Keterkaitan tema dengan judul Studi banding arsitektur yang mempunyai tema sejenis

52  Mengelola tanah, air dan udara untuk menjamin keberlangsungan siklus-siklus ekosistim didalamnya, melalui sikap transenden terhadap alam tanpa melupakan bahwa manusia adalan imanen dengan alam.  Pemikiran dan keputusan dilakukan secara holistik, dan kontekstual.  Perancangan dilakukan secara teknis dan ilmiah.  Menciptakan kenyamanan bagi penghuni secara fisik, sosial dan ekonomi melalui sistim-sistim dalam bangunan yang selaras dengan alam, dan lingkungan sekitarnya.  Penggunaan sistim-sistim bangunan yang hemat energi, diutamakan penggunaan sistim-sistim pasif alamiah, selaras dengan iklim setempat, daur ulang dan menggunakan potensi setempat.  Penggunaan material yang ekologis, setempat, sesuai iklim setempat, menggunakan energi yang hemat mulai pengambilan dari alam sampai pada penggunaan pada bangunan dan kemungkinan daur ulang.  Meminimalkan dampak negatif pada alam, baik dampak dari limbah maupun kegiatan.  Meningkatkan penyerapan gas buang dengan memperluas dan melestarikan vegetasi dan habitat mahluk hidup.  Menggunakan teknologi yang mempertimbangkan nilai-nilai ekologi.  Menuju pada suatu perancangan bangunan yang berkelanjutan. Dari pemikiran pendekatan di atas akan muncul pertimbangan-pertimbangan yang sangat kompleks dan saling berhubungan secara timbal balik. Oleh karena itu dalam pendekatan ekologis memerlukan pemecahan secara interdisipliner, yaitu keterlibatan berbagai macam disiplin ilmu untuk mendapatkan hasil perancangan yang optimal bagi manusia dan alam

2.5.3. Keterkaitan tema dengan judul

Kasus proyek yang berjudul Sekolah Tinggi Bahasa Asing Kuala Namu adalah yang akan menjadi pusat pendidikan, pembelajaran dan pelatihan sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas tinggi tidak hanya secara teori namun dalam praktik di dunia bahasa internasional. Dalam keterkaitannya dengan fungsinya sebagai sekolah tinggi bahasa asing, maka diangkatlah tema arsitektur ekologi ke dalam perancangan sekolah Universitas Sumatra Utara 53 tinggi bahasa asing ini. Tema ini bertujuan menggambarkan hal apa yang paling mudah ditangkap orang mengenai keadaan site, sebagai bagian dari pendukung fungsi sekolah tinggi bahasa asing sebagai area pendidikan. Dengan adanya penerapan eko-arsitektur, maka menjadikan bangunan ini nyaman bukan hanya untuk pengguna namun terhadap keadaan sekitar dalam upaya menjaga kelestarian alam.

2.5.4. Studi banding arsitektur yang mempunyai tema sejenis

Urban Eco House Tecon Architects Gambar 2.20 Urban Eco House Sumber : archdaily.com Pemilihan site untuk tempat tinggal masa depan terletak dekat dengan Taman Herastrau, dimana juga ditetapkan sebuah lahan dengan ukuran kecil yang dikelilingi oleh keadaan area sekitar. Keputusan desain terhadap kondisi eksisting ini adalah dengan pembangunan vertikal lantai dasar garasi, lantai 1 untuk area kebutuhan sehari-hari, lantai 2 untuk kamar tidur dan lantai 3 untuk area relaksasispa berhubungan dengan taman kecil. Universitas Sumatra Utara 54 Gambar 2.21 Potret Eksterior dan Interior Urban Eco House Sumber : archdaily.com Data Teknis: Arsitek : TECON Architects Lokasi : Parcul Herăstrău, București, Romania Penanggung Jawab Arsitek : Bogdan Babici, Eliodor Streza Fotografer : Cosmin Dragomir Asisten Arsitek : Tudor Iacob, Anca Paunescu, Monica Streza, Dragos Fodoreanu, Paul Lipan Weber Struktur : Inginerie Civila, Gheorghe Drugea, Cristi Voicu Mekanikal : Proing Grup, Lucian Luca Kontraktor : Athenaeum Construct Universitas Sumatra Utara 55 Gambar 2.22 Denah dan Konsep Urban Eco House Sumber : archdaily.com Universitas Sumatra Utara 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahasa merupakan salah satu cara untuk mempersatukan berbagai perbedaan di antara bangsa-bangsa. Perkembangan yang diiringi dengan kemajuan jaman dan masuknya era pasar bebas, serta tuntutan untuk mengglobal dengan kata lain berkomunikasi dalam kancah dunia mengharuskan setiap orang untuk mampu berbahasa asing guna menghadapi persaingan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Dalam upaya untuk menjawab tantangan tersebut, sudah selayaknya apabila mulai dipikirkan tersedianya sarana pendidikan bahasa asing yang terpadu yang mendukung keberhasilan program peningkatan kualitas manusia Indonesia. Namun dalam perkembangannya, pembangunan untuk fasilitas dan sarana publik khususnya bidang pendidikan sering mendapat sorotan disebabkan kurang maksimalnya perhatian pemerintah. Tabel 1.1 Lembaga Pendidikan TK, SD dan SMP Tahun 2014 No Jenis Pendidikan Jumlah Sekolah Lokal Guru Murid 1 TK 285 735 1.119 13.894 2 SD Negeri 590 5.421 7.929 153.973 3 SD Swasta 228 1.961 2.753 53.396 4 MI Negeri 3 51 91 1.262 5 MI Swasta 155 1.128 1.662 31.188 6 SLTP Negeri 63 1.032 2.450 34.011 7 MTs Negeri 3 52 136 1.741 8 MTs Swasta 118 680 1.930 21.768 Universitas Sumatra Utara