commit to user 26
Tabel 2. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jagung Menurut Kecamatan Di Kabupaten Bantul Pada Tahun 2008
No Kecamatan
Luas Panen Ha
Produksi Kw
Produktivitas KwHa
1. Srandakan 44,00
2.464,00 56,00
2. Sanden 145,00
8.150,50 56,21
3. Kretek 77,00
4.404,40 57,20
4. Pundong 330,00
16.054,50 48,65
5. Bambanglipuro 142,00
7.114,20 50,10
6. Pandak 71,00
3.337,00 47,00
7. Bantul 151,00
9.497,90 62,90
8. Jetis 213,00
13.472,30 63,25
9. Imogiri 88,00
5.007,20 56,90
10. Dlingo 1.688,00
79.420,40 47,05
11. Pleret 391,00
18.408,30 47,08
12. Piyungan 662,00
37.211,00 56,21
13. Banguntapan 239,00
13.145,00 55,00
14. Sewon 123,00
7.601,40 61,80
15. Kasihan 147,00
8.232,00 56,00
16. Pajangan 969,00
56.066,30 57,86
17. Sedayu 259,00
1.218,00 47,03
Jumlah 5.739,00
301.766,40 926,24
Rata-Rata 337,59
17.750,90 52,58
Sumber: BPS Kabupaten Bantul 2009 Keterangan:
Cetak tebal : Kecamatan yang mengusahakan jagung varietas Bisi-2
: Sampel kecamatan Kecamatan yang memiliki produksi jagung tertinggi diantara enam
kecamatan yang memiliki usahatani jagung varietas Bisi-2 adalah Kecamatan Dlingo. Akan tetapi produktivitas jagung di Kecamatan Dlingo
berada dibawah produktivitas rata-rata kabupaten sehingga daerah ini tidak terpilih sebagai sampel kecamatan. Kecamatan yang memiliki produksi
tertinggi kedua adalah Kecamatan Pajangan. Kecamatan Pajangan memiliki produktivitas jagung diatas produktivitas rata-rata kabupaten,
sehingga Kecamatan Pajangan terpilih sebagai sampel kecamatan.
Sampel desa dipilih dengan kriteria terdapat petani yang mengusahakan jagung varietas Bisi-2 dan memiliki produksi serta
produktivitas jagung tertinggi. Data luas panen, produksi dan produktivitas
commit to user 27
jagung menurut desa di Kecamatan Pajangan pada tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jagung Menurut Desa Di Kecamatan Pajangan Pada Tahun 2009
No. Desa
Luas Panen Ha
Produksi Kw
Produktivitas KwHa
1. Triwidadi 345,00
20.044,50 58,10
2. Sendangsari 370,00
19.018,00 51,40
3. Guwosari 275,00
13.255,00 48,20
Jumlah 990,00
52.317,50 157,70
Rata-Rata 330,00
17.439,17 52,57
Sumber: BPS Kabupaten Bantul 2010
Diantara tiga desa yang ada di Kecamatan pajangan, hanya terdapat satu desa yang petaninya mengusahakan jagung varietas Bisi-2 yaitu Desa
Triwidadi. Desa Triwidadi juga memenuhi kriteria sampel desa yang lain, yakni memiliki produksi dan produktivitas jagung tertinggi, sehingga desa
ini terpilih sebagai sampel desa. 2.
Metode Pengambilan Sampel Responden Menurut Singarimbun dan Effendi 1995, data yang dianalisis
harus menggunakan jumlah sampel yang cukup besar sehingga dapat mengikuti distribusi normal. Sampel yang besar dan mengikuti distribusi
normal adalah sampel yang jumlahnya lebih besar atau sama dengan 30 yang diambil secara random. Dengan demikian, petani sampel yang
diambil dalam penelitian ini yaitu dalam satu desa yang sudah terpilih sebagai sampel yaitu berjumlah 30 orang.
Berdasarkan informasi dari Petugas Penyuluh lapang PPL Desa Triwidadi, dari 17 kelompok tani yang ada di desa ini, hanya 1 kelompok
yang mengusahakan jagung varietas Bisi- 2, yaitu kelompok tani “Tani
Rukun”. Oleh karena itu, kelompok tani “Tani Rukun” yang beranggotakan 80
orang, terpilih sebagai sampel. Kemudian dari anggota kelompok tani diambil 30 petani sampel secara acak sederhana
simple random sampling
. Metode pengambilan sampel secara acak sederhana yaitu metode pengambilan sampel dari suatu populasi dimana sampel
commit to user 28
diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel
penelitian Daniel, 2002. Metode pengambilan petani sampel dilakukan dengan cara undian sampai didapatkan ukuran banyaknya sampel yang
diinginkan, sehingga setiap petani mempunyai peluang yang sama untuk
terpilih menjadi petani sampel. C.
Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari petani yang mengusahakan jagung varietas Bisi-2 maupun pihak lain yang
berhubungan dengan usahatani jagung varietas Bisi-2, misalnya data mengenai produksi jagung Bisi-2, faktor produksi yang digunakan, biaya,
penerimaan, serta proses produksi yang dilakukan. Data ini diperoleh melalui wawancara.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pencatatan terhadap laporan maupun dokumen dari instansi-instansi yang berkaitan
dengan penelitian, yaitu Kantor Kepala Desa Triwidadi, Kantor Kecamatan Pajangan, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul,
dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul.
D. Teknik Pengumpulan Data