98
Sistem Air Bersih Air dari PDAM dialirkan ke ground water tank, kemudian air dari
ground water tank dipompa ke roof water tank sebagai tempat penyimpanan sekunder dan juga sebagai supply air untuk air bersih
ke setiap toilet. Sistem Air Kotor Cair dan Padat
Air kotor cair dari toilet dialirkan ke shaft air ke lower ground kemudian masuk ke WWTP dan selanjutnya dapat diolah kembali
dengan treatment menuju ke ground water tank kelas 2 yang dapat dimanfaatkan untuk toilet flusher dan irigasi, dan kebutuhan lainnya
yang digolongkan menjadi air bersih golongan II. Sedangkan untuk air kotor padat dialirkan ke shaft air kotor padat kemudian masuk ke
septic tank. Skema sistem pengelolaan limbah pada bangunan adalah:
-Pipa pembuangan air limbah shaft air kotor padat septic tank -Pipa pembuangan air limbah cair shaft air kotor cair bak control
pembiangan riol kota.
5.4.2. Konsep Sistem Elektrikal pada Bangunan
Skema system Elektrikal pada bangunan adalah: PLN Generator Panel Utama Panel Perlantai
Didistribusikan ke tiap – tiap ruangan.
Diagram 5.3 Skema Diagram Elektrikal
Universitas Sumatra Utara
99
5.4.3. Konsep Sistem Penangkal Petir
Prinsip dasar dari sistem penangkal petir adalah menyediakan jalur menerus dari logam yang menyalurkan petir ketanah pada saat
terjadi sambaran petir pada bangunan.Menurut Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir PUIPP untuk bangunan di Indonesia ,
instalasi penangkal petir adalah instalasi suatu sistem dengan komponen - komponen dan peralatan - peralatan yang secara
keseluruhan berfungsi untuk menangkap petir dan menyalurkannya ke tanah. Sistem tersebut dipasang sedemikian rupa sehingga semua
bagian dari bangunan beserta isinya, atau benda – benda yang
dilindungi terhindar dari bahaya sambaran petir baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Persyaratan instalasi penangkal petir pada bangunan : Macam struktur bangunan A
Penggunaan dan Isi Nilai Indeks
Bangunan biasa yang tidak perlu diamankan, baik bangunan maupun isinya
-10
Bangunan yang berisi peralatan sehari –
hari atau tempat tinggal orang, seperti rumah tinggal rumah tangga , toko , pabrik
kecil atau stasiun KA 1
Bangunan yang berisi banyak sekali orang , seperti bioskop, mesjid , gereja , sekolah ,
penginapan maupun monument bersejarah yang sangat penting
3
Sumber : Sistem Bangunan Tinggi ; hal. 170 Konstruksi Bangunan B
Konstruksi Bangunan Nilai Indeks
Seluruh bangunan terbuat dari logam mudah menyalurkan listrik
Universitas Sumatra Utara
100
Bangunan dengan konstruksi beton bertulang , atau rangka besi dengan atap
logam 1
Bangunan dengan konstruksi beton bertulang kerangka besi dan atap bukan
logam. Bangunan kayu dengan atap bukan logam
2
Bangunan kayu dengan atap bukan logam 3
Sumber : Sistem Bangunan Tinggi ; hal. 171 Tinggi Bangunan C
Tinggi Bangunan Nilai Indeks
Sampai dengan 6 meter Sampai dengan 12 meter
2 Sampai dengan 17 meter
3 Sampai dengan 25 meter
4 Sampai dengan 35 meter
5 Sampai dengan 50 meter
6 Sampai dengan 70 meter
7 Sampai dengan 100 meter
8 Sampai dengan 140 meter
9 Sampai dengan 200 meter
10 Sumber : Sistem Bangunan Tinggi ; hal. 171
Situasi Bangunan D
Situasi Bangunan Nilai Indeks
Di tanah datar pada semua ketinggian Di kaki bukit sampai tiga perempat tinggi
bukit atau di pegunungan sampai ketinggian 1000 m
1
Di pucak gunung atau pegunungan dengan 2
Universitas Sumatra Utara
101
ketinggian lebih dari 1000 m Sumber : Sistem Bangunan Tinggi ; hal. 171
Pengaruh Kilat E
Nilai Guruh Per Tahun Nilai Indeks
2 4
1 8
2 16
3 32
4 64
5 128
6 256
7 Sumber : Sistem Bangunan Tinggi ; hal. 172
Perkiraan Bahaya Petir R
Nilai R Perkiraan Bahaya
Pengamanan
11 Diabaikan
Tidak Perlu =11
Kecil Tidak Perlu
=12 Sedang
Agak Dianjurkan =14
Agak besar Dianjurkan
=14 besar
Sangat Dianjurkan 14
Sangat besar Sangat Perlu
Sumber : Sistem Bangunan Tinggi ; hal. 172
Kebutuhan untuk bangunan Crown Mall and Hotel dapat dihitung dengan rumus :
R = A + B + C + D + E Dimana : A adalah macam struktur bangunan
B adalah konstruksi bangunan C adalah tinggi bangunan
D adalah situasi bangunan E adalah pengaruh kilat
Universitas Sumatra Utara
102
Dengan rumus tersebut dapat di hitung kebutuhan bangunan ini dimana Ketinggian bangunan Sekolah Tinggi Bahasa Asing Kuala
Namu adalah17,5 meter , maka : R = A + B + C + D + E
= 3 + 2 + 4 + 0 + 2 = 11 Dapat disimpulkan bahwa bangunan Sekolah Tinggi Bahasa Asing
Kuala Namu ini tidak memerlukan penangkal petir.
5.4.4. Konsep Sistem Penghawaan Buatan pada Bangunan