosofi, massa yang mewakili simbol-simbol pendidikan. c. Tema, simbolis yang bersifat eko-arsitektur. d. Wujud karakter yang mengundang, mendidik, sederhana, jujur, dan kuat. KELUARAN. Berdasarkan unsur-unsur di atas, penggabungan beberapa bentuk sesuai dengan analisa lingkungannya. yaitu penggabungan antara bentuk persegi dan lingkaran dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya. Universitas Sumatra Utara 83

4.3. Analisa Teknologi

4.3.1. Analisa Struktur

1. Struktur Atas, berfungsi menyalurkan beban atau gaya dari atas ke bawah. Tabel 4.11 Analisa Struktur Atas Objek Kelemahan Kelebihan Rangka batang Refleksi besar bila diterpa angin Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif besar 14 - 22 meter, kuat dalam bentangan horizontal. Dinding Pemikul Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat. Balok Induk dan Pendukung Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang Bentang 9-18 meter, rangka penguat lantai Kabel baja Bukan sebagai rangka utama, ruang gaya tarik yang besar Daya tarik yang tinggi, bentangan 100-300 meter, fleksibilitas tinggi. Plat Lantai Precast Selisih ketinggian relatif kecil Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi. 2. Struktur Bawah, berfungsi sebagai pemikul dan penerus beban ke tanah secara merata. Tabel 4.12 Analisa Struktur Bawah Objek Keterangan Pondasi Tiang Pancang a. Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 8- 20 meter c. Pengerjaan cepat dan mudah d. Bahan dari beton, baja, dan kayu e. Menimbulkan getaran dan bunyi yang relatif besar Pondasi a. Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak Universitas Sumatra Utara