Produksi, Faktor Produksi dan Fungsi Produksi

commit to user 10

4. Produksi, Faktor Produksi dan Fungsi Produksi

Produksi merupakan suatu proses dimana beberapa barang dan jasa yang disebut masukan diubah menjadi barang-barang dan jasa lain yang disebut hasil produksi. Demikian pula jenis dan jumlah hasil produksi yang dihasilkan seorang petani tergantung pada jenis dan jumlah faktor produksi yang digunakan di dalam produksi serta bagaimana jenis-jenis faktor produksi tersebut dikombinasikan Bishop dan Toussaint, 1979. Menurut Soekartawi 2010, yang dimaksud faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Faktor produksi dikenal juga dengan istilah input . Faktor produksi memang sangat menentukan besar kecilnya produksi yang diperoleh. Faktor produksi sering dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel. Faktor produksi tetap tidak dapat diubah jumlahnya secara cepat dalam periode waktu yang relatif singkat, sedangkan faktor produksi variabel dapat diubah jumlahnya secara cepat dalam periode waktu yang relatif singkat Soekartawi, 1994. Faktor produksi terdiri dari empat komponen, yaitu tanah, modal, tenaga kerja, dan skill atau manajemen pengelolaan. Masing-masing faktor mempunyai fungsi yang berbeda dan saling terkait satu sama lain. Kalau salah satu faktor tidak tersedia maka proses produksi tidak akan berjalan, terutama tiga faktor terdahulu, seperti tanah, modal, dan tenaga kerja Daniel, 2002. Sumbangan tanah adalah berupa unsur-unsur tanah yang asli dan sifat-sifat tanah yang tidak dirusak original and indestructible of the soil dengan mana hasil pertanian dapat diperoleh. Untuk memungkinkan diperolehnya produksi diperlukan tangan manusia yaitu tenaga kerja petani labor . Modal adalah sumber-sumber ekonomi di luar tenaga kerja yang dibuat oleh manusia. Kadang-kadang modal dilihat dalam arti uang atau keseluruhan nilai sumber-sumber ekonomi non-manusiawi termasuk tanah. Manajemen berfungsi mengkoordinasikan ketiga faktor produksi commit to user 11 yang lain sehingga benar-benar mengeluarkan hasil produksi output Mubyarto, 1979. Menurut Bishop dan Toussaint 1979, fungsi produksi merupakan suatu hubungan matematis yang menggambarkan suatu cara dimana jumlah dari hasil produksi tertentu tergantung pada jumlah faktor produksi tertentu yang dipergunakan. Suatu fungsi produksi memberikan keterangan mengenai jumlah produksi yang mungkin diharapkan apabila faktor-faktor produksi tertentu dikombinasikan di dalam suatu cara yang khusus. Konsep dasar di dalam kegiatan ekonomi pada dasarnya adalah fungsi produksi itu sendiri. Fungsi produksi dapat menunjukkan secara nyata bentuk hubungan perbedaan jumlah dari faktor produksi yang digunakan untuk memperoleh sejumlah produksi, dan sekaligus menunjukkan produktivitas dari hasil itu sendiri. Pengertian lain dari fungsi produksi adalah menunjukkan berapa hasil produk yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah variabel faktor produksi yang berbeda Hernanto, 1993. Soekartawi 1994, menerangkan bahwa fungsi produksi adalah hubungan fisik antara hasil produksi Y dan faktor produksi X. Hubungan ini dapat dijelaskan secara sistematis sebagai berikut: Y = f X 1 , X 2 , …, X i , …, X n Keterangan: Y = Hasil produksi X 1 , X 2 ,…Xi,...,X n = Masukan Menurut Salvatore 2007 suatu fungsi produksi pertanian yang sederhana diperoleh dengan menggunakan berbagai alternatif jumlah tenaga kerja per unit waktu untuk menggarap sebidang tanah yang tetap dan mencatat alternatif output yang dihasilkannya per unit waktu. Produk rata-rata tenaga kerja average product of labor = AP L didefinisikan sebagai produk total TP L dibagi jumlah unit tenaga kerja yang digunakan. Produk marjinal tenaga kerja marginal product of labor = commit to user 12 MP L ditentukan oleh perubahan produk total TP L per unit perubahan jumlah tenaga kerja yang digunakan. Hubungan antara TP L , AP L, dan MP L digambarkan pada Gambar 1. Gambar 1. Hubungan antara TP L , AP L, dan MP L Sumber: Salvatore, 2007 Bentuk kurva AP L dan MP L ditentukan oleh bentuk kurva TP L . Kurva AP L awalnya naik, mencapai maksimum dan kemudian turun tetapi tetap positif selama TP L positif. Sedangkan kurva MP L mula-mula juga naik, mencapai maksimum sebelum AP L mencapai maksimum, dan kemudian turun. MP L menjadi nol bila TP L mencapai maksimum dan negatif bila TP L mulai menurun. Bagian kurva MP L yang menurun menggambarkan