Karakteristik Rumah Tangga Responden

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 36

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Rumah Tangga Responden

Karakteristik responden merupakan gambaran secara umum tentang keadaan responden. Pada penelitian ini mengambil 30 responden di Kecamatan Jebres Kota Surakarta yang tersebar pada dua kelurahan yaitu Kelurahan Jagalan dan Pucangsawit yang bertempat tinggal di daerah rawan banjir. Karakteristik rumah tangga responden meliputi data-data yang mencakup identitas responden dan anggota keluarga responden. Data-data tersebut meliputi umur, tingkat pendidikan, dan jumlah anggota keluarga. Karakteristik rumah tangga responden dapat dilihat pada Tabel 16 : Tabel 16. Karakteristik Rumah Tangga Miskin pada Daerah Rawan Banjir di Kecamatan Jebres Kota Surakarta No. Uraian Rata-rata 1. Umur tahun a. Suami b. Istri 53 49 2. Tingkat pendidikan tahun a. Suami b. Istri 7 6 3. Jumlah anggota keluarga orang 3 Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 1 Berdasarkan Tabel 16, dapat diketahui bahwa umur rata-rata suami adalah 53 tahun dan istri 49 tahun. Umur responden masih termasuk dalam usia produktif, sehingga memungkinkan responden untuk bekerja secara maksimal dan berusaha meningkatkan pendapatannya untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga. Umur berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan akan gizi. Kebutuhan akan gizi tiap individu adalah berbeda dengan tingkat umur yang berbeda pula. Tingkat pendidikan rata-rata untuk suami adalah 7 tahun atau tidak tamat SMP, sedangkan istri adalah 6 tahun atau setingkat SD. Ini berarti tingkat pendidikan responden masih rendah. Rendahnya tingkat pendidikan responden disebabkan karena keterbatasan biaya. Responden lebih memilih menyelesaikan pendidikan dasar saja, kemudian langsung bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi sarana pendidikan pada tahun 1958an yang kurang memadai perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 37 juga mempengaruhi rendahnya tingkat pendidikan responden, begitu pula dengan faktor lingkungan. Seseorang yang bertempat tinggal di lingkungan berpendidikan akan lebih termotivasi untuk mengenyam pendidikan yang tinggi. Sebaliknya jika seseorang tinggal di lingkungan yang kurang berpendidikan akan terpengaruh oleh orang-orang disekitarnya, misalnya tingkat pendidikan yang rendah bahkan putus sekolah. Tingkat pendidikan formal sangat berperan penting dalam mempengaruhi konsumsi pangan rumah tangga, khususnya terkait dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan seorang ibu rumah tangga. Tingkat pendidikan ibu rumah tangga responden dapat dilihat pada Tabel 17 : Tabel 17. Tingkat Pendidikan Ibu Rumah Tangga Miskin pada Daerah Rawan Banjir di Kecamatan Jebres Kota Surakarta Tingkat pendidikan tahun Ibu rumah tangga Jumlah orang Persentase Tidak sekolah 6 setingkat SD 7-9 setingkat SMP 10-12 setingkat SMA ≥12 akademi dan setingkat PT 7 18 3 2 23,33 60,00 10,00 6,67 0,00 Jumlah 30 100,00 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1 Berdasarkan Tabel 17, dapat diketahui tingkat pendidikan formal ibu rumah tangga responden. Tingkat pendidikan yang paling banyak pada ibu rumah tangga responden adalah setingkat SD, yaitu sebanyak 18 orang atau mencapai 60 dari total responden. Banyaknya ibu rumah tangga yang tidak bersekolah sebanyak 7 orang atau 23,33 dari total responden, ibu rumah tangga lulusan SMP sebanyak 3 orang atau 10 dari total responden, dan lulusan SMA sebanyak 2 orang atau 6,67 dari total responden, sedangkan tidak ada ibu rumah tangga responden yang lulusan Akademi dan setingkat Perguruan Tinggi PT. Tingkat pendidikan ibu rumah tangga akan mempengaruhi keputusan dalam konsumsi pangan rumah tangga, karena pada umumnya seorang ibulah yang mengurusi masalah dapur dan menyiapkan makanan untuk seluruh anggota rumah tangganya. Anggota rumah tangga adalah orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan dan pada umumnya makan bersama pada satu dapur. Anggota rumah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 38 tangga terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lain yang tercantum dalam satu kartu keluarga. Banyaknya anggota rumah tangga responden dapat dilihat pada Tabel 18 : Tabel 18. Jumlah Anggota Rumah Tangga Miskin pada Daerah Rawan Banjir di Kecamatan Jebres Kota Surakarta Jumlah Anggota Rumah Tangga Jumlah Persentase 1 - 2 8 26,67 3 - 4 16 53,33 5 - 6 5 16,67 ≥ 7 1 3,33 Total 30 100,00 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1 Berdasarkan Tabel 18, dapat diketahui bahwa jumlah anggota rumah tangga responden terbanyak adalah 3-4 orang yaitu sebesar 53,33 dan hanya terdapat satu responden dengan jumlah anggota rumah tangga ≥ 7 orang. Banyaknya jumlah anggota rumah tangga akan berpengaruh terhadap besarnya pendapatan rumah tangga. Semakin banyak anggota rumah tangga yang bekerja, maka semakin besar pendapatan rumah tangganya. Besarnya jumlah anggota rumah tangga juga akan berpengaruh terhadap pengeluaran dan kebutuhan pangan rumah tangga. Semakin banyak anggota rumah tangga, maka pengeluaran dan kebutuhan pangannya juga semakin banyak.

B. Pendapatan Rumah Tangga Responden