Tanaman Jagung Tanaman Jagung Bisi-2

commit to user 6

II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tanaman Jagung

Tanaman jagung Zea mays L. adalah salah satu jenis tanaman biji- bijian keluarga rumput-rumputan Graminaceae yang sudah populer di seluruh dunia. Menurut sejarahnya, tanaman jagung berasal dari Amerika. Tanaman Jagung Zea mays L. dalam tata nama atau sistematika taksonomi tumbuh-tumbuhan dimasukkan dalam klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Plantae tumbuh-tumbuhan Divisio : Spermatophyta tumbuhan berbiji Sub Divisio : Angiospermae berbiji tertutup Classis : Monocotyledone berkeping satu Ordo : Graminae rumput-rumputan Familia : Graminaceae Genus : Zea Spesies : Zea mays L. Warisno, 1998. Menurut bentuk bijinya jagung dapat dibagi menjadi tujuh golongan, yaitu dent corn jagung gigi kuda- Zea mays identata , flint corn jagung mutiara- Zea mays indurata , sweet corn jagung manis- Zea mays saccharata , pop corn jagung berondong- Zea mays everta , flour corn jagung tepung- Zea mays amylacea , dan waxy corn jagung lilin- Zea mays ceratina Warisno, 1998. Kegunaan jagung dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bahan pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri. Di Indonesia banyak makanan yang terbuat dari jagung, seperti nasi jagung dan bubur jagung. Jagung sebagai bahan baku industri pengolahan dapat berupa industri giling kering tepung dan bahan makanan pagi, industri giling basah pati, sirop, gula jagung, minyak, dan dekstrin, industri destilasi, dan fermentasi commit to user 7 etil alkohol, asam cuka, aseton, asam laktat, asam sitrat, dan gliserol Purnomo dan Purnamawati, 2007.

2. Tanaman Jagung Bisi-2

Jagung varietas Bisi-2 merupakan salah satu varietas unggulan palawija keluaran tahun 1995 yang berasal dari silang tunggal antara FS4 dengan FS9 FS4 dan FS9 merupakan tropical inbred yang dikembangkan oleh Charoen Seed co., Ltd. Thailand dan Dekalb Plant Genetic, USA. Varietas ini termasuk golongan hibrida yang toleran terhadap bulai dan karat daun, 50 persen keluar rambut pada umur ± 56 hari dan masakpanen pada umur ± 103 hari. Ciri lain dari varietas ini adalah memiliki tinggi tanaman ± 232 cm, berbatang tinggi dan tegak, daunnya panjang, lebar, dan terkulai dengan warna daun hijau cerah Sarjoni, 2009. Tanaman jagung varietas Bisi-2 memiliki keragaman yang seragam, perakarannya baik dan tahan dari kerebahan. Jagung varietas Bisi-2 terkenal dengan jumlah tongkol buah sebanyak 2 tongkol untuk setiap tanamannya. Tongkol Bisi-2 berukuran sedang, berbentuk silindris, seragam, dan kedudukan tongkolnya di tengah-tengah batang dengan kelobot yang menutup tongkol dengan baik. Biji jagung varietas Bisi-2 termasuk golongan biji semi mutiara dan berwarna kuning orange. Jumlah baris biji setiap tongkolnya ada 12 sampai 14 baris dengan bobot ± 265 gram per 1.000 butir. Jagung varietas Bisi-2 memberikan rata-rata hasil 8,9 tonHa pipilan kering, sementara potensi hasilnya 13 tonHa pipilan kering. Varietas Bisi-2 baik ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 1.000 mdpl Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2009. Penggunaan benih jagung yang bermutu dapat berpengaruh terhadap produktivitas usahataninya. Keunggulan dari jagung hibrida Bisi-2 adalah mampu berproduksi tinggi, bertongkol dua, dan memiliki rendemen yang paling tinggi. Penggunaan benih jagung hibrida Bisi-2 yang mampu berproduksi tinggi membuat produktivitas jagung di Kabupaten Gowa, Jeneponto dan Bantaeng Sulawesi Selatan dapat mencapai produktivitas commit to user 8 sekitar 6-10 tonHa. Dengan teknik budidaya yang tepat sesuai anjuran, jagung Bisi-2 mampu berproduksi secara maksimal Tjionger, 2008.

3. Usahatani