80, spesifisitas 54, akurasi diagnosa 65. Sedangkan fibrosis bermakna skor 6,9; NPV 65, PPV 83, sensitivitas 60, spesifisitas
96, akurasi diagnosa 68. Untuk diagnosa fibrosis hati skor Forns memiliki spesifisitas yang baik dan sensitivitas yang rendah
42
. 2. Sebastini dkk 2007; terhadap 110 pasien penderita hepatitis kronik B
dengan rerata umur 42,6±11,3, dinilai skor Forns dan petanda non invasif lainnya pada saat bersamaan dilakukan biopsi hati. Hasilnya
sangat memuaskan yakni 100 PPV untuk fibrosis bermakna
43
.
2.4. TERAPI FIBROSIS HATI
Meningkatnya pemahaman patogenesis terjadinya fibrosis hati khususnya keterlibatan HSC baik secara invivo dan invitro, telah membuka peluang
berkembangnya penggunaan terapi anti-fibrosis. Intervensi farmakologi bekerja efektif pada tiga mekanisme berbeda gambar-4 yakni
10,26,44,46
:
F Sahat H Situmorang : Pengaruh Pentoxifylline Terhadap Perubahan Skor Forns Penderita Hepatitis Kronis B…, 2008 USU e-Repository © 2008
Gambar-4. Intervensi farmakologi anti-fibrosis berdasar patogenesis.
10
a. Pencegahan fibrosis Fibroprevention
Pencegahan injuri sel hati dapat dicapai dengan efektif bila penyakit dasar karena viral, metabolik, autoimun, penyakit hati karena obat,
hemokromatosis, penyakit wilson’s dan schistomiasis dapat dihilangkan atau diminimalisasi. Contoh pantangan alkohol pada alkoholik,
pembersihan virus pada hepatitis kronis B dan hepatitis kronis C. Mengurangi kerusakan sel hati dapat dilakukan dengan pemberian obat
hepatoprotektif
10,45
.
b. Fibrostasis.
Menghambat sintesis, sekresi, proses, dan deposit protein MES. Obat- obatan termasuk golongan fibrostasis gambar-5 dampak klinis dapat
dinilai dengan ketersediaan parameter non-invasif yang dapat memonitor proses dinamik dari fibrogenesis
10
.
F Sahat H Situmorang : Pengaruh Pentoxifylline Terhadap Perubahan Skor Forns Penderita Hepatitis Kronis B…, 2008 USU e-Repository © 2008
Gambar-5. obat antifibrosis berdasar target fibrostatis.
10
Pendekatan teraupetik berdasar patogenese jalur fibrogenesis hepatik a
dan b adalah sangat potensial
45
. Obat-obatan yang berperan sebagai fibrostatis adalah:
1. Pada HSC . PPAR- agonis dan farnesoid X reseptor agonis menekan
aktivasi HSC telah diuji klinis pada pasien Nonalcoholic Steatohepatis NASH dan penyakit fibrosis hati lainnya. Smad7 dan Smad3 dan
halofuginone menghambat signaling TGF- menurunkan aktivasi HSC. Trichostatin A, selain menghambat aktivasi HSC juga menekan
sintesa kolagen pada binatang percobaan. Penghambat Angiotensin- converting enzyme ACE-Inhibitor dan antagonis reseptor angiotensin
sebagai anti-fibrosis. Angiotensin-II AT-II merupakan sitokin vasokonstriktor pada sistem renin-angiotensin dihubungkan dengan
fibrosis karena menimbulkan peningkatan kontraksi dan proliferasi HSC. Pada binatang percobaan pemberian losartan, olmesartan dan
penghambat angiotensin-converting enzyme memiliki efek anti-fibrosis dan anti-inflamasi. Pentoxifylline akan dibahas pada halaman
berikutnya.
2. Pada reseptor sitokin . TGF- inhibitor menghambat produksi dan
mempercepat degradasi MES pada binatang percobaan. PDGF inhibitor menghambat aktivasi HSC dengan menurunkan proliferasi
selular pada binatang percobaan. Endotelin-reseptor antagonis; sebab endotelin berperan pada kontraksi HSC pada binatang
percobaan. IL-10 dan IL-1Ra menekan proses inflamasi dan sintesa
F Sahat H Situmorang : Pengaruh Pentoxifylline Terhadap Perubahan Skor Forns Penderita Hepatitis Kronis B…, 2008 USU e-Repository © 2008
kolagen pada binatang percobaan. IFN- g; menekan aktivasi HSC,
anti-inflamatori, dan menekan sintesa kolagen pada binatang percobaan dan manusia. Leptin antagonis digunakan sebagai anti-
fibrosis terutama dihubungkan dengan NASH. Hepatocyte growth factor HGF; menghambat sitokin TGF- memperbaiki level AST
pada hepatits C.
3. Pada ROS . Vitamin E, N-acetylcysteine,S-adenosyl-Lmethionin
sebagai anti-oksidan menekan aktivasi selular dan produksi kolagen.
4. Sintesa kolagen . HOE 077, colchicine alkoholik serosis selain
menghambat sintesa kolagen berperan sebagai antioksidan, anti- inflamatori. Sho-saiko-to dan herbal medicine telah digunakan sebagai
anti-fibrosis di negara-negara Asia
10,45,46
.
c. Fibrolisis