hukum hasil yang semakin berkurang the law of deminishing returns. Hubungan antara kurva TP L , AP L, dan MP L dapat digunakan untuk menentukan tiga tahap produksi bagi tenaga kerja, yaitu: a. Daerah dengan EP 1 sampai EP = 1. Daerah ini dinamakan daerah tidak rasional irrational stage of production dan ditandai sebagai Daerah I dari produksi. Pada daerah ini belum akan tercapai MP=AP APmax ax MPmax Ep=0 Ep=1 Ep1 0Ep1 Ep0 x x x Daerah II I TP L AP L MP L Daerah I Daerah III Produk Tenaga Kerja commit to user 13 keuntungan maksimum, sehingga keuntungan masih dapat diperbesar dengan penambahan tenaga kerja. b. Daerah dengan EP = 1 sampai EP = 0. Daerah ini dinamakan daerah rasional rational stage of production dan ditandai sebagai Daerah II dari produksi. Tahap ini merupakan tahap produksi produsen yang rasional dan alternatif penggunaan tenaga kerja pada jumlah yang tepat serta akan dicapai keuntungan maksimum. c. Daerah dengan EP = 0 sampai EP 0. Daerah ini juga dinamakan daerah tidak rasional dan ditandai sebagai Daerah III . Pada daerah ini penambahan tenaga kerja justru akan mengurangi keuntungan. Fungsi produksi Cobb Douglas adalah suatu persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, di mana variabel yang satu disebut dengan variabel dependent , yang dijelaskan Y, dan yang lain disebut variabel independent , yang menjelaskan, X. Fungsi Cobb Douglas secara matematik dapat dituliskan sebagai berikut: Y = a X1 b1 X2 b2 ........ Xn bn e u ln Y = ln a + b 1 ln X 1 + b 2 ln X 2 +---- b n ln X n + e Soekartawi, 1994. Fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan fungsi pangkat dari bentuk: Q = A. K a . L b Keterangan: Q = Kuantitas hasil produksi K = Modal L = Tenaga kerja A, a, b = Parameter yang akan diestimasi Fungsi Cobb-Douglass mempunyai beberapa ciri yang berguna, yaitu: 1. Produk marjinal dari modal dan produk marjinal dari tenaga kerja tergantung kepada komoditas kedua-duanya, baik kuantitas modal maupun kuantitas tenaga kerja yang digunakan dalam produksi. commit to user 14 2. Pangkat K dan L yaitu a dan b mencerminkan elastisitas tenaga kerja dan modal terhadap hasil produksi E K dan E L dan jumlah dari pangkatnya a dan b menunjukkan skala hasil. Skala hasil return to scale adalah derajat sejauh mana hasil produksi berubah akibat perubahan tertentu dalam kuantitas semua faktor produksi yang dipakai dalam produksi. a. Jika a+b = 1, maka diperoleh skala hasil tetap constant return to scale yaitu jika kuantitas dari seluruh faktor produksi yang digunakan dalam produksi ditingkatkan secara proporsional dan hasil produksi meningkat juga dalam proporsi yang sama; b. Jika a+b 1, maka diperoleh skala hasil meningkat increasing return to scale yaitu jika hasil produksi meningkat dalam proporsi yang lebih besar c. Jika a+b 1, maka diperoleh skala hasil menurun decreasing return to scale yaitu jika hasil produksi meningkat dalam proporsi yang lebih kecil. 3. Fungsi produksi Cobb-Douglass dapat diperoleh dengan estimasi melalui analisis regresi dan mentransformasikan menjadi linier dalam logaritma. Terakhir, fungsi produksi Cobb-Douglass dapat dengan mudah dikembangkan dengan menggunakan lebih dari dua faktor produksi. Salvatore, 2002. Hubungan antara hasil produksi dengan faktor produksi pada fungsi Cobb-Douglas dapat diketahui dengan melakukan analisis regresi linier berganda. Analisis tersebut dilakukan dengan cara melogaritmakan fungsi Cobb-Douglas agar diperoleh fungsi yang linier, oleh karena itu ada persyaratan yang harus dipenuhi sebelum menggunakan fungsi Cobb- Douglas yaitu: 1. Tidak ada nilai pengamatan yang bernilai nol. Sebab logaritma dari bilangan nol adalah suatu bilangan yang besarnya tidak diketahui. commit to user 15 2. Dalam fungsi produksi, perlu asumsi bahwa tidak ada perbedaan teknologi pada setiap pengamatan non neutral difference in the respective technology . Ini artinya, kalau fungsi Cobb-douglas yang dipakai sebagai model dalam suatu pengamatan dan bila diperlukan analisa yang merupakan lebih dari satu model katakanlah dua model, maka perbedaan tersebut terletak pada intercept dan bukan pada kemiringan garis slope model tersebut 3. Tiap variabel X adalah perfect competition. 4. Perbedaan lokasi pada fungsi produksi seperti iklim adalah sudah tercakup pada faktor kesalahan, µ. Soekartawi, 1994.

5. Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-faktor Produksi