commit to user 18
dan tenaga kerja pada usahatani jagung varietas Bisi-2 di Kabupaten Klaten belum mencapai tingkat efisiensi ekonomi tertinggi.
Berdasarkan kedua hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa indeks efisiensi ekonomi nilainya tidak sama dengan satu yang berarti
bahwa kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani jagung tersebut belum mencapai tingkat efisiensi ekonomi tertinggi.
Kedua penelitian tersebut dapat memberikan gambaran tentang tingkat efisiensi ekonomi pada usahatani jagung.
B. Kerangka Teori Pendekatan Masalah
Usahatani adalah suatu bentuk organisasi faktor-faktor produksi untuk memperoleh pendapatan bagi keluarga petani yang sebesar-besarnya dan
kontinyu. Setiap kegiatan usahatani akan menghasilkan sejumlah penerimaan. Pada usahatani jagung varietas Bisi-2 penerimaan usahatani merupakan nilai
produksi total dari usahatani jagung varietas Bisi-2. Penerimaan diukur dengan mengalikan jumlah produksi Y dengan harga produk Py dan
dinyatakan dalam rupiah. Biaya merupakan seluruh korbanan ekonomik yang dikeluarkan untuk
usahatani. Biaya usahatani yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah biaya mengusahakan. Biaya mengusahakan terdiri dari biaya alat-alat luar
ditambah biaya tenaga kerja keluarga sendiri yang diperhitungkan berdasarkan upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja luar. Biaya alat-alat luar terdiri dari
biaya untuk upah tenaga kerja luar, benih, pupuk, pajak, pengangkutan, dan biaya penyusutan alat.
Setelah diketahui besarnya penerimaan dan biaya dalam usahatani maka dapat dihitung pendapatan usahatani. Untuk mengetahui pendapatan bersih
dari usahatani digunakan rumus: Pd
= TR – TC
= Py x Y – BM
Keterangan : Pd
: Pendapatan usahatani jagung varietas Bisi-2 RpHaMT TR
: Penerimaan total usahatani jagung varietas Bisi-2 RpHaMT
commit to user 19
TC : Biaya total usahatani jagung varietas Bisi-2 RpHaMT
Py : Harga jagung varietas Bisi-2 per Kg Rp
Y : Produksi jagung varietas Bisi-2 Kg
BM : Biaya mengusahakan jagung varietas Bisi-2 RpHaMT
Produksi adalah suatu proses dimana faktor-faktor produksi diubah menjadi hasil produksi atau disebut produk. Faktor produksi yang digunakan
pada proses produksi berupa korbanan untuk menghasilkan suatu produk. Pengkajian hubungan penggunaan faktor produksi yang berupa luas
lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, pupuk urea, dan pupuk Phonska terhadap produksi pada usahatani jagung varietas Bisi-2 digunakan model
fungsi produksi
Cobb-Douglas
dengan rumus: Y = a. X
1 b1
.X
2 b2
.X
3 b3
.X
4 b4
.X
5 b5
.X
6 b6
Keterangan: Y
= Produksi jagung varietas Bisi-2 Kg a
= Konstanta b
1
-b
6
= Koefisien regresi X
1
= Luas lahan Ha X
2
= Tenaga Kerja HKP X
3
= Benih Kg X
4
= Pupuk Kandang Kg X
5
= Pupuk Urea Kg X
6
= Pupuk Phonska Kg Hubungan antara produksi jagung varietas Bisi-2 dengan faktor produksi
yang berupa luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, pupuk urea, dan pupuk Phonska diketahui dengan melakukan analisis regresi linier berganda.
Oleh karena itu, persamaan fungsi kepangkatan merupakan modifikasi dari fungsi produksi
Cobb Douglas
harus diubah menjadi persamaan linier berganda dengan cara melogaritmakannya menjadi:
Log Y = log a + b
1
log X
1
+ b
2
log X
2
+ b
3
log X
3
+ b
4
log X
4
+ b
5
log X
5
+ b
6
log X
6
commit to user 20
Analisis regresi linier berganda terdiri dari uji F untuk mengetahui pengaruh faktor produksi yang berupa luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk
kandang, pupuk urea, dan pupuk Phonska secara bersama-sama terhadap produksi jagung varietas Bisi-2, uji t untuk mengetahui faktor produksi yang
berupa luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, pupuk urea, dan pupuk Phonska yang berpengaruh dan tidak berpengaruh terhadap produksi jagung
varietas Bisi-2. Selain itu, analisis regresi linier berganda juga mencakup analisis
standard koefisien regresi b’ untuk mengetahui faktor produksi yang paling
berpengaruh diantara faktor-faktor produksi yang lain dalam usahatani jagung varietas Bisi-2, dan uji R
2
Adjusted
2
untuk mengetahui seberapa jauh faktor produksi yang berupa luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang,
pupuk urea, dan pupuk Phonska yang digunakan dalam usahatani jagung varietas Bisi-2 dapat menjelaskan produksi jagung varietas Bisi-2.
Efisiensi suatu usahatani dapat menunjukkan perbandingan antara nilai produksi usahatani dengan nilai masukan yang digunakan. Efisiensi ekonomi
tertinggi pada usahatani jagung varietas Bisi-2 akan tercapai apabila petani jagung Bisi-2 dapat mengkombinasikan faktor produksi yang berupa luas
lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, pupuk urea, dan pupuk Phonska secara optimal yaitu apabila nilai produk marjinal untuk suatu faktor produksi
NPMx sama dengan harga faktor produksi Px tersebut, atau dapat dituliskan:
NPMx = Px, atau
Px NPMx
=
Px Py
. PFMx
= 1 Dengan ketentuan:
Px NPMx
= 1, berarti penggunaan faktor produksi x telah mencapai efisiensi ekonomi tertinggi.
commit to user 21
Px NPMx
1, berarti penggunaan faktor produksi x belum mencapai efisiensi ekonomi tertinggi.
Px NPMx
1, berarti penggunaan faktor produksi x tidak efisien. Berdasarkan konsep mengenai kerangka teori pendekatan masalah
yang digunakan dalam penelitian maka dapat disusun kerangka berpikir seperti pada Gambar 2.
Gambar 2. Kerangka Teori Pendekatan Masalah
C. Hipotesis