Hubungan Proporsi Pengeluaran Konsumsi Pangan dengan Konsumsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 55

G. Hubungan Proporsi Pengeluaran Konsumsi Pangan dengan Konsumsi

Energi dan Protein Proporsi pengeluaran konsumsi pangan mempunyai hubungan terhadap konsumsi energi dan protein rumah tangga. Konsumsi energi dan protein akan berbeda pada proporsi pengeluaran yang berbeda pula. Hasil analisis hubungan korelasi dengan menggunakan program SPSS 17 antara proporsi pengeluaran konsumsi pangan dengan konsumsi energi dan protein rumah tangga responden dapat dilihat pada Tabel 25 : Tabel 25. Hasil Analisis Korelasi Proporsi Pengeluaran Konsumsi Pangan dengan Konsumsi Energi dan Protein Rumah Tangga Miskin pada Daerah Rawan Banjir di Kecamatan Jebres Kota Surakarta Uji Korelasi Hasil Analisis Korelasi Nilai Probabilitas α Koefisien Korelasi Proporsi Pengeluaran Pangan dengan Konsumsi Energi 0,012 0,05 - 0,453 Proporsi Pengeluaran Pangan dengan Konsumsi Protein 0,029 0,05 - 0,399 Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 8 Berdasarkan Tabel 25, dari hasil analisis dapat diketahui nilai probabilitas untuk proporsi pengeluaran pangan dengan konsumsi energi adalah 0,012 dan untuk protein adalah 0,029. Nilai probabilitas antara proporsi pengeluaran pangan dengan konsumsi energi dan protein lebih kecil dari tingkat kesalahan α=0,05. Apabila nilai probabilitasnya lebih kecil dari tingkat kesalahan maka Ho ditolak, artinya antara proporsi pengeluaran pangan dengan konsumsi energi dan protein mempunyai hubungan yang signifikan. Hasil analisis korelasi antara proporsi pengeluaran konsumsi pangan dengan konsumsi energi dan protein yang menunjukkan bahwa koefisien korelasinya sebesar –0,453 untuk energi dan –0,399 untuk protein. Proporsi pengeluaran konsumsi pangan dengan konsumsi energi mempunyai nilai koefisien korelasi yang menunjukkan hubungan yang sedang, sedangkan untuk konsumsi protein menunjukkan hubungan yang rendah. Nilai koefisien korelasi pada hasil analisis tersebut bernilai negatif yang artinya antara variabel tersebut mempunyai hubungan yang berlawanan, apabila perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 56 proporsi pengeluaran konsumsi pangan tinggi maka konsumsi energi dan proteinnya rendah, begitu pula sebaliknya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa proporsi pengeluaran konsumsi pangan dari total pengeluaran rumah tangga miskin pada daerah rawan banjir di Kecamatan Jebres adalah tinggi yaitu sebesar 64,96. Tingginya proporsi pengeluaran pangan mengindikasikan bahwa pendapatan dan kesejahteraan rumah tangga rendah. Hal ini sesuai dengan Hukum Engel yang menyatakan bahwa pada saat pendapatan menurun, proporsi yang dibelanjakan untuk pangan semakin meningkat Nicholson, 2002. Kesejahteraan sangat berpengaruh terhadap akses ekonomi rumah tangga terhadap pangan. Rendahnya kesejahteraan rumah tangga responden, berdampak pada konsumsi energi dan protein rumah tangga responden masih kurang dari Angka Kecukupan Gizi AKG yang dianjurkan.

H. Ketahanan Pangan Rumah Tangga