8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Terminologi Judul
Judul dari proyek yang akan dirancang adalah Sekolah Tinggi Bahasa Asing Kuala Namu, dimana proyek ini akan berfungsi sebagai sebuah lembaga pendidikan formal berupa
sekolah tinggi yang berperan dalam menunjang penguasaan bahasa asing. Di dalam judul Sekolah Tinggi Bahasa Asing Kuala Namu, terdapat beberapa pengertian utama yaitu:
Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni atau jika
memenuhi persyaratan, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi tertentu.
Bahasa Asing adalah bahasa milik bangsa lain yang dikuasai, biasanya melalui pendidikan formal dan yang secara sosiokultural tidak dianggap sebagai bahasa
sendiri. Kuala Namu berasal dari dua kata yaitu Kuala berasal dari bahasa Melayu yang
berarti muara sungai atau pertemuan sungai dengan laut, dan Namu atau Namo berasal dari bahasa Karo yang berarti lubuk. Jadi, Kuala Namu ialah tempat
bertemu.
2.2. Tinjauan Umum
Tinjauan umum membahas tentang sistem pendidikan secara keseluruhan.
2.2.1. Klasifikasi Sekolah
Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
Universitas Sumatra Utara
9
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Jalur pendidikan terdiri atas www.kemdiknas.go.id : 1. Pendidikan formal, jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. 2. Pendidikan non formal, yang meliputi:
a pendidikan kecakapan hidup, b pendidikan anak usia dini,
c pendidikan kepemudaan, d pendidikan pemberdayaan perempuan,
e pendidikan keaksaraan, f pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,
g pendidikan kesetaraan, serta h pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:
a lembaga kursus, b lembaga pelatihan,
c kelompok belajar, d pusat kegiatan belajar masyarakat, dan
e majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. 3. Pendidikan informal
Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui
sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Di samping jalur pendidikan tersebut terdapat berbagai jenis pendidikan lainnya, antara lain :
1. Pendidikan Anak Usia Dini Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia dini PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Universitas Sumatra Utara
10
pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk:
a Taman Kanak-kanak TK, b Raudatul Athfal RA, atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk: a Kelompok Bermain KB,
b Taman Penitipan Anak TPA, atau bentuk lain yang sederajat. c Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk
pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
2. Pendidikan Kedinasan Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2010
tentang Pendidikan Kedinasan, pengertian pendidikan kedinasan adalah pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh Kementerian, kementerian
lain, atau lembaga pemerintah nonkementerian yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas
kedinasan bagi pegawai negeri dan calon pegawai negeri. 3. Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah danatau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan keagamaan berbentuk: a Pendidikan Diniyah
b Pesantren c Pasraman
d Pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis. 4. Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan
pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler. Pendidikan jarak jauh
Universitas Sumatra Utara
11
diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang
menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan. 5. Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan
fisik, emosional, mental, intelektual, sosial, danatau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Pendidikan layanan khusus merupakan
pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, danatau mengalami bencana alam, bencana
sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.
2.2.2. Jenis Perguruan Tinggi