47
gambar-gambar. 3. Terapi harus dilakukan dengan sangat intensif, yaitu antara 4-8 jam sehari.
Di samping itu, seluruh keluarga harus ikut terlibat dalam melakukan komunikasi dengan anak.
2.6 Kerangka Pemikiran
Keberadaaan keluarga memiliki fungsi sebagai pemasok kebutuhan akan afeksikasih sayang serta dukungan, baik materil maupun non-materil, bagi para
anggotanya. Menurut Tamher 2009; dalam Furiyah, 2010 dukungan keluarga family support
merupakan unsur terpenting dalam membantu individu menyelesaikan masalah. Apabila ada dukungan, rasa percaya diri akan bertambah dan motivasi untuk
menghadapi masalah yang terjadi akan meningkat.
Untuk itu,
kehadiran program
family support
diharapkan mampu
memaksimalkan keterlibatan keluarga dalam memenuhi kebutuhan individu akan afeksi dan dukungan, sehingga dapat mengoptimalkan perkembangan individu selaku anggota
keluarga. Dalam penelitian ini, keberadaan program family support juga sekaligus menjadi wadah bersosialisasi dan penguatan antar sesama keluarga yang memiliki anak
autistik, agar para keluarga ini mampu menyongsong masa depan dengan lebih tegar dan penuh optimisme. Pengukuran family support yang digunakan dalam penelitian ini
merujuk pada teori Thompson 2006 dalam buku Family Support as Reflective Practice.
Jenis-jenis family support yang diukur dalam penelitian ini ada empat jenis
Universitas Sumatera Utara
48
yaitu dukungan konkret concrete support, dukungan emosional emotional support, dukungan informatif advice support, dan dukungan penghargaan esteem support.
Pada implementasinya, bentuk dukungan konkret dalam program family support ini yaitu berupa pemberian materialat bantu, subsidi biaya terapi, dll. Sedangkan
dukungan emosional yang diterima adalah berupa pemberian motivasi, pengadaaan agenda rekreasi bersama, dll. Bentuk dukungan informatif yang diberikan yaitu berupa
bimbingan tentang teknis terapi mandiri dan info seminarforum diskusi seputar autism. Dan terakhir, dukungan penghargaan dalam program ini diwujudkan dalam peringatan
hari-hari penting yang dirayakan bersama-sama dengan keluarga penerima manfaat program ini.
Resiliensi keluarga adalah kemampuan keluarga untuk melanjutkan hidup setelah ditimpa kemalangan atau tekanan yang berat. Menurut Walsh 1998, hal ini mengacu
pada proses-proses pemecahan masalah dan penyesuaian diri keluarga sebagai satu satuan fungsional. Melalui perspektif resiliensi, keluarga yang memiliki anak autistik
merupakan keluarga yang hidup dalam kondisi ―kemalangan‖ yang sangat panjang. Hal
ini dikarenakan autisme merupakan sindroma yang sangat kompleks yang bisa saja dialami seumur hidup. Dimana anak-anak autistik memiliki kelemahan dalam interaksi
sosial, pengelolaan emosional dan berbagai hal lain. Akibatnya tentu dapat merubah fungsi keluarga hingga cara-cara yang ditempuh keluarga untuk keluar dari situasi
sulitnya.
Pada kondisi seperti inilah, keluarga perlu menyusun komponen-komponen yang memperkuat faktor pelindung sehingga keluarga yang memiliki anak autistik tersebut
Universitas Sumatera Utara
49
mampu melanjutkan hidup dalam keadaan yang resilien. Menurut Walsh 2012, komponen penguat faktor pelindung tersebut antara lain adalah keyakinan keluarga
terdiri dari memberi makna pada situasi krisis, pandangan positif, transenden dan spiritualitas, pola organisasi terdiri dari fleksibilitas, keterhubungan, sumber daya
sosial ekonomi, dan proses komunikasi terdiri dari kejelasan, ungkapan emosi, penyelesaian masalah yang kolaboratif.
Hal yang terpenting dalam mengukur tingkat pengaruh yaitu dengan melihat ada tidaknya daya yang timbul dari sesuatu orang atau benda yang ikut membentuk watak
kepercayaan dan perbuatan seseorang. Maka pada konteks ini, peneliti ingin melihat adatidaknya daya yang ditimbulkan oleh keberadaan program family support terhadap
pembentukan resiliensi keluarga yang memiliki anak autistik.
Universitas Sumatera Utara
50
Bagan Alir Pemikiran
Program Family Support: 1. Bentuk dukungan konkret materi, subsidi biaya terapi, dll
2. Bentuk dukungan emosional motivasi, rekreasi bersama, dll 3. Bentuk dukungan informatif bimbingan tentang teknis terapi
mandiri, info seminarforum diskusi seputar autisme, dll 4. Bentuk dukungan penghargaan peringatan hari-hari penting;
hari autis sedunia, hari ulang tahun siswaklien, dll
Keluarga yang Memiliki Anak Autistik yang Menerima Program Family Support
Resiliensi Keluarga yang diukur melalui: 1.
eyakinan keluarga bagaimana keluarga memberi makna pada situasi krisis, pandangan positif, transenden dan spiritualitas
2. ola organisasi fleksibilitas, keterhubungan, sumber daya sosial
ekonomi
Universitas Sumatera Utara
51
2.7 Hipotesis