Asumsi Pembatasan Masalah Hipotesis Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 15 `

D. Asumsi

Pemenuhan energi dari beragam pangan akan menyebabkan terpenuhinya zat gizi yang lain.

E. Pembatasan Masalah

1. Harga barang baik pangan maupun non pangan dihitung berdasarkan harga yang berlaku pada Bulan Juli 2010. 2. Rumah tangga miskin pada penelitian ini adalah Rumah Tangga Sasaran RTS penerima raskin yang bertempat tinggal pada daerah rawan banjir.

F. Hipotesis

Diduga terdapat hubungan yang signifikan antara proporsi pengeluaran konsumsi pangan dengan konsumsi energi dan protein.

G. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Pendapatan rumah tangga merupakan sejumlah uang yang diperoleh dari penjumlahan pendapatan masing-masing anggota rumah tangga dari pekerjaan yang dilakukan dalam satu bulan. 2. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan dan minuman Undang-Undang No.7 Tahun 1996. 3. Konsumsi pangan adalah sejumlah makanan dan minuman yang dimakan atau diminum seseorang dalam rangka memenuhi kebutuhan fisiknya. Konsumsi pangan dinilai dari konsumsi energi dan protein. 4. Konsumsi energi adalah sejumlah energi pangan yang dinyatakan dalam kilokalori kkal yang dikonsumsi per orang per hari. 5. Konsumsi protein adalah sejumlah protein pangan yang dinyatakan dalam gram yang dikonsumsi per orang per hari. 6. Tingkat Konsumsi Energi TKE adalah perbandingan antara jumlah konsumsi energi per orang per hari dengan Angka Kecukupan Energi AKE perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 16 ` yang dianjurkan berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dinyatakan dalam persen. 7. Tingkat Konsumsi Protein TKP adalah perbandingan antara jumlah konsumsi protein per orang per hari dengan Angka Kecukupan Protein AKP yang dianjurkan berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dinyatakan dalam persen. 8. Angka Kecukupan Gizi AKG adalah sejumlah zat gizi yang diperlukan oleh seseorang atau rata-rata kelompok orang untuk memenuhi kebutuhan. Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.1593MenkesSKIX2005 yaitu berdasarkan umur dan jenis kelamin. 9. Pengeluaran pangan terdiri dari padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, minuman, bumbu-bumbuan, makanan dan minuman jadi, tembakau dan sirih yang dinyatakan dalam rupiah. 10. Pengeluaran non pangan terdiri dari perumahan, aneka barang dan jasa, biaya pendidikan, biaya kesehatan, sandang, barang tahan lama, pajak dan asuransi, serta keperluan sosial yang dinyatakan dalam rupiah. 11. Proporsi pengeluaran pangan adalah perbandingan antara pengeluaran konsumsi pangan dengan total pengeluaran yang dinyatakan dalam persen. 12. Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM adalah daftar yang memuat susunan kandungan zat-zat gizi berbagai jenis bahan makanan atau makanan. Zat gizi tersebut meliputi energi, protein, lemak, karbohidrat, beberapa mineral penting kalsium, besi dan vitamin vitamin A, vitamin B, niasin dan vitamin C Supariasa, 2002. 13. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau UU No. 7 Tahun 1996. Dalam penelitian ini, ketahanan pangan tingkat rumah tangga dilihat dari proporsi pengeluaran konsumsi pangan dan tingkat konsumsi energi. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 17

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Menurut Surakhmad 1994, metode deskriptif analitis adalah suatu metode yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau sekelompok orang tertentu, atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih. Metode deskriptif menurut Surakhmad 1994 mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Memusatkan pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual. b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa karena itu metode ini sering disebut metode analitik. Adapun teknik pelaksanaan penelitian yang digunakan adalah dengan cara survei, yaitu pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dari suatu populasi dalam jangka waktu yang bersamaan dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data Singarimbun dan Effendi, 1995.

B. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Jebres. Kemudian dari kecamatan dipilih kelurahan secara purposive sampling, yaitu dengan mempertimbangkan alasan yang diketahui berdasarkan tujuan penelitian Singarimbun dan Efendi, 1995. Kelurahan yang dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa kelurahan tersebut rawan terhadap banjir dan jumlah rumah tangga miskinnya tergolong tinggi. Data kelurahan rawan banjir dan jumlah kerusakan bangunan akibat banjir di Kecamatan Jebres dapat dilihat pada Tabel 3.