Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 32 Sex Ratio = 100 x Perempuan Penduduk Jumlah Laki - Laki Penduduk Jumlah Sex Ratio = 100 72.318 71.001 x Sex Ratio = 98,18 » 98 Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa besarnya Sex Ratio di Kecamatan Jebres adalah 98. Artinya dalam 100 orang penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki, sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk perempuan di Kecamatan Jebres lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.

3. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan dapat digunakan untuk mengetahui kualitas sumber daya manusia dan kemampuan penduduk untuk menyerap teknologi baru di daerah tersebut. Tingginya tingkat pendidikan juga akan mempengaruhi pengetahuan gizi seseorang, sehingga akan berpengaruh terhadap pemilihan bahan konsumsi pangan dan gizi keluarga. Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di Kecamatan Jebres dapat diketahui pada Tabel 12 : Tabel 12. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Jebres Tahun 2009 No. Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk Persentase 1. Tamat AkademiPT 6.107 5,20 2. Tamat SLTA 18.690 15,91 3. Tamat SLTP 23.176 19,72 4. Tamat SD 22.685 19,31 5. Tidak Tamat SD 17.005 14,47 6. Belum Tamat SD 16.297 13,87 7. Tidak Sekolah 13.547 11,53 Total 117.507 100,00 Sumber : Kecamatan Jebres Dalam Angka Tahun 2009 Berdasarkan Tabel 12, dapat diketahui bahwa sebagian besar tingkat pendidikan di Kecamatan Jebres adalah tamat SLTP yaitu sebesar 23.176 jiwa atau sebesar 19,72 dari total penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kecamatan Jebres memiliki pendidikan dasar yang cukup perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 33 dan memahami akan pentingnya pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi juga pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang terhadap arti pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi yang berguna bagi kesehatannya. Seseorang dengan tingkat pengetahuan gizi yang tinggi akan lebih memperhatikan konsumsi makanannya, baik dalam hal penganekaragaman menu yang disajikan maupun kualitas gizi yang terdapat dalam makanan tersebut.

4. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Keadaan mata pencaharian penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh sumber daya yang tersedia dan kondisi sosial ekonomi seperti ketrampilan yang dimiliki, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan, dan modal yang ada. Berdasarkan keadaan penduduk menurut mata pencaharian dapat dilihat jenis aktivitas ekonomi penduduk dan jumlah penduduk yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Aktivitas ini dilakukan penduduk dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk memperoleh taraf hidup yang lebih baik. Berikut ini adalah tabel keadaan penduduk menurut mata pencaharian di Kecamatan Jebres tahun 2009 : Tabel 13. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Jebres Tahun 2009 No. Mata Pencaharian Jumlah Penduduk Persentase 1. Petani Sendiri 84 0,08 2. Pemilik Usaha 1.721 1,67 3. Buruh Industri 16.519 16,05 4. Buruh Bangunan 16.012 15,56 5. Pedagang 5.047 4,90 6. Sopir 2.748 2,67 7. PNSTNIPOLRI 8.025 7,80 8. Pensiunan 3.680 3,58 9. Lain-lain 49.061 47,68 Total 102.897 100,00 Sumber : Kecamatan Jebres Dalam Angka Tahun 2009 Berdasarkan Tabel 13, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang bermata pencaharian paling kecil adalah sebagai petani yaitu sebesar 84 jiwa atau sebesar 0,08 dari total penduduk. Kecamatan Jebres bukan merupakan daerah pertanian, sehingga jumlah penduduk yang bermata pencaharian perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 34 sebagai petani juga sedikit. Jenis pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi tingkat pendapatan yang diterima oleh seseorang dan tingkat pendapatan yang diterima dapat mempengaruhi pola konsumsi seseorang dalam mengkonsumsi kebutuhan pangannya.

C. Keadaan Perekonomian