Pariwisata Kabupaten Purworejo masih bersifat sloganitas semata, belum menghasilkan kinerja output yang nyata dan berkesinambungan.
Ritonga et al 2007, melakukan penelitian Potensi Dusun Wisata Pemancingan Paluh Merbau Desa Tanjung Rejo Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara mengemukakan
bahwa keberadaan dusun Paluh Merbau sebagai objek wisata pemancingan sangat layak untuk dikembangkan. Pada umumnya masyarakat setempat menginginkan bahwa kawasan mereka
dapat dikembangkan menjadi kawasan yang berhasil guna khususnya di bidang wisata pemancingan dan untuk mencapai impian Paluh Merbau sebagai objek wisata pemancingan
diperlukan usaha maksimal untuk meraihnya. Lokasi wisata pemancingan Paluh Merbau letaknya sangat strategis dan dekat bila
dijangkau dari Kota Medan sehingga setiap pemancing dapat dengan mudah dan waktu yang relatif singkat setengah jam mengunjungi lokasi. Setiap hari banyak dikunjungi oleh
pemancing, bahkan hari minggu dan hari libur dikunjungi oleh sebanyak 1.500 orang sampai 2.000 orang. Keberadaan wisata pemancingan Paluh Merbau tidak hanya bermanfaat bagi
pemancing dan masyarakat setempat, tetapi lebih jauh sebagai salah satu sumber penerimaan daerah.
2.9. Kerangka Pemikiran
Pinggiran pantai laut dapat dimanfaatkan tidak hanya sebagai tempat budidaya ternak ikan tetapi lebih jauh dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata pemancingan. Dalam
perkembangannya bahwa wisata pemancingan dilakukan oleh para pemancing untuk menyalurkan hobi atau rekreasi sekaligus untuk mengatasi penatkejenuhan melakukan aktivitas
sebelumnya sebagai suatu kegiatan penyegaran. Tempat wisata pemancingan yang disediakan
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
oleh pengusaha pemancingan pada umumnya terletak di pedesaan sehingga keberadaannya merupakan kegiatan ekonomi pedesaan. Melalui peningkatan aktivitas ekonomi pedesaan berarti
pula mendukung pengembangan kegiatan sosial ekonomi pedesaan. Pelaku wisata dalam menunjang aktivitas ekonomi pedesaan, tidak hanya memancing tetapi dapat menikmati kuliner
makanan dan minuman dan wisata yang tersedia di tempat pemancingan. Adapun biaya yang dikeluarkan oleh para pemancing sekaligus penikmat wisata pemancingan merupakan
pendapatan bagi pengusaha wisata pemancingan. Untuk itu para pengusaha harus memperhatikan berbagai fasilitas yang perlu disediakan sehingga pemancing merasa betah,
nyaman dan lainnya sehingga wisatarekreasi dapat dinikmati sepuasnya. Luas lahan, banyaknya pengunjung, kenyamanan, fasilitas pemancingan akses ke tempat
pemancingan fasilitas yang tersedia dan biaya pemancingan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh dan berkembangnya usaha pemancingan. Selanjutnya keberadaan wisata
pemancingan itu sendiri berpotensi untuk : 1.
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD dengan memungut retribusi kepada kegiatan usaha pemancingan.
2. Memperluas kesempatan kerja.
3. Mempengaruhi aktivitas masyarakat sekitar lokasi wisata pemancingan.
Potensi usaha wisata pemancingan yang dikelola oleh para pengusaha tersebut dalam perkembangannya dapat dimanfaatkan sebagai upaya pengembangan wilayah. Kerangka
pemikiran ini dapat terlihat pada gambar 2.1 berikut.
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
Usaha Pemancingan
ど
Memancing
ど
Kuliner
ど
Wisata
R etr
ibu si
Pendapatan Asli Daerah PAD
Penyerapan Tenaga Kerja
Kegiatan Ekonomi Lain Untuk Masyarakat
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian PENGEMBANGAN
WILAYAH
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
B A B III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian