degradasi kolagen, enzim yang terlibat pada biosintesa atau degradasi glikoprotein MES, proteoglikan dan glikosaminoglikan. Belum ada petanda
langsung yang ideal melibatkan pembentukan dan pembersihan MES. Pada umumnya, petanda langsung yang telah dilaporkan terhadap pergantian MES
ditunjukkan pada tabel-2. Kombinasi biomarker meliputi European Liver Fibrosis ELF, Fibrospect, indeks SHASTA kombinasi serum asam hyaluronat, AST,
dan albumin
13,33
. Tabel-2. Petanda langsung terhadap deposit dan pembersihan MES
33
Petanda deposit MES • Procollagen I C terminal
• Procollagen III N terminal • Tenascin
• Tissue inhibitor of metalloproteinase TIMP • TGF-
Petanda pembersihan MES • Procollagen IV C peptide
• Procollagen IV N peptide 7-S collagen • Collagen IV
• Undulin • Metalloproteinase MMP
• Urinary demosine dan hydroxylysylpyridinoline Belum pasti
• Hyaluronan • Laminin
• YKL-40 chonrex
2.3. SKOR FORNS
Skor Forns merupakan petanda fibrosis hati non invasif
35
, pertamakali dikemukakan oleh Forns dkk, dengan menggunakan variabel umur pasien, GGT,
kolesterol dan jumlah trombosit terhadap 351 pasien hepatitis C kronis. Rumus
untuk menghitung skor adalah:
F Sahat H Situmorang : Pengaruh Pentoxifylline Terhadap Perubahan Skor Forns Penderita Hepatitis Kronis B…, 2008 USU e-Repository © 2008
7,811– 3,131.ln jumlah trombosit + 0,781.ln GGT + 3,467. ln umur – 0,014 kolesterol.
Nilai cutoff dipilih adalah skor 4,21 sebagai tanpa fibrosis dengan NPV 96, PPV 61, Sensitivitas 94 spesifisitas 60 , dan skor 6,9 sebagai fibrosis
NPV 80, PPV 66, Sensitivitas 62, spesifisitas 95. Area under reseiver operator curve AUROC adalah 0,86 95 confidence interval untuk fibrosis
bermakna. Bukan fibrosis sesuai dengan sistem skor METAVIR F0 dan F1 sebaliknya fibrosis bermakna sesuai dengan sistem skor METAVIR F2, F3, dan
F4
36
. Pada penelitian Forns dkk ada 4 variabel sebagai prediktor fibrosis, yakni:
umur P=0,0001, GGT P=0,0001, jumlah trombosit P=0,0001, jumlah kolesterol P=0,008. Umur sebagai petanda fibrosis karena progresifitas fibrosis
tergantung waktu. Umur terinfeksi menunjukkan dan mempengaruhi outcome penderita hepatitis dan pasien-pasien terinfeksi setelah dekade 40 memiliki risiko
progresifitas penyakit lebih tinggi. Hal ini membuktikan bahwa durasi terinfeksi hepatitis akan lebih tepat sebagai indikator fibrosis dari pada umur, namun
secara umum populasi penderita tidak mengetahui kapan awal terinfeksi, sehingga lama infeksi sulit ditentukan
36
. Alex Yui Hui dkk terhadap 235 penderita hepatitis B kronis melaporkan ada hubungan jumlah umur tahun
dengan fibrosis, yakni: fibrosis negatif ringan 37,4 ± 1,1 dan fibrosis bermakna 44,1 ± 1,4 dengan nilai P=0,001
15
. Pada penelitian Kim dkk 2007 terhadap 346 penderita hepatitis B didapat umur P= 0,000 sebagai prediktor
terhadap sirosis hati
15,37
.
F Sahat H Situmorang : Pengaruh Pentoxifylline Terhadap Perubahan Skor Forns Penderita Hepatitis Kronis B…, 2008 USU e-Repository © 2008
Nilai prognosis jumlah trombosit rendah sebagai petanda fibrosis telah dilaporkan
36
. Wai dkk terhadap 218 penderita hepatitis B melaporkan jumlah trombosit secara independen berhubungan dengan fibrosis dan sirosis
P=0,001, trombosit cenderung menurun dengan meningkatnya fibrosis
38
. Alex Yui Hui dkk terhadap 235 penderita hepatitis B kronis didapat ada hubungan
jumlah trombosit 10
9
L dengan fibrosis, yakni: pada fibrosis negatif ringan 192 ± 5 dan fibrosis bermakna 156 ± 7 dengan nilai P=0,001
15
. Kim dkk 2007
terhadap 346 penderita hepatitis B dilaporkan jumlah trombosit sebagai faktor independen terhadap sirosis hati dengan nilai P=0,000
37
. Meningkatnya fibrosis dan memberatnya hipertensi portal mengakibatkan meningkatnya sequestrasi
dan destruksi trombosit oleh limpa yang membesar. Selain itu progresifitas fibrosis dihubungkan dengan menurunnya produksi thrombopoietin oleh
hepatosit sehingga mengakibatkan produksi trombosit berkurang
37,39
. Hubungan antara kolesterol dan fibrosis hati karena penurunan jumlah
kolesterol pasien fibrosis hati disebabkan oleh berkurangnya sintesa kolesterol
36
. GGT sebagai petanda fibrosis telah digambarkan sebelumnya. Myers RP dkk 2003, GGT merupakan prediktor terhadap aktivitas penyakit hati ringan sampai
dengan berat P=0.005
36,40
. Zeng dkk melaporkan petanda GGT memprediksi fibrosis hati pada pasien hepatitis kronis B dengan AUROC: 0,84
41
. Penelitian lain menggunakan skor Forns sebagai petanda fibrosis hati:
1. Bourliere M dkk terhadap 235 penderita hepatitis C kronik dengan fibrosis bermakna diperoleh AUROC adalah 0,76 95 confidence interval: 0,70-
0,82. Tidak ada fibrosis skor 4,2; NPV 79, PPV 56, sensitivitas
F Sahat H Situmorang : Pengaruh Pentoxifylline Terhadap Perubahan Skor Forns Penderita Hepatitis Kronis B…, 2008 USU e-Repository © 2008
80, spesifisitas 54, akurasi diagnosa 65. Sedangkan fibrosis bermakna skor 6,9; NPV 65, PPV 83, sensitivitas 60, spesifisitas
96, akurasi diagnosa 68. Untuk diagnosa fibrosis hati skor Forns memiliki spesifisitas yang baik dan sensitivitas yang rendah
42
. 2. Sebastini dkk 2007; terhadap 110 pasien penderita hepatitis kronik B
dengan rerata umur 42,6±11,3, dinilai skor Forns dan petanda non invasif lainnya pada saat bersamaan dilakukan biopsi hati. Hasilnya
sangat memuaskan yakni 100 PPV untuk fibrosis bermakna
43
.
2.4. TERAPI FIBROSIS HATI