Dampak Kehadiran Anak Autistik dalam Keluarga

44 6. Gangguan perasaan dan emosi Gangguan perasaan dan emosi dapat dilihat ketika ia tertawa-tawa sendiri, menangis, atau marah tanpa sebab yang nyata. Sering mengamuk tak terkendali, terutama bila tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan. 7. Gangguan dalam persepsi sensoris Gangguan dalam persepsi sensoris meliputi perasaan sensitive terhadap cahaya, pendengaran, sentuhan, penciuman dan rasa lidah, dari mulai ringan sampai berat, menggigit, menjilat atau mencium mainan atau benda apa saja. Bila mendengar suara keras, ia akan menutup telinga. Menangis setiap kali dicuci rambutnya. Merasa tidak nyaman bila diberi pakaian tertentu. Bila digendong sering merosot atau melepaskan diri dari pelukan Yatim, 2007.

2.5.5 Dampak Kehadiran Anak Autistik dalam Keluarga

Kehadiran anak autistik di tengah-tengah keluarga tentu bukanlah suatu perkara yang mudah. Setiap anggota keluarga harus beradaptasi dengan banyak hal yang mungkin tidak dialami oleh keluarga lainnya, terkhusus dalam pola interaksi sosial di dalam keluarga. Selain itu, kehadiran anak autistik juga menuntut curahan daya dan pemikiran yang banyak agar keluarga mampu berfungsi dengan sebaik-baiknya meski memiliki anak pengidap autisme. Dalam bukunya yang berjudul Autism with Severe Learning Difficulties, Jordan 2001 menyebutkan bahwa kehadiran anak autistik akan menimbulkan beberapa problema bagi keluarga, khususnya orang tua. Problema itu antara lain: Universitas Sumatera Utara 45 1. Ketidak-ahlian orang tua parents’ lack of experts; orangtua khususnya ibu sulit memahami anak autistik dan tidak memahami apa yang seharusnya mereka lakukan kepada anaknya. Sering kali mereka mencoba unutk membantu anaknya tetapi cenderung selalu menemui kesulitan. Ini menunjukkan bahwa orang tua sebenarnya membutuhkan dukungan dan bimbingan dari ahli. 2. Harga diri orang tua parents’ self esteem; rasa bersalah dan keputusasaan yang dialami oleh orang tua karena ketidakmampuan mereka dalam membuat kontak dengan anaknya yang mengidap autistik, akan menjadi pembenaran atas rasa bersalah dan ketakutan mereka. 3. Kondisi kehidupan yang panjang life-long condition; terhambatnya proses perkembangan anak autistik mempengaruhi keyakinan orang tua terhadap masa depan anaknya, secara timbal balik. 4. Akibat yang lebih komplek multiple effects; gangguan perkembangan komplek yang dimiliki oleh anak autistik tidak hanya mempengaruhi orang tua, tetapi juga mempengaruhi bagaimana ibu harus berinteraksi dengan anak autistik. Oleh karena itu, orang tua sudah selayaknya memperoleh bimbingan dan bantuan bagaimana mereka seharusnya berinteraksi dan berkomunikasi secara tepat dengan anak autistik. 5. Akibat emosi sosial social emotional effects; kesulitan berinteraksi dengan orang lain merupakan inti dari kondisi dan kegagalan anak-anak autistik pada umumnya. Kegagalan yang dialami orang tua menegakkan hubunganrasa dalam berinteraksi dengan anak, akan membuat orang tua semakin frustasi. Universitas Sumatera Utara 46 6. Dukungan informasi dan sosial explanation and social support; kesulitan yang dialami orang tua dalam menangani anak autistik, menegaskan bahwa mereka sangat membutuhkan dukungan informasi terkait diagnosis anaknya. Dengan adanya informasi tersebut, orang tua berharap dapat mengambil tindakan yang tepat dalam mendukung perkembangan anaknya.

2.5.6 Penanganan Autisme