commit to user
35
IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
A. Kondisi Geografis
1.
Lokasi Daerah Penelitian
Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari 5 kabupatenkota yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY. Luas wilayah
Kabupaten Bantul yaitu 50.685 Ha 15,90 dari luas Provinsi DIY. Apabila dilihat bentang alamnya secara makro, wilayah kabupaten Bantul
terdiri dari daerah dataran rendah yang terletak pada bagian tengah dan daerah perbukitan yang terletak di bagian timur dan barat, serta kawasan
pantai di bagian selatan. Secara astronomis Kabupaten Bantul berada di antara 110º12
’ – 110º31’ Bujur Timur BT dan 7º44’ – 8º00’ Lintang Selatan LS.
Secara administratif kewilayahan, Kabupaten Bantul terdiri dari 17 Kecamatan, 75 Desa, dan 933 Pedukuhan. Adapun batas wilayah
Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut: Sebelah Utara
: Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman Sebelah Selatan
: Samudera Indonesia Sebelah Timur
: Kabupaten Gunungkidul Sebelah Barat
: Kabupaten Kulonprogo Kecamatan Pajangan merupakan salah satu kecamatan yang ada di
Kabupaten Bantul dengan luas 3.324,759 Ha. Kecamatan Pajangan terdiri dari 3 desa yang semuanya berpotensi sebagai penghasil jagung. Wilayah
Kecamatan Pajangan sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sedayu, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pandak, sebelah timur
berbatasan dengan Kecamatan Bantul, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulonprogo.
2. Topografi Daerah
Wilayah Kabupaten Bantul memiliki topografi yang sangat bervariasi. Bagian barat adalah daerah landai serta perbukitan yang
membujur dari utara ke selatan seluas 8.986 km
2
17,73 dari luas seluruh
commit to user 36
wilayah. Bagian tengah adalah daerah datar dan landai yang merupakan daerah pertanian yang subur seluas 21.094 km
2
41,62. Bagian timur adalah daerah yang landai, miring, dan terjal yang keadaannya lebih baik
dari daerah bagian barat seluas 20.605 km
2
40,65. Bagian selatan sebenarnya merupakan bagian dari daerah bagian tengah dengan keadaan
alamnya yang berpasir, terbentang di pantai selatan dari Kecamatan Srandakan, Sanden, dan Kretek.
Secara umum topografi wilayah Kabupaten Bantul dibagi menjadi beberapa kriteria:
a. 0 – 10 m dpl
= 8 b.
10 – 40 m dpl = 14
c. 40 – 100 m dpl
= 59 d.
100 – 500 m dpl = 17 Jenis tanah yang dominan di wilayah Kabupaten Bantul adalah
Regosol, Grumosol, Lithosol, Aluvial, Mediteran, dan Renzina. Tanah regosol umumnya terdapat di wilayah yang bergelombang hingga dataran
tinggi, tanah ini berwarna kelabu, coklat, sampai coklat kekuning- kuningan atau keputih-putihan dengan tekstur tanahnya pasir sampai
lempung. Tanah grumosol umumnya terdapat di dataran rendah, berwarna kelabu sampai hitam, dan tekstur tanahnya lempung berliat sampai liat.
Tanah aluvial umumnya terdapat di dataran rendah, pelembahan, daerah cekungan, dan sepanjang daerah aliran sungai-sungai besar, tanah ini
berwarna kelabu sampai kecoklat-coklatan, dan tekstur tanahnya liat atau liat berpasir. Tanah mediteran adalah tanah yang sifatnya tidak subur yang
terbentuk dari pelapukan batuan kapur. Tipe iklim Kabupaten Bantul termasuk dalam Tipe D dengan rata-rata bulan kering 3,7 dan bulan basah
5,4. Sehingga dalam klasifikasi curah hujan merupakan daerah dengan iklim sedang BPS Kabupaten Bantul, 2009.
Wilayah Kecamatan Pajangan berada pada ketinggian 100 mdpl dengan topografi wilayah berupa dataran rendah, dengan bentuk wilayah
datar, berombak sampai berbukit. Dilihat dari keadaan alamnya,
commit to user 37
Kecamatan Pajangan merupakan daerah yang cocok untuk budidaya jagung, dimana jagung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik yaitu di
dataran rendah sampai ketinggian 1.000 mdpl.
B. Keadaan Penduduk